31
Kromatografi gas adalah suatu cara untuk memisahkan senyawa atsiri dengan meneruskan arus gas melalui fase diam. Pada kromatografi gas, komponen
yang akan dipisahkan dibawa oleh gas melalui kolom. Campuran akan terbagi di antara gas pembawa dan fase diam. Fase diam akan menahan komponen secara
selektif berdasarkan koefisien distribusinya sehingga terbentuk sejumlah pita yang berlainan pada gas pembawa. Pita komponen ini keluar dari kolom bersama aliran gas
pembawa dan dicatat sebagai fungsi waktu. Detektor menunjukan adanya komponen dalam eluen dan mengukur kuantitasnya McNair dan Bonelli, 1988.
Gambar 7. Skema peralatan kromatografi gas-spektrofotometer massa Sitorus, 2009
2. Spektrometri ultraviolet-sinar tampak UV-VIS
Spekstroskopi adalah alat analisis yang menggunakan radiasi sebagai sumber energi. Sinar atau radiasi adalah merupakan gelombang yang mempunyai energi
berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Selain sinar atau radiasi, elektron juga dapat digunakan sebagai sumber energi pada spektroskopi Sitorus, 2009.
32
Elusidasi struktur sangat penting untuk senyawa organik Karena adanya fenomena isomeri yaitu senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi memiliki
struktur yang berbeda Sitorus, 2009. Bila energi atau sinar berinteraksi dengan molekul organik maka yang
dipengaruhi adalah ikatannya. Pada hakekatnya terdapat 3 jenis ikatan yaitu, ikatan sigma σ, ikatan pi π, dan pasangan elektron bebas n, dimana kekuatan ketiga
ikatan tersebut adalah sebagai berikut Sitorus, 2009. σ π n Sitorus, 2009………………………………………………..2
Tabel II. Klasifikasi sinar tampak dengan warna komplementernya Sitorus, 2009
Panjang gelombang nm
Warna Warna Komplementer
400-435 Violet ungu lembayung
Hijau kekuningan 435-480
Biru Kuning
480-490 Biru kehijauan
Jingga 490-500
Hijau kebiruan Merah
500-560 Hijau
Ungu kebiruan 560-580
Hijau kekuningan Ungu
580-610 Jingga
Biru kehijauan 610-680
Merah Hijau kebiruan
680-800 Ungu kemerah-merahan
Hijau
Molekul menyerap energi dalam ultraviolet dan spektrum sinar tampak tergantung pada daerah elektronik dari molekul. Energi serapan menghasilkan elevasi
elektron dari orbital dasar ke orbital lebih energi lebih tinggi di kedudukan tereksitasi. Spektrofotometer ultraviolet akan memberikan informasi yang berguna pada sistem
terkonjugasi Sitorus, 2009.
33
Energi yang diserap dalam daerah UV menghasilkan transisi elektron valensi dalam molekul. Transisi ini terjadi karena elektron tereksitasi dari orbital molekul ke
energi orbital yang lebih tinggi antibonding. Perpindahan dari ikatan orbital π ke antibonding orbit
al π dinyatakan sebagai π → π Kosela, 2010. Baik radiasi UV maupun tampak berenergi lebih tinggi daripada radiasi
inframerah. Absorpsi cahaya ultraviolet dan tampak mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar, highest
occupied molecular orbital HOMO berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi lowest unoccupied molecular orbital LUMO. Transisi ini
menyerap energi yang selanjutnya terbuang sebagai kalor, cahaya, atau tersalurkan dalam reaksi kimia Supratman, 2010.
Gambar 8.Transisi elektronik oleh sinar UV-Vis Sitorus, 2009
Kromofor adalah gugus tak jenuh kovalen σ yang menyebabkan serapan elektronik. Auksokrom adalah gugus jenuh yang bila terikat pada suatu kromofor
akan mempengaruhi panjang gelombang λ dan intensitas serapan maksimum Kosela, 2010.
34
Auksokrom adalah suatu gugus jenuh dengan elektron sunyi yang tidak menyerap pada daerah ultraviolet-tampak tetapi jika terikat pada kromofor akan
mengubah panjang gelombang dan intensitas serapan kromofor gugus fungsi yang mengalami transisi n
→σ Supratman, 2010. Spektrum UV-Vis terdiri dari pita absorpsi lebar pada daerah panjang
gelombang yang lebar. Ini disebabkan oleh terbaginya keadaan dasar dan keadaan eksistensi sebuah molekul dalam subtingkat-subtingkat rotasi dan vibrasi. Transisi
elektronik dapat terjadi dari subtingkat apa saja dari keadaan dasar ke subtingkat keadaan apa saja dari keadaan eksitasi. Karena berbagai transisi ini berbeda energi
lebih sedikit dan menimbulkan pita lebar yang muncul dalam spektrum itu Supratman, 2010.
Spektrum ultraviolet dan visibel biasanya sangat encer, dan pelarut yang digunakan harus tidak memberikan serapan pada panjang gelombang dimana
dilakukan pengukuran dan transparan terhadap sel silika Supratman, 2010. Panjang gelombang untuk transisi elektronik adalah spesifik yang dikenal
sebagai λ
maks
yaitu panjang gelombang yang memberikan absorbansi maksimum dan merupakan dasar dari analisa kualitatif yang dapat ditentukan secara eksperimen
dengan membuat kurva antara A lawan λ Sitorus, 2009. Spektroskopi UV-Vis diperuntukkan untuk analisis senyawa dengan gugus
kromofor diena dan poliena serta enon terkonjugasi. Bila konjugasi ikatan rangkap makin panjang maka akan menuju senyawa berwarna sehingga sinar yang digunakan
untuk spektroskopi adalah sinar tampak Visible Sitorus, 2009.
35
a. Sistem butadien aturan Woodward. Panjang gelombang maksimum λ
sistem butadien C=C-C=C dimana butadien dibagi dalam dua katagori yaitu s-trans butadien dan s-cis butadien. Dalam perhitungan Woodward harga induk parent
value di singkat HI untuk system s-trans butadien heteroanular sebesar 214 nm, tapi harga induk s-cis-butadien homoanular sebesar 253 nm. Pengertian eksosiklik
yang disingkat dengan ES adalah ikatan rangkap diluar cincin dan setiap eksosiklik, penambahannya 5 nm Kosela, 2010.
b. Sistem butadien aturan Fieser-Kuhn. Aturan Woodward hanya berlaku untuk sistem butadien dan perpanjangan paling banyak dua ikatan rangkap
terkonjugasi. Untuk ikatan rangkat lebih dari empat digunakan aturan Fieser Kuhn dengan rumus sebagai berikut:
max = 114 + 5
+ 48,0 − 1,7 − 16,5
− 10 …….3
max = 1,74 × 10 .........................................................................4
Dimana: M
= jumlah substituent alkil atau yang menyerupai alkil pada sistem konjugasi
N = jumlah dari ikatan rangkap terkonjugasi
Rendo = jumlah ikatan rangkap dalam cincin pada sistem konjugasi Rexo
= jumlah ikatan rangkap di luar cincin pada sistem konjugasi Kosela, 2010