Kromatografi Lapis Tipis Preparatif KLTP

28 Peralatan terdiri dari sebuah ruangan pemboman yang diisi sampel dalam bentuk uap. Ruangan dihampakan agar tekanan uapnya rendah sehingga sampel padat dan cairan mudah menguap. Selanjutnya ion molekuler M dan ion-ion anak pecahan yang bermuatan positif yang terbentuk akan dipercepat oleh akselerator oleh suatu muatan negatif yang terdapat pada ujung lainnya. Selanjutnya ion yang melalui celah slits dilewatkan melalui medan magnet dan dibelokkan sesuai dengan kecepatan yang tergantung pada perbandungan massa dan muatan menuju detektor. Selanjutnya rekorder akan mencatat hasil berupa gambar antara limpahan relatif LR atau relative abundance RA lawan me yang dikenal sebagai spektra massa Sitorus, 2009 Dalam spektrometer ini, sampel diubah dalam bentuk gas dan dengan elektron berenergi cukup untuk mengalahkan potensial ionisasi pertama senyawa tersebut. Tabrakan antara sebuah molekul organik dan salah satu elektron berenergi tinggi menyebabkan lepasnya sebuah elektron dari molekul tersebut dan terbentuknya suatu ion organik. Ion organik yang dihasilkan oleh penembakan berenergi tinggi tersebut tidak stabil dan pecah menjadi fragmen yang lebih kecil, baik berbentuk radikal bebas maupun ion-ion lain Supratman, 2010. Sampel dimasukkan, diuapkan dan diumpankan dalam suatu aliran yang berkesinambungan dengan kamar pengionan yang dijaga tetap dalam keadaan tetap vakum untuk meminimalkan tabrakan dan reaksi antara radikal, molekul udara, dan lain-lain. Sampel melewati suatu aliran elektron berenergi tinggi yang menyebabkan 29 ionisasi beberapa molekul sampel menjadi ion-ion molekul, yang dapat mengalami fragmentasi dan penataan ulang Supratman, 2010. Radikal ion dan partikel yang terbentuk diumpankan melewati dua elektroda, lempeng pemercepat ion, yang memercepat partikel bermuatan positif. Dari sini, partikel bermuatan positif menuju ke tabung analisator, dimana partikel ini dibelokan oleh medan magnet sehingga lintasannya melengkung Supratman, 2010. Pada kuat medan dan tegangan listrik voltase yang sama, partikel dengan me tinggi akan memiliki jari-jari yang besar. Sehingga, ketika voltase pemercepat dikurangi perlahan dan kontinyu, maka kecepatan semua partikel akan berkurang, dan jari-jari lintasan pun berkurang. Maka, partikel akan mengenai detektor dimulai dengan me yang rendah Supratman, 2010. Elektron dalam orbital berenergi tertinggi elektron yang paling longgar adalah elektron yang pertama kali akan lepas. Jika molekul memiliki elektron n lone pair electrons, maka salah satunya akan dilepaskan, jika tidak ada maka akan dilepaskan sebuah elektron phi π, jika tidak ada keduanya, maka ion molekul akan terbentuk dengan lep asnya sebuah elektron sigma σ Supratman, 2010. Setelah ionisasi awal, ion molekul akan mengalami fragmentasi, suatu proses dimana radikal bebas atau molekul netral kecil dilepaskan dari ion molekul. Ion molekul tidak pecah secara acak, tetapi cenderung membentuk fragmen-fragmen sestabil mungkin Supratman, 2010. Spektrum massa adalah alur kelimpahan abundance jumlah relatif fragmen yang bermuatan positif berlainan versus massa per muatan me dari fragmen- 30 fragmen tersebut. Muatan ion dari kebanyakan partikel yang dideteksi adalah +1; maka nilai me sama dengan massa molekulnya M. bagaimana suatu molekul atau ion pecah menjadi fragmen-fragmen kecil tergantung dari kerangka karbon dan gugus fungsional yang ada. Oleh karena itu, struktur dari massa fragmen dapat memberikan petunjuk mengenai struktur molekul induknya serta menentukan bobot molekulnya Supratman, 2010. Spektrum massa dipaparkan sebagai grafik batangan. Setiap puncak dalam spektrum menyatakan suatu fragmen molekul sehingga puncak ditata menurut kenaikan me dari kiri ke kanan. Intensitas puncak sebanding dengan kelimpahan relatif fragmen-fragmen bergantung pada stabilitas relatifnya. Puncak tertinggi dalam spektrum disebut puncak dasar base peak, diberi intensitas sebesar 100 Supratman, 2010. Ion limpahan yang paling tinggi yang disebut dengan puncak dasar based peak menggambarkan fragmen yang paling stabil untuk molekul tersebut. Intensitas fragmen yang lain relatif terhadap puncak dasar yang berarti stabilitasnya juga adalah relatif Sitorus, 2009. Pada saat ini banyak alat spektrometer massa digabungkan dengan kromatografi gas, sehingga setiap peak dari kromatogram dapat diukur berat molekul serta bentuk framentasinya. Selain itu ratusan ribu senyawa organik sudah didata dalam komputer, dan hasil pengukurannya dapat dibandingkan derajat kemiripannya. Bila derajat kemiripannya lebih dari 90 maka senyawa tersebut dapat dikatakan sama atau identik Kosela, 2010. 31 Kromatografi gas adalah suatu cara untuk memisahkan senyawa atsiri dengan meneruskan arus gas melalui fase diam. Pada kromatografi gas, komponen yang akan dipisahkan dibawa oleh gas melalui kolom. Campuran akan terbagi di antara gas pembawa dan fase diam. Fase diam akan menahan komponen secara selektif berdasarkan koefisien distribusinya sehingga terbentuk sejumlah pita yang berlainan pada gas pembawa. Pita komponen ini keluar dari kolom bersama aliran gas pembawa dan dicatat sebagai fungsi waktu. Detektor menunjukan adanya komponen dalam eluen dan mengukur kuantitasnya McNair dan Bonelli, 1988. Gambar 7. Skema peralatan kromatografi gas-spektrofotometer massa Sitorus, 2009

2. Spektrometri ultraviolet-sinar tampak UV-VIS

Spekstroskopi adalah alat analisis yang menggunakan radiasi sebagai sumber energi. Sinar atau radiasi adalah merupakan gelombang yang mempunyai energi berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Selain sinar atau radiasi, elektron juga dapat digunakan sebagai sumber energi pada spektroskopi Sitorus, 2009.

Dokumen yang terkait

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK n-HEKSANA DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP PENYEMBUHANMIKROSKOPIS LUKA TIKUS DIABETES YANG DIINDUKSI ALOKSAN

3 24 92

Penganrh Salep Ekstrak I)aun Binahong (Anredera cordifulia (Tenore) Steenis) terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi pada Luka Bakar Tikus Sprngue dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

1 19 89

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh pemberian salep ekstrak daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi pada luka bakar tikus sprague dawley : studi pendahuluan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi

0 20 70

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BINAHONG Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) DALAM AIR MINUM TERHADAP PERFORMA BROILER

4 65 58

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Men

0 3 13

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Men

0 3 13

UJI AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) SECARA IN VITRO

2 4 6

Identifikasi senyawa dalam fraksi IV ekstrak N-Heksana daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) - USD Repository

0 0 167

Identifikasi fraksi I ekstrak n-heksana daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) - USD Repository

0 0 123