Tarif Kuota Larangan Ekspor dan Impor Pengendalian Devisa Hambatan Nontarif

96 IPS SMP Kelas IX

a. Tarif

Tarif atau bea masuk adalah pembebanan atas suatu barang yang melewati batas negara. Pembebanan tarif terhadap produk impor menyebabkan harga produk impor menjadi lebih tinggi. Misalnya, Indonesia mampu memproduksi beras dengan harga Rp4.500,00kg, sementara Vietnam mengekspor beras dengan harga Rp4.000,00kg. Dengan melihat harganya tentu Indonesia kalah bersaing dengan Vietnam. Oleh karena itu, Indonesia menerapkan kebijakan tarif atas beras Vietnam.

b. Kuota

Kuota adalah suatu kebijakan yang membatasi jumlah produk impor. Hal ini dapat mengurangi jumlah produk impor yang ditawarkan di dalam negeri sehingga harga jualnya naik. Tingginya harga jual dapat memengaruhi daya beli konsumen terhadap produk impor.

c. Larangan Ekspor dan Impor

Larangan ekspor adalah kebijakan yang melarang ekspor produk tertentu. Tujuannya untuk mendorong industri dalam negeri sehingga kesempatan kerja menjadi luas. Komoditas yang dilarang untuk diekspor misalnya rotan, kayu gelondongan, dan kelapa sawit mentah. Larangan impor dilakukan untuk melarang impor produk tertentu, seperti pakaian dan kendaraan bermotor bekas. Tujuannya menaikkan harga jual produk dalam negeri dan mendorong kinerja industri dalam negeri.

d. Pengendalian Devisa

Aturan ini dikenakan atas transaksi pembayaran impor yang harus izin pada bank sentral. Pelaksanaannya melalui pemberian izin dan peraturan ketat sehingga menyulitkan importir dan eksportir.

e. Hambatan Nontarif

Hambatan nontarif berkaitan erat dengan kualitas barang impor. Artinya, barang yang diimpor harus memenuhi persyaratan yang ditentukan suatu negara. Jadi, barang impor harus mendapatkan sertifikat uji kelayakan sebelum ditawarkan ke pasar dalam negeri. Sumber: Kompas, 26 Februari 2008, Hal. 22 ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 4.18 Pemerintah melarang ekspor rotan mentah. Di unduh dari : Bukupaket.com IPS SMP Kelas IX 97 Usaha mikro kecil dan menengah UMKM merupakan pelaku ekonomi yang bergerak di berbagai bidang usaha. Kegiatan usahanya menyentuh kepentingan masyarakat. Dari tahun ke tahun, perkembangan UMKM terus mengalami peningkatan. UMKM memberikan kontribusi besar bagi pengentasan pengangguran di Indonesia. Sektor usaha ini juga memberikan kontribusi bagi penerimaan negara, berupa devisa ekspor. Produk-produknya tersebar di seluruh penjuru dunia. Misalnya, produk hasil pertanian, perkebunan, perikanan, tekstil dan garmen, furniture, maupun barang seni. Akan tetapi, peran UMKM dalam kegiatan ekspor masih kecil. Hal ini disebabkan UMKM menghadapi berbagai hambatan dalam kegiatan ekspor. Berdasarkan uraian di atas, lakukanlah pembahasan tentang hambatan yang dihadapi UMKM dalam kegiatan ekspor. Hambatan UMKM dalam kegiatan ekspor bisa berasal dari dalam maupun luar. Hasil pembahasan kelompok ditulis pada selembar kertas. Kemudian, hasilnya dipresentasikan di depan kelas.

4. Komoditas EksporImpor Indonesia