170
IPS SMP Kelas IX
ke Makassar saat terjadi pergolakan anti-federal. Kapten Andi Azis kemudian membentuk ”Pasukan
Bebas” dan gerombolannya melakukan pem- berontakan. Makassar berhasil mereka kuasai
karena terbatasnya pasukan APRIS.
Bantuan APRIS kemudian datang dengan dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang dan
Mayor H.V. Worang. Pertempuran pecah antara tentara KNIL dan APRISTNI tanggal 15 Mei
1950. Perundingan kemudian diadakan antara APRIS Kolonel A.H. Nasution dan KNIL
Kolonel Pereira. Hasil perundingan adalah akan dilakukan penjagaan bersama oleh Polisi Militer
dari kedua belah pihak. Pertempuran pecah kembali setelah perwira APRIS Letnan Jan Ekel
ditembak KNIL tanggal 5 Agustus 1950. Tentara KNIL terkepung dan menyerah. Mereka akhirnya
mau berunding tanggal 8 Agustus 1950. Indonesia diwakili A.E. Kawilarang dan Belanda diwakili
Mayjen Scheffelaar. KNIL akhirnya meninggalkan Makassar.
d. Pemberontakan RMS
Republik Maluku Selatan RMS didirikan oleh Christian Robert Soumokil. Dia adalah bekas Jaksa Agung Negara Indonesia
Timur NIT semasa RIS. Latar belakang pemberontakan RMS adalah ketidaksenangannya untuk kembali ke negara kesatuan
sesuai keputusan Konferensi Meja Bundar KMB.
Untuk memperjuangkan misinya, Soumokil mengintimidasi, meneror, dan membunuh lawan-lawan politiknya. Misalnya
terhadap Kepala Daerah Maluku Selatan J. Manuhutu. Teror dilakukan oleh bekas pasukan Westerling yang berjumlah dua ratus
KNIL. Ketua Persatuan Pemuda Indonesia Maluku Wim Reawaru tewas terbunuh.
Pemerintah menerapkan dua cara untuk menghadapi pemberontakan ini.
Cara diplomasi ditempuh dengan me- ngirimkan dr. Leimena, tetapi ditolak
Soumokil. Selanjutnya, digelar Gerakan Operasi Militer III. Operasi ini dipimpin
oleh Kolonel Kawilarang. Pasukan dibagi menjadi tiga, yaitu Grup I dipimpin
Mayor Achmad Wiranatakusumah, Grup II dipimpin oleh Letkol Slamet Riyadi,
dan Grup III dipimpin Mayor Surjo
Sumber: Agresi Militer Belanda
▲ ▲
▲ ▲
▲ Gambar 6.17
Kolonel A.E. Kawilarang
Sumber: www.kitlv.nl
▲ ▲
▲ ▲
▲ Gambar 6.18
Pasukan KNIL Ambon.
Di unduh dari : Bukupaket.com
IPS SMP Kelas IX
171
Subandrio. RMS dengan mudah dipadamkan, tetapi Letkol Slamet Riyadi tewas tertembak dalam sebuah kontak senjata di depan
benteng Nieuw Victoria.
3. Peristiwa DITII
Darul IslamTentara Islam Indonesia DITII resmi berdiri tanggal 7 Agustus 1949. Namun, akar sejarahnya telah ada sejak zaman Jepang,
saat muncul keinginan untuk membentuk negara berdasarkan Islam. Dewan Imamah Penasihat DITII adalah Sekarmadji Maridjan
Kartosuwirjo.
a. DITII Jawa Barat
DITII sempat menguasai Jawa Barat setelah Divisi Siliwangi hijrah ke Jawa Tengah akibat Perjanjian Renville. Namun,
Kartosuwirjo bersama empat ribu tentaranya tetap bertahan. Beliau bahkan mengobarkan perang suci melawan Belanda. Pada tanggal
25 Januari 1949 terjadi kontak senjata antara DITII dengan TNI.
Gerakan DITII sulit dipadamkan karena mereka menyatu dengan penduduk. Selain itu,
gerombolan DITII sangat paham dengan kondisi alam daerah Jawa Barat. Mereka tidak segan untuk
mengadakan ”teror” terhadap rakyat dan ke- pentingan pemerintah daerah.
Ajakan damai pernah dilontarkan Moh. Natsir sebagai wakil pemerintah. Namun, belum
bisa meluluhkan perjuangan Kartosuwirjo. Wilayah Jawa Barat hampir seluruhnya berada di
bawah pengaruh Darul Islam. Gerakan DITII mampu bertahan selama 13 tahun. Gerakan
DITII baru berakhir setelah Kartosuwirjo tertangkap pada bulan Juni 1962. Pasukan Kujang
II328 Siliwangi dipimpin Letda Suhanda, menangkapnya di Gunung Rakutak, Kecamatan
Pacet Majalaya, Kabupaten Bandung.
b. DITII Jawa Tengah
Perjuangan DITII memperoleh dukungan dari Jawa Tengah. Tokoh utamanya adalah Amir Fatah. Beliau sebelumnya adalah
pejuang dan komandan laskar Hizbullah. Selanjutnya ia berhasil mempengaruhi laskar Hizbullah yang mau bergabung dengan TNI
di Tegal. Amir Fatah kemudian memproklamasikan diri dan bergabung DITII Kartosuwirjo tanggal 23 Agustus 1949. Mereka
menciptakan pemerintahan tandingan di daerahnya.
Gerakan yang sama muncul di Kebumen. Pemimpinnya adalah Mohammad Mahfu’dh Abdulrachman atau yang dikenal
dengan Kiai Sumolangu. Gerakannya juga merupakan penerus
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka
▲ ▲
▲ ▲
▲ Gambar 6.19
S.M. Kartosuwirjo
Di unduh dari : Bukupaket.com
172
IPS SMP Kelas IX
DITII Kartosuwirjo dengan basis di Brebes dan Tegal. Gerakan ini kuat setelah Batalion 423 dan 426 bergabung dengan mereka.
Pembelotan ini merupakan pukulan bagi TNI saat itu. Pemerintah kemudian membentuk pasukan Banteng Raiders
untuk menghadapi gerakan tersebut. Dengan pasukan ini, pemerintah menggelar operasi Gerakan Banteng Negara. Sisa-
sisa gerakan DITII di Jawa Tengah kemudian berhasil dipatahkan oleh pemerintah melalui Operasi Guntur.
c. DITII Sulawesi Selatan