Pertemuan Hoge Veluwe Perundingan Linggajati Perundingan Renville

IPS SMP Kelas IX 41 Bangsa Indonesia berusaha mempertahankan kemerdekaan hingga terjadi pertempuran di berbagai daerah. Pertempuran-pertempuran tersebut misalnya pertempuran 10 November, Bandung Lautan Api, Medan Area, pertempuran Ambarawa, dan pertempuran-pertempuran lain di berbagai daerah. Bersama dengan teman sebangkumu cobalah mencari informasi tentang pertempuran- pertempuran tersebut. Tulis hasilnya dalam bentuk rangkuman dan bacakan hasilnya di depan kelas. 4. Diplomasi Mempertahankan Kemerdekaan Selain melakukan perjuangan fisik, pemerintah Indonesia juga menempuh cara diplomasi untuk menghindari korban yang besar dan untuk memperoleh pengakuan internasional. Diplomasi yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia antara lain melalui pertemuan Hoge Veluwe, Perundingan Linggajati, Perundingan Renville, Persetujuan Roem-Royen, dan Konferensi Meja Bundar.

a. Pertemuan Hoge Veluwe

Pertemuan Hoge Veluwe di Belanda pada bulan April 1946 terlaksana dengan perantaraan diplomat Inggris, yaitu Sir Archibald Clark Keer. Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia terdiri atas Mr. Suwandi, Dr. Sudarsono, dan Mr. A.K. Pringgodigdo. Belanda diwakili oleh Dr. H.J. van Mook. Namun, pertemuan ini tidak memberikan hasil karena Belanda menolak untuk mengakui secara de facto wilayah RI yang terdiri atas Jawa, Madura, dan Sumatra. Belanda menyodorkan ikatan kenegaraan dengan RI sebagai bagian suatu federasi. Oleh karena belum diperoleh kesepakatan, Indonesia dan Belanda kembali merencanakan perundingan.

b. Perundingan Linggajati

Dengan perantaraan diplomat Inggris, yaitu Lord Killearn, diadakan pertemuan di Istana Negara dan Pegangsaan Timur 56 antara Indonesia yang diwakili oleh Sutan Sjahrir dengan Belanda di bawah Prof. Schermerhorn. Selanjutnya, perun- dingan dilanjutkan di Linggajati daerah pegunungan di Cirebon. Perundingan di Linggajati ini mencapai persetujuan antara lain Belanda mengakui secara de facto RI yang terdiri atas Jawa, Madura, dan Sumatra akan dibentuk negara Sumber: Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 2.7 Perundingan Linggajati. Di unduh dari : Bukupaket.com 42 IPS SMP Kelas IX federal yang dinamakan Republik Indonesia Serikat RI menjadi salah satu negara bagiannya dan dibentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai kepala uni.

c. Perundingan Renville

Hasil perundingan Linggajati ternyata sulit terlaksana. Bahkan, pada tanggal 21 Juli 1947 Belanda melancarkan Agresi Militer I. Akibatnya, Dewan Keamanan PBB mengirimkan komisi jasa baik yang terdiri atas Australia, Belgia, dan Amerika Serikat sebagai perantara perundingan. Perundingan kembali dilakukan di sebuah kapal milik Amerika Serikat, yang bernama USS Renville. Delegasi Indonesia diketuai Perdana Menteri Amir Syarifudin dan Belanda menempatkan seorang Indonesia ber- nama R. Abdulkadir Wijoyoatmojo sebagai ketuanya. Hasil perundingan Renville antara lain Belanda tetap ber- daulat sampai terbentuknya RIS, RI sejajar kedudukannya dengan Belanda, RI menjadi bagian dari RIS, dan akan diadakan pemilu untuk membentuk Konstituante RIS. Selain itu, tentara Indonesia di daerah Belanda daerah kantong harus dipindahkan ke wilayah RI.

d. Perundingan Roem-Royen