172
IPS SMP Kelas IX
DITII Kartosuwirjo dengan basis di Brebes dan Tegal. Gerakan ini kuat setelah Batalion 423 dan 426 bergabung dengan mereka.
Pembelotan ini merupakan pukulan bagi TNI saat itu. Pemerintah kemudian membentuk pasukan Banteng Raiders
untuk menghadapi gerakan tersebut. Dengan pasukan ini, pemerintah menggelar operasi Gerakan Banteng Negara. Sisa-
sisa gerakan DITII di Jawa Tengah kemudian berhasil dipatahkan oleh pemerintah melalui Operasi Guntur.
c. DITII Sulawesi Selatan
Gerakan DITII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakkar. Beliau sebelumnya adalah pejuang bersama-sama Andi
Mattalatta dan Saleh Lahade. Mereka membentuk Tentara Republik Indonesia Persiapan Sulawesi TRIPS. Ide itu disetujui Panglima
Besar Jenderal Sudirman tanggal 16 April 1946. Setibanya di Sulawesi Selatan, Kahar membentuk Komando Gerilya Sulawesi
Selatan KGSS.
Namun, Kahar menolak ketika pemerintah hendak mengada- kan perampingan organisasi ketentaraan. Kahar ingin membentuk
Brigade Hasanuddin dan menolak bergabung dengan APRIS. Dengan pasukan dan peralatan, Kahar lari ke hutan pada bulan
Agustus 1951. Mereka memproklamasikan diri sebagai bagian dari DITII Kartosuwirjo. Bahkan, mereka sering meneror rakyat dan
tentara APRIS. Gerakan ini baru bisa dipadamkan bulan Februari 1965. Lamanya penanggulangan gerakan ini disebabkan mereka
sangat menguasai medan.
d. DITII Aceh
Gerakan DITII di Aceh dipimpin oleh oleh Daud Beureuh. Latar belakang gerakan ini terjadi
saat Indonesia kembali ke negara kesatuan pada tahun 1950. Beureuh tidak puas dengan status
Aceh yang hanya menjadi satu keresidenan di bawah Provinsi Sumatra Utara. Hal ini dianggap
mengurangi kekuasaannya. Beliau kemudian mengeluarkan maklumat tanggal 21 September
1953. Isinya adalah Aceh merupakan bagian dari DITII Kartosuwirjo.
Gerakan Beureuh sulit dipatahkan karena menyatu dengan rakyat dan memahami kondisi
wilayah Aceh. Beureuh berhasil mempengaruhi rakyat Aceh. Selain menyadarkan rakyat agar
percaya kepada pemerintah, TNI juga melakukan
Sumber: Sabili
▲ ▲
▲ ▲
▲ Gambar 6.20
Daud Beureuh
Di unduh dari : Bukupaket.com
IPS SMP Kelas IX
173
operasi militer. Pangdam I Kolonel Jasin berinisiatif mengadakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh tanggal 17–28 Desember 1962.
Daud Beureuh pun kembali ke tengah-tengah masyarakat.
Itulah beberapa peristiwa yang sempat mengganggu jalannya pemerintahan hingga tahun 1960-an. Ada beragam latar belakang yang
menyebabkan meletusnya peristiwa tersebut. Pemerintah melakukan perundingan dan operasi militer untuk menghadapinya. Sebagian
besar perlawanan dan permasalahan bisa teratasi meskipun ketidakpuasan terhadap pemerintah masih muncul.
4. Keadaan Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya Pra G 30 SPKI
Krisis ketatanegaraan dan pemerintahan yang terjadi pada tahun 1950-an memuncak dengan keluarnya Dekrit Presiden tanggal
5 Juli 1959. Presiden Soekarno membubarkan Kabinet Djuanda dan membentuk Kabinet Kerja. Presiden Soekarno juga membubarkan DPR
hasil pemilu 1955 karena menolak anggaran belanja negara yang diajukan pemerintah. Bung Karno kemudian membentuk Dewan
Perwakilan Rakyat Gotong Royong DPRGR tanggal 24 Juni 1960.
Perbandingan keanggotaan DPRGR yang seluruh anggotanya dipilih Bung Karno adalah nasionalis 94, Islam 67, dan komunis
81. Dengan demikian, PKI memperoleh banyak keuntungan dari kebijakan Bung Karno. DPRGR dilantik Bung Karno tanggal
25 Juni 1960. Tugasnya adalah melaksanakan manipol, merealisasikan amanat penderitaan rakyat, dan melaksanakan demokrasi terpimpin.
Presiden Soekarno benar-benar menjadi inisiator dan operator politik tunggal
demokrasi terpimpin. Garis kebijakannya tentang demokrasi terpimpin tertuang dalam
pidatonya tanggal 17 Agustus 1959 yang berjudul Penemuan Kembali Revolusi Kita.
Langkah yang ditempuh adalah membentuk Front Nasional, menggabungkan lembaga
tinggi dan tertinggi negara di bawah kendalinya, serta membentuk Musyawarah
Pembantu Pemimpin Revolusi MPPR. Dampak kebijakan Presiden Soekarno bagi
kehidupan bangsa dan negara sebagai berikut.
Sumber: Kompas, 1 Juni 2001
▲ ▲
▲ ▲
▲ Gambar 6.21
D.N. Aidit dan Bung Karno.
Di unduh dari : Bukupaket.com
174
IPS SMP Kelas IX
a. Kehidupan Politik