Peran Serta Indonesia dalam Gerakan Non-Blok Perkembangan ASEAN

IPS SMP Kelas IX 201 Gerakan Non-Blok diprakarsai oleh pemimpin-pemimpin negara merdeka, yaitu Presiden Gamal Abdul Nasser Mesir, Presiden Kwame Nkrumah Ghana, Presiden Joseph Broz Tito Yugoslavia, Perdana Menteri Pandit Jawaharlal Nehru India, dan Presiden Ir. Soekarno Indonesia. Tujuan Gerakan Non-Blok dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Mengembangkan rasa solidaritas di antara negara anggota. Caranya dengan membantu perjuangan negara-negara ber- kembang dalam mencapai persamaan, kemerdekaan, dan kemakmuran. 2 Turut serta meredakan ketegangan dunia akibat perebutan pengaruh Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam perang dingin. 3 Membendung pengaruh negatif baik dari Blok Barat maupun Blok Timur ke negara-negara anggota Gerakan Non-Blok. Meskipun persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur telah berakhir, organisasi Gerakan Non-Blok tetap berjalan. Hal ini disebabkan GNB lahir dari keinginan dan semangat mencegah perang dan memperkukuh perdamaian. Setelah perang dingin berakhir, perang dan konflik bersenjata masih muncul di beberapa negara. Ketegangan pada era perang dingin sering dipicu oleh pertarungan ideologi. Saat ini dunia dilanda masalah kesenjangan ekonomi dan tatanan dunia yang tidak adil. Permasalahan- permasalahan tersebut berusaha diselesaikan oleh negara-negara yang tergabung dalam GNB.

b. Peran Serta Indonesia dalam Gerakan Non-Blok

Indonesia menganut politik luar negeri bebas dan aktif. Oleh karena itu, Indonesia berusaha menunjukkan peran serta dalam organisasi Gerakan Non-Blok. Peran serta Indonesia dalam Gerakan Non-Blok sebagai berikut: 1 Sebagai salah satu negara pemrakarsa. 2 Sebagai salah satu negara pengundang pada Konferensi Tingkat Tinggi GNB yang pertama. 3 Pernah menjadi ketua GNB pada tahun 1992–1995. Pada saat itu Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara KTT X GNB di Jakarta. Peserta yang menghadiri KTT X berjumlah 106 negara. 4 Indonesia juga turut memecahkan masalah-masalah dunia berdasarkan perdamaian dunia, memperjuangkan HAM, dan tata ekonomi dunia yang berdasarkan pada asas keadilan. Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1950–1964 ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 7.20 Soekarno dan Jawaharlal Nehru dalam GNB. Di unduh dari : Bukupaket.com 202 IPS SMP Kelas IX Indonesia memandang GNB sebagai wadah yang tepat bagi negara-negara berkembang untuk memperjuangkan cita-citanya. Sikap ini secara konsekuen diaktualisasikan Indonesia dalam kiprahnya di GNB. 3. Association of South East Asian Nations ASEAN Pada tahun 1966 Indonesia mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia. Sementara itu, negara tetangga yaitu Filipina meredakan tuntutannya terhadap wilayah Sabah. Sejak saat itu negara-negara di kawasan Asia Tenggara merasa perlu membentuk organisasi regional untuk kawasan Asia Tenggara. Hal ini didukung dengan persamaan kepentingan dan permasalahan yang dihadapi negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

a. Perkembangan ASEAN

Berdirinya ASEAN ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967. Tokoh- tokoh yang menandatangani Deklarasi Bangkok adalah Adam Malik Menteri Luar Negeri Indonesia, S. Rajaratnam Menteri Luar Negeri Singapura, Tun Abdul Razak Pejabat Perdana Menteri Malaysia, Thanat Khoman Menteri Luar Negeri Thailand, dan Narcisco Ramos Menteri Luar Negeri Filipina. Pada tanggal 8 Januari 1984 Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN. Vietnam menjadi anggota ketujuh ASEAN pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 23 Juli 1997 Laos dan Myanmar menjadi anggota ASEAN, disusul Kamboja pada tanggal 30 April 1999. Negara baru, Timor Leste, yang dahulu merupakan sebuah provinsi di Indonesia hanya mendapatkan status pemerhati observer dalam ASEAN. Hal ini setelah menuai protes dari beberapa negara ASEAN yang tidak mendukung masuknya Timor Leste ke ASEAN. ASEAN memiliki beberapa tujuan antara lain: 1 mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan kebudayaan bangsa Asia Tenggara; 2 meningkatkan stabilitas dan keamanan regional dan mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB; serta 3 memelihara kerja sama bidang organisasi regional maupun internasional. Sumber: www.pia.gov.ph ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 7.21 Penandatanganan pendirian ASEAN di Bangkok. Di unduh dari : Bukupaket.com IPS SMP Kelas IX 203

b. Peran Serta Indonesia dalam ASEAN