Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB Perlawanan Rakyat pada Masa Pendudukan Jepang

IPS SMP Kelas IX 39

b. Inggris

Pada tanggal 1 September 1945 Dr. Hubertus Johannes van Mook mantan Wakil Gubernur Jenderal di Hindia Belanda bersama Dr. Charles Olke van der Plas mantan Gubernur Jenderal wilayah Timur, menemui Mountbatten di Sri Lanka. Mereka mendesak Inggris melaksanakan persetujuan Civil Affairs Agreement CAA. Mountbatten pun mengeluarkan perintah tertanggal 2 September 1945 yang menyatakan secara jelas maksud Inggris untuk mengembalikan koloni Indonesia kepada Belanda dan mempertahankan status quo yang ada sebelum invasi Jepang. Meskipun pada awalnya Inggris membantu Belanda, tetapi dalam perkembangannya Inggris bersikap netral. Inggris memberi andil dalam upaya perdamaian Indonesia-Belanda. Inggris sebagai wakil Sekutu di Indonesia berhasil mempertemukan Indonesia dan Belanda dalam Perundingan Linggajati.

c. Negara-Negara Arab

Konsul Jenderal Mesir di Bombay, Mohammad Abdul Maunin, dengan pesawat khusus datang ke Yogyakarta pada tanggal 14 Maret 1947. Beliau menyampaikan keputusan Liga Arab yang mengakui kemerdekaan RI. Selanjutnya, secara berturut- turut pengakuan kemerdekaan diperoleh dari Mesir, Lebanon, Siria, Afganistan, Arab Saudi, dan Irak.

d. Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB

PBB memiliki andil besar dalam upaya menengahi konflik Indonesia-Belanda. PBB membentuk Komisi Jasa Baik yang anggotanya terdiri atas Australia, Belgia, dan Amerika Serikat. Komisi Jasa Baik berunding di atas kapal Renville pada tanggal 8 Desember 1947 hingga 19 Januari 1948. PBB kembali menunjukkan perannya ketika Belanda melakukan Agresi Militer II. PBB mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan tanggal 28 Januari 1949 untuk mendesak Belanda meng- akhiri operasi militer serta membebaskan presiden dan wakil presiden yang ditawan Belanda. Berkat peranan PBB pula Indonesia memperoleh pengakuan kedaulatan yang menandai berakhirnya revolusi bersenjata antara Indonesia-Belanda. Secara de jure, Belanda pada akhirnya meng- akui kemerdekaan Indonesia, meskipun dalam bentuk Republik Indonesia Serikat RIS. Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1945–1949 ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 2.4 van Mook Di unduh dari : Bukupaket.com 40 IPS SMP Kelas IX 3. Perjuangan Bersenjata untuk Mempertahankan Kemerdekaan Belanda berusaha menanamkan kekuasaannya kembali di bumi Indonesia. Bangsa Indonesia pun berusaha mempertahankan kemerdekaannya. Perlawanan terhadap kekuasaan asing terjadi di berbagai daerah. Pemerintah Indonesia mengirim pasukan ke Indonesia bagian timur. Dari Tegal dikirim kapal Semeru di bawah pimpinan Mulyadi dan kapal Sindoro di bawah pimpinan Ibrahim Saleh serta Yos Sudarso. Kapal-kapal tersebut menuju Maluku pada tanggal 3 Maret 1946. Rombongan Mulyadi berhasil kembali ke Jawa, rombongan Yos Sudarso tenggelam bersama kapalnya di perairan Maluku. Di wilayah Bali dikirim pasukan dari Banyuwangi untuk mem- bantu Resimen Ciung Wanara pimpinan Letkol I Gusti Ngurah Rai. Pasukan ini melawan Belanda sampai darah penghabisan di Margarana. Peristiwa ini selanjutnya dikenal sebagai Puputan Margarana. Perlawanan rakyat Sulawesi terhadap kekuasaan Belanda menyebabkan Kapten Westerling secara kejam menindas rakyat yang menimbulkan 40.000 korban jiwa pada bulan Desember 1946. Selain pertempuran- pertempuran tersebut, di berbagai daerah terjadi peristiwa heroik seperti pertempuran Surabaya 10 November 1945, Bandung Lautan Api, Pertempuran Yogyakarta, Palagan Ambarawa, dan Peristiwa Medan Area. Perlawanan yang terjadi di berbagai daerah tidak memadamkan keinginan Belanda untuk menguasai Indonesia. Belanda pun mengadakan aksi polisionil dalam usaha membersihkan daerahnya dari kaum ekstremis. RI beranggapan bahwa tindakan Belanda itu merupakan aksi militer karena dilakukan oleh militer. Dapat pula dikatakan sebagai agresi yang berarti serangan atas daerah RI yang telah diakui oleh Inggris maupun Belanda berdasarkan Perjanjian Linggajati. Belanda melaksanakan dua kali agresi yang menandakan ambisinya untuk kembali menguasai wilayah Indonesia. Sumber: Sekitar Perang Kemerdekaan ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 2.5 Pertempuran Surabaya Sumber: Agresi Militer Belanda, halaman 92 ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 2.6 Agresi militer Belanda. Di unduh dari : Bukupaket.com IPS SMP Kelas IX 41 Bangsa Indonesia berusaha mempertahankan kemerdekaan hingga terjadi pertempuran di berbagai daerah. Pertempuran-pertempuran tersebut misalnya pertempuran 10 November, Bandung Lautan Api, Medan Area, pertempuran Ambarawa, dan pertempuran-pertempuran lain di berbagai daerah. Bersama dengan teman sebangkumu cobalah mencari informasi tentang pertempuran- pertempuran tersebut. Tulis hasilnya dalam bentuk rangkuman dan bacakan hasilnya di depan kelas. 4. Diplomasi Mempertahankan Kemerdekaan Selain melakukan perjuangan fisik, pemerintah Indonesia juga menempuh cara diplomasi untuk menghindari korban yang besar dan untuk memperoleh pengakuan internasional. Diplomasi yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia antara lain melalui pertemuan Hoge Veluwe, Perundingan Linggajati, Perundingan Renville, Persetujuan Roem-Royen, dan Konferensi Meja Bundar.

a. Pertemuan Hoge Veluwe