Langkah I : Mengungkap Pengalaman Hidup Peserta

147 Ayub karena ketidaktaatan Ayub dan sejumlah dosa-dosa yang dibuat Ayub semasa hidupnya. Peristiwa semacam ini pun juga dialami oleh kebanyakan orang yang sedang berada dalam kondisi dan situasi yang terhimpit. Banyak orang datang entah itu saudara, kerabat, atau teman-teman datang untuk berusaha menghibur dan meyakinkan, namun acap kali penghiburan yang diberikan adalah ungkapan yang menyatakan bahwa apa yang dialami adalah akibat dari apa yang selama ini dilakukan. Di dalam sebuah buku yang berjudul Tuhan di Balik Air Mata, Dr. Alden Gannet 1987:29 mengungkapkan bahwa tatkala Ayub bergulat dengan peristiwa pahit dan penderitaan yang dialami, Tuhan Allah sebenarnya sudah memberikan jawaban dari setiap persoalan yang dialami oleh Ayub. Jawaban yang disediakan oleh Tuhan begitu sederhana dan sering tidak tampak oleh manusia, karena pandangan manusia masih tertuju pada hal-hal duniawi. Dengan menggunakan perumpamaan jika air mata deras membanjir, bagaimana kita bisa terus memandang Tuhan di baliknya? Dr. Alden Gannet menjelaskan bahwa persoalan yang sedang dialami.

e. Langkah IV : Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Peserta Konkrit

1 Pendamping mulai mengawali langkah ini dengan menempatkan peserta dalam konteks dan situasi pertemuan, serta menerapkan pesan inti Kitab Suci dalam pengalaman, dan situasi hidup konkrit peserta sesuai dengan tema dan tujuan katekese ini. Misalnya, Dalam pembicaraan-pembicaraan tadi, kita sudah menemukan bersama betapa besar cinta dan kasih dari orang-orang di sekitar kita dengan kondisi kita 148 saat ini . Betapa besar perhatian yang telah diberikan kepada kita. Namun, yang kita lakukan adalah menutup jalan cinta mereka kepada kita . Hal ini selaras dengan apa yang dialami oleh Nabi Ayub . Sikap yang dilakukan oleh Ayub itu merupakan suatu bentuk ketaatan dan kesalehannya kepada Tuhan. Begitu banyak peristiwa pahit datang dalam kehidupan Ayub dalam waktu yang begitu singkat dan bertubi-tubi. Melihat kondisi Ayub yang demikian ini, tuhan senantiasa menemani dan melihat dari kejauhan tanpa menambah peroalan dalam hidup Ayub. Sebagai murid Yesus, tentunya baik jika kita melakukan apa yang sudah diajarkan oleh Yesus, yakni senantiasa memberikan kesaksian akan ajaran iman dan memberikan kesaksian melalui perbuatan. Entah itu perbuatan besar ataupun kecil, tentunya akan memberikan pengaruh bagi banyak orang. Tantangan yang akan dihadapi, ada kemungkinan tidak berbeda jauh dari apa yang dialami oleh Yesus di dalam kisah Ayub tadi. Akan tetapi yang menjadi pokok persoalan di sini adalah bagaimana kita dapat menyadari bahwa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita. Dengan demikian, kita dapat bangkit dari kondisi lemah dan mulai menghargai hidup sebagai anugerah dari Tuhan. 2 Sebagai bahan refleksi agar kita dapat menyadari bahwa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita, sehingga kita dapat bangkit dari kondisi lemah dan mulai menghargai hidup sebagai anugerah dari Tuhan, terlebih dahulu kita akan secara pribadi merenungkan pertanyaan berikut ini: a Sejauh mana Anda melihat bahwa kondisi yang sedang Anda alami saat ini merupakan berkat dari Tuhan?