Langkah III : Menggali Pengalaman Iman Kristiani

149 b Dalam kondisi seperti apa, Anda merasa disadarkan, ditegur, dan diteguhkan oleh Tuhan bahwa kondisi yang sedang anda alami saat ini juga merupakan kado dari Tuhan? 4 Saat hening dapat diiringi dengan alunan lembut dari suara musik instrumental untuk membantu peserta dalam merenungkan dan menerapkan pesan pribadinya. 5 Peserta diberikan kesempatan untuk mengungkapkan hasil renungan dan refleksi pribadi dalam pleno. 6 Pendamping memberikan sedikit rangkuman atas tahap ini. Yesus sebagai seorang Bapa yang baik, sudah menunjukkan panutan dan teladan hidup melalui pelbagai peristiwa serta perbuatan yang telah dilakukan. Dalam perikop Kitab Ayub 1 : 1-22, diungkapkan bagaimana Yesus senantiasa memberikan ujian kepada Ayub, namun Yesus tetap menemani Ayub dan melihat dari kejauhan. Persoalan yang dialami oleh Ayub bukan semata-mata persoalan yang datang dati Tuhan, melainkan usaha iblis untuk menguji kesalehan Ayub. Marilah kita menyadari bahwa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita melalui orang-orang di sekitar kita. Dari paparan pengalaman, refleksi, dan permenungan yang telah kita dalami pada pertemuan kali ini, hendaknya kita sebagai anak Allah semakin dapat menyadari bahwa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita melalui orang-orang di sekitar kita. Disadari bersama bahwa bukanlah hal yang mudah untuk menyadari bahwa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita melalui 150 orang-orang di sekitar kita apalagi dalam kondisi kita saat ini. Sebagai manusia, acap kali muncul pelbagai godaan yang merupakan bentuk naluri kita sebagai manusia, misalnya protes kepada Tuhan, marah-marah, kecewa dengan hidup ini. Lain lagi, ketika kita tidak diberikan persoalan dalam hidup, yang akan terjadi adalah kita begitu senang menjalani hidup ini dan mungkin kita menjadi lupa bagaimana rasanya jatuh dan sakit. Dari pengalaman tersebut di atas, baik jika melalui permenungan ini, kita semakin menyadari betapa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita melalui orang-orang di sekitar kita, sehingga kita dapat bangkit dari kondisi lemah dan mulai menghargai hidup sebagai anugerah dari Tuhan.

f. Langkah V : Mengusahakan suatu Aksi Konkrit

1 Pengantar : Bapa, ibu,saudara-i yang terkasih dalam Yesus, setelah kita mengungkapkan dan menggali pengalaman kita lewat video talk show Kick Andy: Hasna survivor tumor otak. Kita juga sudah men-sharing-kan pengalaman hidup kita di saat-saat sulit, yakni ketika menerima penyakit kanker ini menajdi bagian dari tubuh dan hidup kita, lalu kemudian diteguhkan dengan bacaan yang kita dalami pada malam hari ini, di mana ketika Ayub mendapatkan persoalan yang begitu berat, ayub senantiasa berpegang pada Tuhan. Pada akhirnya, bapak, ibu, saudara-i diajak untuk menanggapi panggilan Allah untuk dapat menyadari betapa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita melalui orang-orang di sekitar kita, sehingga kita dapat bangkit dari kondisi lemah dan mulai menghargai hidup sebagai anugerah dari Tuhan . Marilah Bapak, ibu, 151 saudara-i yang terkasih dalam Yesus, kita bangun niat dan tindakan konkrit apa yang sungguh dapat kita lakukan untuk meningkatkan semangat kita untuk kita bangkit dari kondisi lemah dan mulai menghargai hidup sebagai anugerah dari Tuhan. 2 Peserta memikirkan niat-niat dan tindakan nyata yang akan dilakukan pribadi maupun kelompok untuk menjadi manusia baru, khususnya terhadap sesamanya sebagai wujud pertobatan dan pembaruan hidup. a Niat atau tindakan konkrit apa yang hendak Bapak, ibu, saudara-i lakukan untuk dapat menyadari betapa kita dicintai oleh Tuhan, sehingga kita dapat bangkit dari kondisi lemah dan mulai menghargai hidup sebagai anugerah dari Tuhan? 3 Selanjutnya peserta diberi kesempatan dalam suasana hening memikirkan sendiri-sendiri tentang niat-niat pribadi atau bersama yang akan dilakukan. Kemudian, peserta mengungkapkan niat-niat pribadi yang akan dilakukan bertujuan untuk saling meneguhkan. 4 Pendamping mengajak peserta membicarakan dan mendiskusikan untuk menentukan niat konkrit mana yang akan diwujudkan bersama, agar semakin memperbarui sikap bersama sebagai saksi iman.

4. Penutup

a. Pendamping menempatkan salib dan dua lilin di tengah peserta, sehingga peserta dapat melihatnya. Kemudian dua lilin tersebut dinyalakan, dan pendamping mengajak peserta untuk doa umat spontan, yang diawali oleh pendamping dan diteruskan secara spontan oleh peserta. 152 b. Doa Bapa Kami c. Doa penutup: Alah Bapa yang maha baik, terima kasih atas segala pengalaman indah yang terjadi pada pertemuan malam hari ini. Terima kasih atas Roh Kudus yang telah bekerja selama proses pertemuan ini. Pada hari ini kami telah berdinamika bersama dengan bantuan video kisah seorang Hasnah pejuang tumor otak yang tidak jemu-jemunya berjuang demi bertahan hidup. Selain itu, kami juga dikuatkan dengan kisah Nabi Ayub yang diuji kesalehannya dengan berbagai persoalan yang diluar batas daya manusia. Pada akhirnya kami juga diajak untuk membangun niat yang akan kami lakukan demi tercapainya tujuan pertemuan pada malam hari ini. Pada akhirnya pula ya Tuhan berkatilah usaha dan niat yang kami unjukkan kepada-Mu, sehingga kami nantinya dapat saling meneguhkan satu dengan yang lain melalui sharing pengalaman tentang bagaimana menyadari betapa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita melalui orang-orang di sekitar kita, sehingga kita dapat bangkit dari kondisi lemah dan mulai menghargai hidup sebagai anugerah dari Tuhan. Dalam rasa syukur kami, kami tetap memohon penyertaanmu dalam mewujud nyatakan apa yang telah kami proses selama pertemuan kali ini, niat-niat yang akan kami bangun dan kami wujudkan dalam hidup sehari-hari. Doa ini, kami aturkan kepada-Mu demi pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin. d. Lagu Penutup: Pelangi Kasih-Nya Lampiran 3