Pelayanan Pastoral sebagai Bentuk Konseling
85
mempengaruhi keadaan fisik seseorang. Keadaan fisik juga mempengaruhi keadaan spiritual seseorang, pun juga sebaliknya keadaan spiritual seseorang juga
dapat mempengaruhi keadaan fisiknya. Dari ketiganya dapat saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Dengan demikian, selama proses
pemulihan pasien dirasa tidak cukup jika pelayanan hanya secara fisik semata, tetapi juga perlu mengindahkan pelayanan psikis dan spiritual. Konsep pelayanan
spiritual ini akrab dikenal dengan istilah pastoral care atau pendampingan pastoral yang diperuntukkan bagi orang sakit.
Pendampingan pastoral dipahami sebagai suatu profesi pertolongan dari seorang pendeta atau pastor yang mengikatkan dirinya dalam hubungan
pertolongan dengan orang lain, agar melalui terang Injil dan persekutuan dengan Gereja Kristus dapat bersama-sama menemukan jalan keluar bagi pergumulan dan
persoalan kehidupan dan iman Heitink, 1992: 404. Maksud dari pendampingan pastoral ini lebih-lebih diperuntukkan membantu meringankan beban dan
mengarahkan pasien secara aktif agar dapat mengembangkan sikap yang tepat terhadap dirinya dan keadaan yang sedang dialami.
Konsep pendampingan pastoral bagi orang sakit ini merupakan bentuk perhatian Gereja kepada jemaatnya yang sedang dilanda pengalaman sakit.
Layaknya di dalam Kitab Suci yang menggambarkan Yesus yang memberikan penyembuhan bukan hanya pada fisik saja melainkan psikologispun dibantu-Nya
karena iman dan keyakinan yang dimiliki. Melalui kisah yang tertulis di dalam Kitab Suci ini digunakan oleh Gereja sebagai dasar di dalam perwujudan atau
pengejawantahan pelayanan untuk orang-orang sakit dengan tujuan tidak hanya
86
sembuh secara fisik melainkan juga sembuh secara rohani sehingga manusia kembali sebagai manusia yang utuh secara fisik, psikis, ataupun spiritual Adolfo,
1990: 20. Pendampingan pastoral untuk orang sakit sebagai salah satu usaha untuk
merawat, memperhatikan, mendampingi, menyembuhkan, dan mendengarkan keluhan atau cerita dari pasien dari segala segi untuk mewujudkan serta
mengungkapkan imannya. Pendampingan pastoral untuk orang sakit ini merupakan tindakan yang dilakukan dalam suatu proses penggembalaan bagi
umatnya dalam proses memelihara atau merawat kehidupan manusia secara utuh. Di dalam proses pendampingan pastoral yang diperuntukkan orang sakit ini tidak
hanya melihat dari usaha pasien dan usaha petugas pastoral secara terpisah, melainkan keduanya perlu bekerjasama dengan baik, sehingga terjadi hubungan
timbal balik yang baik di antara keduanya. Petugas pastoral di sini berperan sebagai orang yang membantu memperlancar terjadinya proses perjumpaan iman,
sedangkan pasien yang didampingi akan berusaha secara personal mewujudkan imannya sebagai bentuk pertanggungjawaban dengan Tuhan. Dengan kata lain,
pendampingan pastoral untuk orang sakit ini perlu melibatkan individu secara utuh dalam bentuk sharing dengan tujuan adanya kemajuan dan kembalinya
harapan dari orang yang didampingi Kieser, 1984: 41. Peranan pastoral untuk orang sakit sebagai salah satu bentuk pelayanan
dari Gereja dilakukan bukan melulu dengan metode khotbah atau peribadatan saja, melainkan melalui usaha yang nyata dan sederhana, seperti kunjungan,
mendoakan orang sakit, duduk di samping pasien sembari mendengarkan cerita
87
atau keluhan yang dialami, dan masih banyak lagi bentuknya. Melalui pendampingan pastoral untuk orang sakit ini, Gereja ingin bersaksi bahwa Yesus
Kritstu hadir di dunia untuk menyemuhkan manusia yang terluka dan senantiasa mendampingi di setiap proses yang dilalui melalui pelbagai macam bentuk dan
rupa-Nya.