Langkah II : Mendalami Pengalaman Hidup Peserta

148 saat ini . Betapa besar perhatian yang telah diberikan kepada kita. Namun, yang kita lakukan adalah menutup jalan cinta mereka kepada kita . Hal ini selaras dengan apa yang dialami oleh Nabi Ayub . Sikap yang dilakukan oleh Ayub itu merupakan suatu bentuk ketaatan dan kesalehannya kepada Tuhan. Begitu banyak peristiwa pahit datang dalam kehidupan Ayub dalam waktu yang begitu singkat dan bertubi-tubi. Melihat kondisi Ayub yang demikian ini, tuhan senantiasa menemani dan melihat dari kejauhan tanpa menambah peroalan dalam hidup Ayub. Sebagai murid Yesus, tentunya baik jika kita melakukan apa yang sudah diajarkan oleh Yesus, yakni senantiasa memberikan kesaksian akan ajaran iman dan memberikan kesaksian melalui perbuatan. Entah itu perbuatan besar ataupun kecil, tentunya akan memberikan pengaruh bagi banyak orang. Tantangan yang akan dihadapi, ada kemungkinan tidak berbeda jauh dari apa yang dialami oleh Yesus di dalam kisah Ayub tadi. Akan tetapi yang menjadi pokok persoalan di sini adalah bagaimana kita dapat menyadari bahwa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita. Dengan demikian, kita dapat bangkit dari kondisi lemah dan mulai menghargai hidup sebagai anugerah dari Tuhan. 2 Sebagai bahan refleksi agar kita dapat menyadari bahwa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita, sehingga kita dapat bangkit dari kondisi lemah dan mulai menghargai hidup sebagai anugerah dari Tuhan, terlebih dahulu kita akan secara pribadi merenungkan pertanyaan berikut ini: a Sejauh mana Anda melihat bahwa kondisi yang sedang Anda alami saat ini merupakan berkat dari Tuhan? 149 b Dalam kondisi seperti apa, Anda merasa disadarkan, ditegur, dan diteguhkan oleh Tuhan bahwa kondisi yang sedang anda alami saat ini juga merupakan kado dari Tuhan? 4 Saat hening dapat diiringi dengan alunan lembut dari suara musik instrumental untuk membantu peserta dalam merenungkan dan menerapkan pesan pribadinya. 5 Peserta diberikan kesempatan untuk mengungkapkan hasil renungan dan refleksi pribadi dalam pleno. 6 Pendamping memberikan sedikit rangkuman atas tahap ini. Yesus sebagai seorang Bapa yang baik, sudah menunjukkan panutan dan teladan hidup melalui pelbagai peristiwa serta perbuatan yang telah dilakukan. Dalam perikop Kitab Ayub 1 : 1-22, diungkapkan bagaimana Yesus senantiasa memberikan ujian kepada Ayub, namun Yesus tetap menemani Ayub dan melihat dari kejauhan. Persoalan yang dialami oleh Ayub bukan semata-mata persoalan yang datang dati Tuhan, melainkan usaha iblis untuk menguji kesalehan Ayub. Marilah kita menyadari bahwa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita melalui orang-orang di sekitar kita. Dari paparan pengalaman, refleksi, dan permenungan yang telah kita dalami pada pertemuan kali ini, hendaknya kita sebagai anak Allah semakin dapat menyadari bahwa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita melalui orang-orang di sekitar kita. Disadari bersama bahwa bukanlah hal yang mudah untuk menyadari bahwa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita melalui