Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kemampuan Menganalisis

Tabel 4.5 Hasil Uji N-Gain Untuk Setiap Aspek Kemampuan Menganalisis Data Hasil Pretest dan Posttest Aspek Kemampuan Menganalisis Kelas Eksperimen 1 Kategori Kelas Eksperimen 2 Kategori N-Gain N-Gain Membedakan 0,24 24 Rendah 0,31 31 Sedang Mengorganisasikan 0,26 26 Rendah 0,20 20 Rendah Mengatribusikan 0,17 17 Rendah 0,20 20 Rendah Rata-Rata 0,22 22 Rendah 0,23 23 Rendah Perhitungan uji N-Gain dapat di lihat pada lampiran. Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa persentase kemampuan siswa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dalam menjawab soal kemampuan analisis setiap aspek mengalami peningkatan, Peningkatan kemampuan menganalisis pada aspek membedakan pada kelas eksperimen 1 sebesar 24 berada pada kategori rendah, sedangkan kelas eksperimen 2 sebesar 31 berada pada kondisi sedang. Selanjutnya persentase peningkatan kemampuan aspek mengorganisasi pada kelas eksperimen 1 sebesar 26 berada pada kategori rendah, sedangkan kelas eksperimen 2 sebesar 20 berada pada kategori rendah. Pada peningkatan kemampuan mengatribusikan kelas eksperimen 1 mengalami peningkatan sebesar 17 berada pada kategori rendah, sedangkan kelas eksperimen 2 mengalami peningkatan sebesar 20 berada pada kategori rendah. Rata-rata untuk semua aspek kemampuan menganalisis kelas eksperimen 1 sebesar 22 berada pada kondisi rendah, sedangkan rata-rata untuk semua aspek kemampuan menganalisis kelas eksperimen 2 sebesar 23 berada pada kondisi rendah. Rata-rata peningkatan kemampuan menganalisis siswa pada tiap aspek dapat dlihat pada gambar grafik 4.1 berikut ini. Gambar 4.1 Grafik Presentase Aspek Kemampuan Menganalisis Peningkatan kemampuan menganalisis kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 sesuai Gambar 4.1 di atas, gambar di atas menunjukan bahwa pada aspek membedakan pada kelas eksperimen 1 meningkat sebesar 24, mengorganisasi sebesar 31, dan mengatribusi sebesar 17. Sedangkan kelas eksperimen 2 mengalami peningkatan pada aspek membedakan sebesar 20, mengorganisasi sebesar 26, dan mengatribusikan sebesar 20, dari data tersebut terlihal sebuah variasi diantara kedua data, dimana pada aspek membedakan kelas eksperimen 2 mengalami peningkatan yang lebih besar dibandngkan dengan kelas eksperimen 1, sedangkan pada aspek mengorganisasi peningkatan kelas eksperimen 1 mengalami peningkatan yang lebih besar daripada kelas eksperimen 2, kemudian pada aspek mengatribusi kelas eksperimen 2 mengalami peningkatan yang lebih besar dari pada kelas eksperimen 1, namun jika dirata-ratakan ternyata data dari kedua kelas tersebut yang mengalami peningkatan kemampuan analisis secara menyeluruh kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih besar yaitu sebesar 22, sedangkan pada kelas eksperimen 2 hanya mengalami peningkatan 23.

5. Data Lembar Observasi Siswa

Hasil observasi direkapitulasi dan dijumlahkan skor dari observasi untuk setiap kegiatan. Skor yang diperoleh kemudian dihitung persentasenya dan di 31 20 20 24 26 17 5 10 15 20 25 30 35 Membedakan MengorganisasiMengatribusikan Eksperimen 2 Eksperimen 1 konversi menjadi data kualitatif. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa No Indikator Kegiatan Kelas Eksperimen 1 Kesimpulan Kelas Eksperimen 2 kesimpulan 1 Siswa mengikuti pembelajaran dengan tertib 50 Cukup 90 Baik sekali 2 Siswa dapat bekerja sama dengan kelompoknya 60 Cukup 70 Baik 3 Situasi pembelajaran kondusif 40 Kurang 80 Baik 4 Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran 60 Cukup 80 Baik Rata-rata 52,5 Cukup 80 Baik Lembar observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat terlihat bahwa pada indikator pertama tentang bagaimana siswa mengkuti pembelajaran dengan tertib dapat dilihat kelas eksperimen mengalami persentase hanya 50 cukup, sedangkan kelas eksperimen 2 mengalam persentase 90 Baik sekali, selanjutnya pada indikator kedua yaitu tentang siswa dapat bekerja sama dengan kelompoknya, kelas eksperimen 1 hanya mendapat persentase 60 Cukup, sedangkan kelas eksperimen 2 memperoleh persentase 70 Baik, dan pada indikator ketiga tentang bagaimana situasi pembelajaran di kelas, kelas eksperimen 1 hanya memperoleh persentase sebesar 40 kurang, sedangkan pada kelas eksperimen 2 memperoleh persentase sebesar 80 Baik, dan pada indikator yang terakhir tentang bagaimana antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, kelas eksperimen 1 hanya memperolah persentase sebesar 60 Cukup, sedangkan kelas eksperimen 2 memperoleh persentase sebesar 80 baik. Berdasarkan data pada Tabel 4.10 di atas dapat terlihat bahwa kegiatan selama