Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
peningkatannya yaitu sebesar 20, sedangkan kelas eksperimen mengalami peningkatan hanya sebesar 17, pengertian aspek mengatribusi itu sendiri terjadi
ketika siswa dapat menentukan sudut pandang, pendapat, nilai atau tujuan dibalik komunikasi. Mengatrbuskan melibatkan proses dekonstruksi, yang didalamnya siswa
menentukan tujuan penagarang suatu tulisan yang diberikan oleh guru, jadi mengatrbusi itu sendiri adalah mendekonstruksi.
6
Mengatribusikan disini juga bisa diartikan mengelompokan sesuatu berdasarkan konsep, pada aspek mengatribusi pada
dasarnya sangat berkaitan dengan aspek kemampuan analisis membedakan dan mengorganisasi, oleh sebab ketika siswa sudah dapat membedakan atau memahami
suatu permasalahan siswa akan memahami bagaimana menafsirkan suatu permasalahan atau mengatribusikan, oleh sebab itu dalam penelitian ini kelas
eksperimen 2 sedikit lebih unggul dibandingkan dengan kelas eksperimen 1, hal ini
dikarenakan pada aspek membedakan kelas eksperimen 2 mengalami peningkatan
yang lebih besar atau pemahaman yang lebih baik dibandingkan dengan kelas eksperimen 1.
Penggunaan alat peraga Rotation Timer tidak memberikan efek yang terlalu signifikan terhadap pembelajaran fisika pada konsep gerak melingkar beraturan. Hal
itu dapat dilihat dengan peningkatan yang tidak terlalu signifikan dari nilai rata-rata kelas dan kemampuan menganalisis siswa pada aspek membedakan, dan
mengatribusi, peningkatan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kelas eksperimen 2 yang menggunakan alat peraga roda-roda fleksibel dan benda nyata
yaitu sepeda sistem gear gigi bertingkat. Dengan kata lain penggunaan media alat peraga Rotation Timer tidak berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis siswa
pada konsep gerak melingkar beraturan. Berdasarkan data observasi yang dilakukan oleh observer, diketahu bahwa
keadaan kelas dan pembelajaran juga mengalami keadaan yang tidak kondusif dalam kelas eksperimen 1 dibandingkan dengana kelas eksperimen 2, dalam penelitian
6
Anderson, op. cit., h.124.
penggunaan alat peraga ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Umra Iwa Devi, dkk, dimana dalam penelitian tersebut melakukan penelitian tindakan kelas
PTK yang menggunakan media alat peraga, dalam penelitian tersebut pada siklus I peneliti mengalami kesulitan sebab siswa masih belum mengetahui kegunaan dari alat
peraga yang diberikan oleh peneliti sehingga banyak siswa yang menggunakan alat
peraga tersebut untuk bermain, penyebab utamanya adalah siswa masih terbiasa
menggunakan pembelajaran konvensional yang bersifat teoritis dan abstrak, jadi pada siklus I peneliti mengalami Pada tahap I siswa masih terbiasa dengan pembelajaran
teacher centered yang menempatkan siswa sebagai objek belajar yang menerima informasi secara pasif.
7
Begitu juga dalam yang dialami penelitian penggunaan alat peraga Rotation Timer ini, dalam pertemuan pertama peneliti mengalami kesulitan
untuk mengkondusifkan kelas dan pertemuan pertama merupakan dasar untuk menanamkan pondasi pemahaman siswa, oleh sebab itu penelitian ini memperoleh
hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapan. Penelitian ini juga menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran,
dimana menurut Kinkin Suartini metode demnostrasi memiliki kelemahan diantaranya ialah, memerlukan waktu yang relatif lama, metode demonstrasi sulit
digunakan apabila siswa sebelumnya tidak memahami dasar teorinya, dan metode demonstrasi juga menyulitkan guru dalam mengontrol siswa yang acuh atau pasif
karena guru sibuk memperagakan alat peraga.
8