sebuah alat yang mewakili konsep-konsep dasar dari gerak melingkar beraturan, dimana komponen-komponen dalam alat ini dapat menghubungkan besaran-besaran
fisis dalam gerak melingkar beraturan, komponen utama alat ini adalah roda-roda yang dapat diganti berbagai ukuran dan penghitung putaran otomatis yang berfungsi
untuk menentukan jumlah putaran, alat ini juga membutuhkan komponen pendukung untuk membantu menggerakan roda-rodanya seperti baterai atau catu daya, alat
peraga Rotation Timer dapat dilihat seperti pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Alat Peraga Rotation Timer
Untuk lebih rinci mengenai alat peraga Rotation Timer dapat dilihat pada lampiran 2A.
f. Pengertian Alat Peraga Roda-Roda Fleksibel
Alat peraga roda-roda fleksibel adalah alat peraga yang sudah tersedia dalam leb fisika Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, alat peraga roda-roda
fleksibel dibuat langsung oleh para, alat peraga ini sangat cocok untuk mewakili penyampaian materi tentang subkonsep besaran-besaran fisis gerak melingkar
beraturan, dengan putaran roda yang fleksibel dapat memudahkan siswa untuk memperhatikan jumlah putaran dan gerakkannya. Alat peraga roda-roda fleksibel
dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Alat Peraga Roda-Roda Fleksibel g.
Keunggulan dan Kekurangan Masing-Masing Alat Peraga
Setiap media msmiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, begitu juga dengan media alat peraga Rotation Timer dan Roda-Roda Fleksibel, adapun
kelemahan dan keunggulan kedua alat peraga dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1 Keunggulan Dan Kekurangan Masing-Masing Alat Peraga
No Kategori
Alat Peraga Rotation Timer Roda-Roda Fleksibel
1 Terdapat counter penghitung putaran
otomatis √
× 2
Hemat energy ×
√ 3
Praktis √
× 4
Kuat dan tahan lama ×
√ 5
Membutuhkan perawatan dan perhatian ekstra
√ ×
Dari Tabel 2.1 diatas terlihat keduaalat tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, pada kategori pertama pada alat peraga Rotation Timer
terdapat pendeteksi putaran yang dapat mempermudah siswa atau pengguna untuk
menghitung jumlah putaran roda, sementara pada roda-roda fleksibel tidak ada. Pada kategori kedua tentang hemat energi, alat peraga Rotation Timer memang
membutuhkan energi listrik untuk menggerakan roda-roda yang terdapat pada alat tersebut, sementara roda-roda fleksibel dapat berputar dengan diputar dengan tangan.
Pada kategori ketiga masih berkaitan dengan kategori pertama yaitu kepraktisan penggunaan alat, dengan adanya pendeteksi putaran maka alat peraga Rotation Timer
akan lebih praktis dalam proses penggunaannya, pada kategori keempat tentang kuat dan tahan lama jelas roda-roda fleksibel akan lebih kuat dan tahan lama karena
terbuat dari logam dan karet yang mana jika terjatuh tidak akan merusak alat, berbeda dengan alat peraga Rotation Timer yang hanya terbuat dari triplek jika terjatuh dapat
merusak alat tersebut, dan pada kategori kelima alat peraga Rotation Timer membutuhkan perawatan dan perhatian kusus dalam penyimpanan dan penggunaan
sesab jikat disimpan ditempat lembab alat ini akan cepat lapuk dan dalam penggunaan alat ini harus hati-hati dalam menggunakannya.
2. Pengertian Kemampuan Analisis
Kemampuan analisis adalah salah satu jenjang atau tingkatan pengetahuan siswa yang ditinjau dari hasil belajar menurut Bloom, dimana hasil belajar di
antaranya digolongkan berdasarkan ranah kognitif dari C1 sampai dengan C6, Analisis sendiri merupakan salah satu dari ranah kognitif tersebut yaitu tingkatan C4,
kemampuan analisis ditinjau dari seberapa siswa dapat memecahkan masalah dan menguraikan masalah tersebut untuk di proses dan di pilih bagian-bagian yang
penting untuk menemukan penyelesaian masalah tersebut, adapun menurut Arif Suidharta dalam bukunya yang berjudul “Keterampilan Berpikir Kompleks dan
Implementasinya dalam Pembelajaran IPA” menyatakan bahwa Analisis sebagai
berikut:
Analisis adalah kemampuan untuk memecahkan atau menguraikan suatu materi atau informasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil sehingga
mudah lebih mudah dipahami. Pada level ini frontal lobus dari otak kita bekerja keras melakukan proses berpikir. Level ini lebih rumit karena siswa sadar akan
proses berpikir yang ia gunakan metakognisi dan mengerti konten dan struktur dari