Pengertian Gerak Melingkar Beraturan

lintasan yang ditempuh benda sama dengan keliling lingkaran. Jadi s = keliling lingkaran = 2 dan ∆ = � sehingga kelajuan tangensial dirumuskan menjadi: 24 = � � Substitusikan � = � dalam persamaan tersebut maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut. = �. . � Kecepatan sudut adalah hasil bagi sudut pusat yang ditempuh benda dengan selang waktu tempuhnya. Sudut yang ditempuh benda dalam selang waktu tertentu dinamakan kelajuan anguler benda �. Pada gerak melingkar beraturan, sudut yang ditempuh benda selalu sama dalam selang waktu yang sama, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: 25 � = ∆� ∆ Dalam satu periode T, sudut yang ditempuh benda adalah = 2radian. Dengan demikian kelajuan anguler dalam gerak melingkar beraturan dirumuskan: 26 � = � � atau � = �� Hubungan antara kelajuan tangensial dengan kelajuan anguler dapat ditentukan dari: 27 ∆ ∆t = ∆� ∆ . = � Keterangan � = kecepatan sudut rads = kecepatan tangensial ms ∆� = sudut tempuh rad 24 Giancoli, loc. cit. 25 Marthein, loc. cit. 26 Ibid., h. 67. 27 Ibid., h. 67. ∆ = waktu tempuh sekon

d. Percepatan Sentripetal

Jika suatu benda yang mengalami gerak melingkar beraturan mempertahankan kecepatan tetap yang dimilikinya, berarti ada percepatan yang selalu tegak lurus dengan arah kecepatannya, sehingga lintasannya selalu lingkaran. Percepatan yang selalu tegak lurus terhadap kecepatan linearnya dan mengarah ke pusat lingkaran ini dinamakan percepatan sentripetal. Percepatan sentripetal percepatan “yang mencari pusat” atau percepatan radial karena mempunyai arah sepanjang radius, menuju pusat lingkaran, dan percepatan ini di notasikan � . 28 Gambar 2.5 menggambarkan sebuah benda yang mengalami percepatan sentripetal. Gambar 2.5 Sebuah Benda Mengalami Percepatan Sentripetal Pada Gambar 2.5 benda bergerak melingkar dengan jari-jari r menempuh lintasan ∆s, maka berlaku ∆s= ∆�.r. Analog seperti pada Gambar 2.5 jika jari-jari lingkaran v dan benda menempuh lintasan ∆v maka berlaku ∆v=∆�.v. Percepatan sentripetal adalah percepatan yang tegak lurus dengan kecepatan linier dan selalu menuju pusat lingkaran, maka dapat diturunkan melalui perumusan: 29 � = ∆ ∆ Gambar 2.5 benda berotasi dengan jari-jari menempuh lintasan ∆ � = ∆�. ∆ = � 28 Giancoli, op. cit., h. 133. 29 Ibid., h. 133.