dasar untuk menarik kesimpulan tentang tujuan atau sudut pandang di balik tulisan itu. Nama lain untuk mengatribusikan adalah mendekonstruksikan.
3. Kajian Materi Subjek Konsep Gerak Melingkar Beraturan
a. Pengertian Gerak Melingkar Beraturan
Sebuah benda yang bergerak membentuk suatu lingkaran dengan laju konstan dikatakan mengalami gerak melingkar beraturan.
18
Suatu benda yang bergerak mengelilingi sumbu dalam lintasan melingkar disebut gerak melingkar. Contoh
benda yang bergerak melingkar antara lain; Benda-benda angkasa seperti planet dan satelit melakukan gerak melingkar mengelilingi matahari. Perhatikan Gambar 2.3
berikut
Gambar 2.3 Sebuah Benda yang Membentuk Lintasan Lingkaran
19
Pada Gambar 2.3, benda bergerak melingkar menempuh sudut putar yang di simbolkan oleh teta
�. Sudut putar dalam SI dinyatakan dalam radian rad. Jika benda bergerak satu putaran, maka benda tersebut sudah menempuh sudut putar
penuh dalam satu putaran sebesar 360 . Dalam radian, satu putaran penuh sebesar 2
� radian, sehingga dapat dikatakan bahwa 360° setara dengan 2
� radian. Dengan demikian 1 radian rad = 57,3
. Gambar 2.2 Benda bergerak melingkar menempuh sudut
� dari P ke P’. Hubungan antara sudut tempuh dengan busur lingkaran yang ditempuh s.
18
Giancoli, Fisika Jilid 1 Edisi kelima, terj, dari Physics. Oleh Yuhilza Hanum, Jakarta: Erlangga, 2001, h.132
19
Yohanes Surya, Olimpiade Fisika, Jakarta: PT Primatika Cipta Ilmu, 1996, h. 235.
Sudut tempuh satu putaran adalah �radian maka panjang busur yang
ditempuh adalah keliling lingkaran = �. r = jari-jari lingkaran, jika sudut tempuh
satu putaran radian dan panjang busur lingkaran yang ditempuh adalah .
Dengan demikian dapat di tulis dengan rumus:
20
� �
= 2
Atau . = .
Atau rumusnya dapat di tulis ∆ = ∆�.
Keterangan = Jari-jari meter
� = Sudut tempuh rad = Panjang busur meter
b. Periode dan Frekuensi
Gerak melingkar sering dideskripsikan dalam frekuensi � sebagai jumlah
putaran per sekon. Periode T dari sebuah benda yang berputar membentuk lingkaran adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu putaran. Periode dan
frekuensi dihubungkan dengan persamaan.
21
� = � Berdasarkan konsep di atas, maka dapat kita rumuskan hubungan periode dan
frekuensi adalah
22
� = � � � � = � Keterangan
� = jumlah putaran kali
20
Ibid., h. 236.
21
Gioancoli, op. cit., 134.
22
Marthein Kenginan, Seribu Pena Fisika Untuk SMAMA Kelas X, Jakarta: Erlangga, 2008, h. 67.
= waktu sekon � = frekuensi Hz
� = periode sekon
c. Kecepatan Anguler dan Tangensial
Untuk mengetahui besar kecepatan anguler dan tangensial bisa di lihat pada Gambar 2.3 benda bergerak dalam lintasan melingkar menempuh busur lingkaran
s dalam selang waktu tertentu t. Bila tiap selang waktu yang sama, perubahan busur lingkaran yang ditempuh benda adalah sama maka benda melakukan gerak
melingkar beraturan. Gambar 2.4 benda bergerak melingkar menempuh lintasan ∆s.
Gambar 2.4 Benda Bergerak Melingkar
Kelajuan tangensial atau bisa disebut dengan kecepatan linear didefinisikan sebagai hasil bagi panjang lintasan linear yang ditempuh benda dengan selang waktu
tempuhnya. Kelajuan tangensial besar dari kecepatan tangensial dirumuskan dengan:
23
= ∆
∆ Keterangan
∆ = keliling lingkaran meter ∆ = selisih waktu sekon
= kecepatan ms Arah vektor kecepatan tangensial selalu tegak lurus dengan arah vektor jari-
jari dengan arah gerak benda Jika benda melakukan satu kali putaran, maka panjang
23
Ibid., h. 67.
lintasan yang ditempuh benda sama dengan keliling lingkaran. Jadi s = keliling
lingkaran = 2 dan ∆ = � sehingga kelajuan tangensial dirumuskan menjadi:
24
= �
� Substitusikan
� =
�
dalam persamaan tersebut maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut.
= �. . �
Kecepatan sudut adalah hasil bagi sudut pusat yang ditempuh benda dengan selang waktu tempuhnya. Sudut yang ditempuh benda dalam selang waktu tertentu
dinamakan kelajuan anguler benda �. Pada gerak melingkar beraturan, sudut yang
ditempuh benda selalu sama dalam selang waktu yang sama, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
25
� = ∆�
∆ Dalam satu periode T, sudut yang ditempuh benda adalah
= 2radian. Dengan demikian kelajuan anguler dalam gerak melingkar beraturan dirumuskan:
26
� =
� �
atau � = ��
Hubungan antara kelajuan tangensial dengan kelajuan anguler dapat ditentukan dari:
27
∆ ∆t =
∆� ∆ .
= � Keterangan
� = kecepatan sudut rads = kecepatan tangensial ms
∆� = sudut tempuh rad
24
Giancoli, loc. cit.
25
Marthein, loc. cit.
26
Ibid., h. 67.
27
Ibid., h. 67.