Hubungan Roda-roda Kajian Materi Subjek Konsep Gerak Melingkar Beraturan

Gambar 2.8 Hubungan Roda yang Dihubungkan dengan Sabuk Pada sistem hubungan antar roda yang dihubungkan dengan sabuk mengalami kecepatan linear yang sama maka untuk menentukan besaran-besaran pada sistem ini adalah sebagai berikut: 33 = Karena = �. Maka � . = � . B. Penelitian Relevan Banyak penelitian dilakukan terkait dengan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran, penelitian tersebut diantaranya: 1. Hartati dalam penelitaian yang berjudul “Pengembangan Alat Peraga Gaya Gesek Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA” yang meneliti tentang hasil pengujian alat menunjukkan bahwa pengembangan alat peraga tersebut secara signifikan mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dan hasil belajar. 34 33 Ibid., h. 67 34 Hartati, Pengembangan Alat Perag Gaya Gesek Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA, Jurnal Pendidikan Fisika, Pekalongan, 2010, h. 128. 2. Ayomi Prasetyarini dalam penelitiannya yang berjudul “Pemanfaatan Alat Perga IPA Untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Pada Siswa SMP NEGERI I Bulus Pesantren Kebumen T ahun Pelajaran 20122013” yang meneliti tentang pentingnya suatu alat peraga IPA dalam pendidikan, sehingga pemahaman konsep pada materi fisika meningkat dan pemanfaatan alat peraga IPA dapat dijadikan aternatif guna meningkatkan pemahaman konsep fisika 35 3. Nanang Khoirudin, dkk, dalam penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Dengn Menggunakan Aplikasi Mindjet Mindmanager 9 Untuk Siswa SMA Pada Pokol Bahasan Alat Optik ” yang meneliti tentang media alat bantu dalam penelitian ini dalam kriteria sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran hasil penilaian ahli materi, ahli media, dan siswa memberikan rata-rata penilaian 91,77. 36 4. Pagunanto dan Joko Sepan, dalam penelitian yang berjudul “Penggunaan Alat Peraga Multy Board Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA-FISIKA Pada Siswa Kelas VIII A di SMP Negri 5 Demak Tahun Pelajaran 20082009 ” dalam penelitian ini menyatakan berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga ”multi board” dalam pembelajaran IPA-Fisika dapat meningkatkan pemahaman konsep pembentukan bayangan pada cermin sehingga hasil belajarnyapun meningkat. 37 5. Derek Alexander Muller, dalam penelitiannya yang berjudul “Designing Effective Multimedia for Physics Education ” yang meneliti bagaimana pengaruh mengenai peran sebuah media terhadap pembelajaran tentang gaya pada konsep hukum Newton yang menyatakan bahwa “Results showed that treatments 35 Ayomi Prasetyarini, dkk, Pemanfaatan Alat Perga IPA Untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Pada Siswa SMP I Bulus Pesantren Kebumen Ttahun Pelajaran 2012201, Jurnal Pendidikan, Vol. 2, Nomor 1, 2012, h. 7. 36 Nanang Khoirudin, dkk, Pengembangan Media Pembelajaran Dengn Menggunakan Aplikasi Mindjet Mindmanager 9 Untuk Siswa SMA Pada Pokol Bahasan Alat Optik, Jurnal Pendidikan Fisika, solo, 2013, h. 1. 37 Pagunanto Joko Sefan, Penggunaan Aalat Peraga Multy Board Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA-FISIKA Pada Siswa Kelas VIII Adi SMP Negri 5 Demak Tahun Pelajaran 20082009, Jurnal Pendidikan Fisika, Semarang, 2010, h. 68. containing alternative conceptions involved higher cognitive load and resulted in higher post-test scores than the other treatments ” yang di terjemahkan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang mengandung konsepsi alternatif yang terlibat beban kognitif yang lebih tinggi dan menghasilkan skor post-test lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. 38 6. Sukarno dan sutarman dalam penelitiannya yang berjudul, “The Development of Light Reflection Props AS a Physics Learning Media in Vocational High School Number 6 Tanjung Jabung Timur ” dalam penelitian ini menggunakan alat peraga dalam merefleksikan cahaya dan hasil dari penelitian ini yang menyatakan “that the light reflection props that have been developed had the level of suitability, convenience and high attractiveness ” yang di terjemahkan bahwa bahwa alat peraga refleksi cahaya yang telah dikembangkan memiliki tingkat kesesuaian, kenyamanan dan keaktifan yang tinggi. 39

C. Kerangka Berpikir

Belajar merupakan salah satu usaha yang dapat mengubah kepribadian dan tingkah laku setiap individu. Dalam prosesnya terjadi interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa, baik didalam maupun diluar kelas dengan menggunakan berbagai sumber belajar. Belajar bukan hanya merupakan usaha untuk mendapat pengetahuan semata, namun juga merupakan usaha seseorang agar terjadi perubahan pada dirinya. Perubahan yang dihasilkan setelah proses belajar dapat dilihat dari perubahan tingkah laku, bertambahnya pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta bertanggung jawab dan mandiri. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa harus diarahkan dan dibantu untuk mencapai tujuan pendidikan dan penyelesaian masalah yang baik pada dirinya. 38 Derek, Alexander Muller, Designing Effective Multimedia for Physics Education, Thesis, Sydney, Australia, 2008, p. ix . 39 Sukarno Sutarman, The Development of Light Reflection Props AS a Physics Learning Media in Vocational High School Number 6 Tanjung Jabung Timur, International Journal of Innovation and Scientific Research, Bandung: 2014, h. 346. Salah satu upaya meningkatkan minat siswa dalam proses belajar diperlukan suatu media yang dapat membuat siswa termotivasi dalam belajar, karena media selain berfungsi sebagai stimulus informasi dan pengetahuan, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Media ini terintegrasi dalam proses belajar mengajar. Media presentasi dengan tampilan alat peraga yang menarik dapat digunakan untuk membantu guru dalam penyampaian materi tersebut. Karena materi gerak melingkar beraturan juga membutuhkan simulasi secara visual bergerak untuk menjelaskan contoh-contoh yang benda yang dapat mewakilkan kejadian- kejadian dalam kehidupan sehari-hari, maka alat peraga Rotation Timer dan Roda- Roda Fleksibel dapat membantu untuk membuat menjelaskan dengan simulasi dan variasi yang menarik. Penggunaan media alat peraga Rotation Timer maupun Roda-Roda Fleksibel dengan menggunakan metode demonstrasi diharapkan dapat meransang kemampuan siswa untuk berpikir secara kreatif dan menyeluruh, terciptanya proses pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan, serta siswa akan termotivasi untuk mempelajari fisika sehingga mampu mengerjakan soal-soal fisika. Oleh karena itu, jika penyajian materi dengan menggunakan alat peraga pembelajaran dapat dilakukan dengan baik, maka akan berimplikasi dengan peningkatan kemampuan menganalisis fisika yang lebih baik juga, berikut adalah Gambar 2.9 skema dari kerangka berpikir. Gambar. 2.9 Skema Kerangka Berpikir Kejenuhan belajar di kelas kemampuan menganalisis rendah Pemberian media Pembelajaran dengan alat peraga Guru - Siswa Kondisi belajar menyenangkan Kemampuan menganalisis meningkat 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta di Tanggerang Selatan, penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 20142015.

B. Metode dan Desain Penelitian

1 . Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian quasi eksperiment eksperimen semu, penelitian ini tidak dapat memberikan kontrol penuh yaitu desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Penelitian ini karena melibatkan penggunaan kelompok subjek secara utuh dalam eksperimen yang sudah terbentuk secara alami dalam kelas dari pada menentukan subjek secara random untuk perlakuan eksperimen. Dalam kelompok ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok pertama sebagai kelompok eksperimen 1 dengan penggunaan media alat peraga Rotation Timer, dan kelompok eksperimen 2 dengan penggunaan media alat peraga roda-roda fleksibel.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kelompok kontrol pretest-posttest nonrandomized pretest-posttest control group design, atau pada penelitian ini pengambilan kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. 2 Penelitian ini melibatkan dua kelompok subjek, yaitu 1 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R D, Bandung: Alfabeta, 2007, h. 114. 2 Ibid, h. 116