dibutuhkan visualisasi atas kasus-kasus yang menggambarkan tentang materi gerak melingkar beraturan, dan memberi kemudahan bagi para siswa untuk membayangkan
proses terjadinya suatu kasus yang sedang dibahas dalam materi gerak melingkar
beraturan. dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini Peneliti memilih untuk meningkatkan kemampuan analisis, diamana kemampuan analisis memang merupakan sesuatu yang sangat
dibuthkan di dalam pembelajaran Fisika itu sendiri, dan pemahaman siswa dalam suatu materi dapat diuji melalui tingkatan-tingkatan masalah yang diberikan, dalam materi
gerak melingkar beraturan sendiri kemampuan analisis jelas sangat dibutuhkan sebab di dalam konsep gerak melingkar beraturan siswa dituntut untuk benar-benar
memahami suatu kasus atau soal yang diberikan, terkadang siswa hanya menghapalkan rumus tanpa memahami konsep penggunaannya.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil materi gerak melingkar beraturan untuk kelas X, dalam kurikulum 2013, bagi siswa kelas X sudah diberi penjurusan
masing-masing, oleh sebab itu para siswa sudah harus memahami benar-benar materi yang mencakup dalam golongan IPA, sebab mereka harus sudah siap untuk
melanjutkan di kelas XI dan XII. Gerak melingkar beraturan merupakan materi yang sangat penting dalam konsep-konsep Fisika, di mana gerak melingkar beraturan
merupakan penunjang untuk beberapa materi-materi yang berkaitan dengan Mekanika, oleh sebab itu penelitian ini peneliti rasa sangat bermanfaat untuk menunjang
pemahaman siswa yang mana mereka memang sudah diarahkan atau diberi penjurusan di dalam kurikulum 2013, mereka harus memahami dengan matang konsep-konsep
yang ada dalam materi kelas X.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Kesulitan siswa dalam belajar fisika di SMA dikarenakan konsep Fisika di SMA merupakan konsep-konsep yang kompleks dan memiliki kesulitan yang tergolong
tinggi. 2. Kemampuan menganalisis diperlukan dalam pembelajaran fisika ataupun dalam
penyelesaian masalah-masalah yang ada dalam soal fisika. 3. Perlu adanya upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengajarkan konsep fisika
dengan memilih model pembelajaran yang tepat agar siswa lebih memahami melalui melihat secara langsung kejadian-kejadian fisika dalam kehidupan sehari-
hari.
C. Batasan Masalah
Agar lebih memfokuskan hasil yang diteliti maka dibuat batasan masalah yaitu: 1. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media alat peraga Rotation
Timer dan roda-roda fleksibel. 2. Adapun aspek kemampuan menganalisis yang akan ditinjau diantaranya adalah
kemampuan membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
“ Bagaimana Perbandingan Penggunaan Alat Peraga Antara Rotation Timer dengan Alat Peraga Roda-Roda Fleksibel Pada Kemampuan Analisis Siswa
Kelas X Konsep Gerak Melingkar Beraturan.?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan masing-masing alat peraga Rotation Timer dengan alat peraga roda-roda fleksibel pada kemampuan
analisis siswa kelas X konsep gerak melingkar beraturan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru, peneliti dan siswa dalam proses belajar mengajar, adapun manfaat yang akan diperoleh dalam
penelititian diantaranya: 1. Seberapa efektif penggunaan alat peraga Rotation Timer dan Roda-Roda Fleksibel
digunakan dalam proses belajar mengajar. 2. Membrikan inovasi baru dalam kegiatan belajar mengajar dengan mengguanakan
media alat peraga Rotation Timer. 3. Membuat trobosan baru dengan alat peraga Rotation Timer untuk memacu motivasi
siswa dalam mengembangkan kreativitas dalam bidang akademik dan memunculkan gagasan-gagasan baru.
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritis
1. Alat Peraga Sebagai Media Pembelajaran
a. Pengertian Alat Peraga
Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dan sumber melalui saluran atau media tertentu ke
penerima pesan.
1
Media dalam pembelajaran mengandung komponen-komponen komunikasi pembelajaran terdiri dari komunikator, komunikasi, pesan dan media.
Media atau medium adalah perantara segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang, atau alat apa saja yang digunakan sebagai perantara atau
penghubungan dua pihak atau dua hal. Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi pendidikan sangat membantu aktivitas pembelajaran baik di
dalam kelas maupun di luar kelas, terutama dalam membantu peningkatan prestasi belajar.
Jenis media pembelajaran sangat banyak dan beranekaragam, tidak ada satupun media yang paling baik dibandingkan dengan media yang lain. Setiap media
memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, guru perlu mengenal berbagai jenis media dengan karakteristik masing-masing. Salah satu
contoh dari media pembelajaran adalah alat peraga. Menurut Estiningsih, alat peraga merupakan media pembelajaran yang
mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Sementara Sanaky mengartikan alat peraga sebagai suatu alat bantu yang dipergunakan dalam
pembelajaran untuk memperagakan materi pembelajaran.
2
1
Arief S. Sudirman, dkk.,Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pres, 2010, h. 11-12.
2
Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2012, h. 12.