38 Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa iklim
kerja adalah suatu kondisi atau suasana yang dirasakan oleh warga sekolah guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang dapat
menumbuhkan semangat bekerja di lingkungan sekolah. Iklim kerja sekolah sebagai tempat guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya harus
diperhatikan sebagai indikator dalam peningkatan kualitas guru. Iklim kerja terdiri dari lingkungan fisik dan psikologis. Lingkungan fisik misalnya sarana-prasarana
yang representatif, kebersihan dan keindahan. lingkungan psikologis meliputi hubungan antar karyawan dan kombinasi antara nilai dan tujuan yang telah
ditetapkan oleh sekolah. Iklim kerja yang kondusif dan positif dapat membentuk peserta didik berkelakuan baik dan dapat meningkatkan prestasi akademiknya.
2.1.3.2 Ciri-ciri Iklim Kerja
Iklim kerja yang ada di sekolah adalah faktor utama yang menentukan keadaan kualitas pembelajaran yang dihadapi oleh peserta didik di sekolah.
Supardi 2014: 123 menyebutkan ciri-ciri iklim kerja ada dua yaitu ciri-ciri iklim kerja terbuka dan ciri-ciri iklim kerja kondusif. Ciri-ciri iklim kerja terbuka
meliputi: 1 guru-guru merasa nyaman, berpuas hati, dan berkeyakinan; 2 guru- guru tidak merasa tertekan dan memberikan perhatian kepada kemajuan peserta
didik; 3 kepala sekolah memiliki keyakinan terhadap kinerjanya, dan memiliki kepedulian; 5 Peserta didik merasa nyaman dan belajar bersungguh-sungguh.
Selanjutnya ciri-ciri iklim kerja yang kondusif meliputi: 1 sekolah mempunyai seperangkat nilai etika-moralitas dan etos yang dianggap penting; 2
kepala sekolah, guru dan peserta didik menunjukkan kepedulian dan loyalitas terhadap tujuan sekolah; 3 sekolah menjanjikan lingkungan dan suasana yang
39 menyenangkan, dan menantang bagi guru serta peserta didik; 4 adanya iklim
saling menghargai dan saling mempercayai sesama, diantara guru dan peserta didik; 5 adanya komitmen yang kuat untuk belajar sungguh-sungguh; 6 kepala
sekolah, guru, dan peserta didik mempunyai semangat yang tinggi untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi; 7 adanya morale semangat juang yang
tinggi dikalangan peserta didik; 8 adanya disiplin yang baik di sekolah; 9 adanya tingkat kemangkiran yang rendah di kalangan guru dan peserta didik; dan
9 adanya tingkat persatuan conhesiveness dan semangat yang tinggi di kalangan guru.
2.1.3.3 Jenis-jenis Iklim Kerja
Halpin dan Croft 1990 dalam Supardi 20014: 126 menyatakan “ada
enam jenis iklim kerja yaitu, 1 iklim kerja terbuka; 2 iklim autonomus; 3 iklim terkawal; 4 iklim biasa; 5 iklim paternal; dan 6 iklim tertutup”. Adapun
penjelasannya sebagai berikut. Iklim Terbuka, iklim ini merujuk kepada keadaan dimana semangat kerja
kebersamaan berada di tahap yang tinggi, dan ketidakpedulian rendah. Dalam iklim terbuka ini, kepala sekolah senantiasa memberi bantuan, memberi arahan
dan menggerakkan kerja melalui teladan yang baik. Guru-guru bekerja secara bersungguh-sungguh dan berkelompok. Iklim terbuka menggambarkan hubungan
yang harmonis dan saling menghormati antara guru, kepala sekolah, staf karyawan dan peserta didik.
Iklim Autonomus, iklim autonomus adalah keadaan dimana dirasakan suasana penuh kebebasan bekerja dan kepuasan sosial secara menyeluruh dengan
40 semangat kebersamaan, kemesraan, kesungguhan, dan kesendirian berada di tahap
yang tinggi, tetapi penekanan pada daya pengeluaran, sifat kepedulian, halangan serta ketidakpedulian dirasakan kurang.
Iklim Terkawal, iklim ini merujuk kepada suasana yang dirasakan tidak terlihat semangat untuk bekerja keras dan pergaulan sosialnya kurang sekali.
Iklim ini mempunyai ciri-ciri yang menekankan data pengeluaran, kesendirian, halangan dan kebersamaan adalah tinggi sementara kesungguhan berada ditahap
yang sederhana dan sifat kepedulian, ketidakpedulian dan kemesraan adalah rendah.
Iklim biasa, pada iklim ini pergaulan sosial antara anggota-anggotanya menyenangkan dan terlihat kealpaan dalam bekerja. Keadaan ini menggambarkan
ciri-ciri seperti kepedulian, ketidakpedulian dan kemesraan masing-masing berada di tahap yang tinggi. Sementara kesungguhan dan kebersamaan di tahap
sederhana, tetapi tidak ada penekanan kepada daya pengeluaran, dan tidak terlihat juga kesendirian dan halangan.
Iklim paternal, Iklim paternal disifatkan mempunyai kepemimpinan tidak efektif dan tugas tidak membebankan. Ciri-ciri seperti penekanan kepada daya
pengeluaran, ketidakpedulian dan sifat bertimbang rasa adalah tinggi, kesendirian, halangan, kemesraan dan kebersamaan berada di tahap yang rendah, sementara
kesungguhan adalah sederhana. Iklim Tertutup, iklim ini merupakan kebalikan dari iklim terbuka, dimana
tidak ada rasa kepedulian, kesungguhan dan semangat kebersamaan di kalangan anggota. Hubungan antara kepala sekolah dan guru-guru formal. Kepala sekolah
41 menekankan kerja rutin, supervisi yang ketat dan kurangnya komunikasi dua arah.
Dalam iklim tertutup ini, suasana kerjanya tidak sempurna dan kepuasan kerja dikalangan guru-gurunya rendah.
2.1.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Iklim Kerja