139 H
o1
diterima,  jika  signifikansi    0,05  maka  H
o1
ditolak.  Berdasarkan  nilai signifikansi sebesar 0,000 0,000  0,05 maka H
o1
ditolak dan H
a1
diterima. Berdasarkan  hasil  pengujian  hipotesis  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa
hipotesis  yang  menyatakan  ada  pengaruh  yang  signifikan  antara  supervisi akademik  kepla  sekolah  terhadap  kinerja  guru
terbukti  atau  Hipotesis  pertama H
a1
diterima
.  Artinya  temuan  tersebut  membuktikan  bahwa  melalui peningkatan Supervisi akademik akan mampu meningkatkan kinerja guru.
Berdasarkan  hasil  perhitungan  uji  koefisien  determinasi  R
2
antara supervisi akademik kepala sekolah X
1
terhadap kinerja guru Y diperoleh hasil sebesar  0,269  atau  26,9.  Artinya  supervisi  akademik  kepala  sekolah  sebagai
variabel  independen pertama memberikan sumbangan pengaruh terhadap  kinerja guru sebesar 26,9. Sementara itu, berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana
R  diperoleh  angka  R  sebesar  0,518.  Karena  nilai  korelasi  sederhana  terletak diantara 0,40
– 0,599, dapat dikatakan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru.
4.2.4.2 Hasil Uji Pengaruh Iklim Kerja terhadap Kinerja Guru
Pengujian  hipotesis  pada  penelitian  ini  menggunakan  teknik  analisis regresi  sederhana.  Melalui  analisis  regresi  sederhana  dapat  diketahui  hubungan
antara  iklim  kerja  dengan  kinerja  guru,  mengetahui  persentase  pengaruh  yang terjadi  antara  iklim  kerja  terhadap  kinerja  guru  serta  menggambarkan  seberapa
besar  pengaruh  yang  terjadi  antara  iklim  kerja  terhadap  kinerja  guru.  Setelah persamaan  regresi  diketahui,  maka  hasil  pengujian  hipotesis  dapat  diketahui
melalui uji koefisiensi regresi sederhana uji t dan uji signifikansi. Pengujian ini bertujuan  untuk  mengetahui  apakah  iklim  kerja  secara  signifikan  atau  tidak
140 terhadap  kinerja  guru.  Sehingga  dapat  diketahui  apakah  iklim  kerja  X
2
secara signifikan terhadap kinerja guru Y.
Berdasarkan  perhitungan  yang  telah  dilakukan,  nilai  t
hitung
variabel  iklim kerja sebesar 3,985 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Pada variabel iklim
kerja  t
hitung
t
tabel
yaitu  3,985    1,989.  Karena  nilai  t
hitung
t
tabel
,  maka  dapat disimpulkan bahwa H
o2
ditolak dan H
a2
diterima, artinya secara  signifikan iklim kerja berpengaruh terhadap kinerja guru. T
hitung
bernilai positif artinya iklim kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Kemudian nilai signifikansi pada tabel
Coefficient menunjukkan  nilai  sebesar  0,000.  Kriteria  pengujian  berdasarkan
signifikansi,  jika  signifikansi    0,05  maka  H
o2
diterima,  jika  signifikansi    0,05 maka  H
o2
ditolak.  Berdasarkan  nilai  signifikansi  sebesar  0,000  0,000    0,05 maka H
o2
ditolak dan H
a2
diterima. Berdasarkan  hasil  pengujian  hipotesis  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa
hipotesis  yang  menyatakan  ada  pengaruh  yang  signifikan  antara  iklim  kerja terhadap  kinerja  guru
terbukti  atau  Hipotesis  kedua  H
a2
diterima
.  Artinya temuan  tersebut  membuktikan  bahwa  melalui  pembentukan  iklim  kerja  yang
kondusif akan mampu meningkatkan kinerja guru. Berdasarkan hasil perhitungan uji koefisien determinasi  R
2
antara iklim kerja X
1
terhadap kinerja guru Y diperoleh hasil sebesar 0,161 atau 16,1. Artinya  iklim  kerja  sebagai  variabel  independen  kedua  memberikan  sumbangan
pengaruh terhadap kinerja  guru sebesar 16,1. Sementara itu, berdasarkan hasil analisis  korelasi  sederhana  R  diperoleh  angka  R  sebesar  0,401.  Karena  nilai
korelasi  sederhana  terletak  diantara  0,40 – 0,599, dapat dikatakan bahwa terjadi
hubungan yang sedang antara iklim kerja terhadap kinerja guru.
141
4.2.4.3 Hasil  Uji  Pengaruh  Supervisi  Akademik  Kepala  Sekolahdan  Iklim