70 Skala likert yang digunakan dalam angket penelitian ini menggunakan
empat alternatif jawaban. Alasan penggunaan skala likert dengan empat alternatif pilihan jawaban adalah untuk menghindari responden bersikap netral dengan
cenderung memilih alternatif pilihan jawaban yang ada di tengah yang dirasa aman Widoyoko 2015: 106. Oleh karena itu, responden dipaksa untuk
menentukan sikap pada pertanyaan atau pernyataan dalam instrumen. Untuk setiap variabel kinerja guru, variabel supervisi akademik kepala sekolah, dan
variabel iklim kerja diberi empat pilihan jawaban dengan skala penilaian selalu diberi skor 4, sering diberi skor 3, kadang-kadang diberi skor 2, dan tidak pernah
diberi skor 1 untuk jawaban positif, sedangkan untuk jawaban negatif diberi skor sebaliknya.
Pembuatan angket terlebih dahulu dengan menentukan indikator yang kemudian dirumuskan ke dalam kisi-kisi angket supervisi akademik, kisi-kisi
angket iklim kerja, dankisi-kisi angket kinerja guru lampiran 5. Setelah kisi-kisi dibuat, selanjutnya menyusun angket supervisi akademik, angket iklim kerja, dan
angket kinerja guru lampiran 6 yang akan digunakan. Angket yang telah disusun harus dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk menentukan
item soal yang valid dan reliabel, karena adakalanya item soal dari angket yang telah disusun tidak valid dan reliabel. Uji coba angket ini diberikan kepada 30
guru di luar populasi dan sampel penelitian lampiran 3. Dalam instrumen penelitian persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian ada
dua macam, yaitu uji validitas dan reliabilitas.
3.7.1 Validitas Angket
Priyatno 2010: 90 menjelaskan “validitas adalah ketepatan atau
kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur”. Lebih lanjut
71 Arikunto 1995 dalam Riduwan 2013: 97 menjelaskan “validitas adalah suatu
ukur an yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”.
Untuk mengetahui apakah angket supervisi akademik, iklim kerja, dan kinerja guru dapat menghasilkan data yang akurat dan sesuai dengan tujuan pengukuran,
maka angket tersebut harus valid. Hal ini sesuai dengan pendapat Widoyoko 2015: 141 yang menyatakan “instrumen dikatakan valid apabila dapat tepat
mengukur apa yang hendak diukur”. Sugiyono 2014: 168 menyatakan “instrumen yang valid dan reliabel
merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel”. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Validitas internal terdiri dari validitas kontruksivaliditas logis dan
validitas isi. Sugiyono 2014: 170 menjelaskan “untuk instrumen nontest yang
digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas kontruksi Construct”. Validitas internal dalam instrumen penelitian ini diuji dengan
pengujian konstruksi dari penilai ahli. Penilai ahli dalam penelitian ini yaitu Drs. Noto Suharto, M.Pd. lampiran 7 dan Dr. Kurotul Aeni, M.Pd. lampiran 8
dengan melihat kesesuaian instrumen dengan kisi-kisi, tujuan, dan teori yang digunakan. Validitas eksternal dari suatu instrumen dikembangkan berdasarkan
fakta Empiris di lapangan. Dengan demikian untuk mengetahui valid tidaknya instrumen, maka instrumen akan diujicobakan terlebih dahulu kepada 30 guru
diluar sampel dan luar populasi. Instrumen yang telah disetujui para ahli tersebut diujikan pada sampel dari
mana populasi itu diambil. Setelah itu data ditabulasikan lampiran 9, 10, dan 11,
72 untuk melakukan pengujian validitas angket peneliti menggunakan teknik
pengujian Bivariate Pearson korelasi Pearson Product Moment dengan cara mengkorelasi masing-masing skor item dengan skor total Priyatno 2010: 90.
Penelitian ini menggunakan Software Statistical Product and Service Solution SPSS versi 20. Langkah-langkah pengujian validitas angket menurut Priyatno
2010: 93 yaitu klik Analyze – Correlate – Bivariate. Pada kotak Bivariate
Correlations semua variabel dimasukkan ke kotak Variables. Pada Correlations
Coefisien pilih Pearson dan pada Test of Significance pilih two-tailed dan centang
Flat Significance Correlations kemudian Ok.
Dalam pengujian validitas item angket uji coba, diketahui n = 30 maka r
tabel
pada taraf kesalahan 0,05 sebesar 0,361. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05 dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu jika
r
hitung
r
tabel
uji 2 sisi dengan sig. 0,05, maka instrumen dinyatakan valid. Namun, jika r
hitung
r
tabel
uji 2 sisi dengan sig. 0,05, maka instrumen dinyatakan tidak valid Priyatno 2012: 110.
Berdasarkan pengujian data menggunakan SPSS versi 20 terdapat beberapa item yang valid dan yang tidak valid. pada angket kinerja guru, dari 44
item yang telah diuji cobakan terdapat 31 item dinyatakan valid yaitu item no. 1, 3, 4, 7, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 19, 20, 21, 24, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36,
37, 38, 39, 40, 41, 42, 44. Sedangkan item pernyataan yang tidak valid ada 13 yaitu no. 2, 5, 6, 8, 9, 12, 17, 18, 22, 23, 25, 30, 43. Rekapitulasi uji validitas uji
coba angket kinerja guru dapat dilihat pada lampiran 12. Pada angket supervisi akademik, dari 44 soal pernyataan yang digunakan
untuk uji coba, terdapat 31 item pernyataan yang valid yaitu item no. 3, 6, 7, 9,
73 10, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38,
39, 41, 42, 43, 44. Sedangkan item pernyataan yang tidak valid ada 13 yaitu no. 1, 2, 4, 5, 8, 11, 12, 15, 21, 28, 29, 32, 40. Rekapitulasi uji validitas uji coba angket
supervisi akademik dapat dilihat pada lampiran 13. Sedangkan pada angket iklim kerja, dari 42 soal pernyataan yang
digunakan untuk uji coba, terdapat 30 item pernyataan yang valid yaitu no. 1, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36,
38, 39, 40, 41, 42. Sedangkan item pernyataan yang tidak valid ada 12 yaitu no. 2, 3, 8, 13, 15, 18, 19, 20, 21, 23, 29, 37. Rekapitulasi uji validitas uji coba angket
motivasi kerja guru dapat dilihat pada lampiran 14.
3.7.2 Reliabilitas Angket