36 dapat mempengaruhi berhasil tidaknya supervisi antara lain,
“1 lingkungan masyarakat tempat sekolah itu berada; 2 besar kecilnya sekolah yang menjadi
tanggung jawab kepala sekolah; 3 tingkatan dan jenis sekolah; 4 keadaan guru- guru dan pegawai yang tersedia; dan 5 kecakapan dan keahlian kepala sekolah
itu sendiri”. Dari kelima faktor tersebut, faktor kecakapaan dan keahlian kepala sekolah
itu sendiri menjadi faktor yang terpenting dalam kegiatan supervisi. Bagaimanapun baiknya situasi dan kondisi yang tersedia, jika kepala sekolah itu
sendiri tidak mempunyai kecakapan dan keahlian yang diperlukan semuanya tidak akan ada artinya. Sebaliknya adanya kecakapan dan keahlian tersebut menjadi
perangsang yang mendorong kepala sekolah untuk selalu berusaha memperbaiki dan menyempurnakan kinerjanya.
2.1.3 Iklim Kerja
Iklim kerja yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah iklim kerja sekolah yang meliputi pengertian iklim kerja, ciri-ciri iklim kerja, jenis-jenis iklim
kerja, faktor yang mempengaruhi iklim kerja, dan indikator iklim kerja. Uraian selengkapanya yaitu sebagai berikut.
2.1.3.1 Pengertian Iklim Kerja
Iklim kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Secara konseptual, iklim lingkungan
atau suasana di sekolah didefinisikan sebagai seperangkat atribut yang memberi warna atau karakter, spirit, etos, suasana batin setiap sekolah Daryanto 2015: 9.
Kemudian De Roche 1985 dalam Daryanto 2015: 10 mengemukakan “iklim
37 sebagai hubungan antara personil, sosial dan faktor kultural yang mempengaruhi
perilaku individu dan kelompok dalam lingkungan se kolah”.
Triatna 2015: 69 menyatakan “iklim sekolah adalah kondisi yang dirasakan oleh personel sekolah terhadap lingkungan sekolah, baik lingkungan
fisik, sosial, maupun akademik yang dirasakan secara individual”. Supardi 2014: 138 menjelaskan “iklim kerja sekolah merupakan suasana yang terdapat di dalam
suatu sekolah”. Selanjutnya Marzuki 1997 dalam Supardi 2014: 121 menjelaskan “iklim kerja di sekolahmadrasah adalah keadaansuasana sekitar
sekolahmadrasah yang sunyi serta nyaman dan kondusif untuk pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi akademik”. Iklim kerja di sekolah ini
menggambarkan keadaan warga sekolah yang riang dan mesra ataupun adanya kepedulian antara satu sama lainnya. Rachmawati dan Daryanto 2013: 43
menambahkan, iklim kerja adalah hubungan timbal balik antara faktor pribadi, sosial dan budaya yang mempengaruhi sikap individu dan kelompok dalam
lingkungan sekolah yang tercermin dari suasana hubungan kerjasama yang harmonis dan kondusif antara kepala sekolah dengan guru ataupun guru dengan
guru atau pegawai sekolah. Salah satu aspek penting yang mendukung keberhasilan proses
pembelajaran guru adalah iklim kerja. Iklim kerja yang kondusif adalah iklim yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan proses
pembelajaran yang dilakukan guru. Iklim kerja guru adalah suasana kerja di tempat mereka bekerja di tandai dengan adanya rasa aman, tenang, tentram,
terjadi interaksi yang baik antara personil, adanya keterbukaan, rasa tanggung jawab dan kepuasan kerja.
38 Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa iklim
kerja adalah suatu kondisi atau suasana yang dirasakan oleh warga sekolah guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang dapat
menumbuhkan semangat bekerja di lingkungan sekolah. Iklim kerja sekolah sebagai tempat guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya harus
diperhatikan sebagai indikator dalam peningkatan kualitas guru. Iklim kerja terdiri dari lingkungan fisik dan psikologis. Lingkungan fisik misalnya sarana-prasarana
yang representatif, kebersihan dan keindahan. lingkungan psikologis meliputi hubungan antar karyawan dan kombinasi antara nilai dan tujuan yang telah
ditetapkan oleh sekolah. Iklim kerja yang kondusif dan positif dapat membentuk peserta didik berkelakuan baik dan dapat meningkatkan prestasi akademiknya.
2.1.3.2 Ciri-ciri Iklim Kerja