Faktor-faktor yang Mempengaruhi Iklim Kerja Indikator Iklim Kerja

41 menekankan kerja rutin, supervisi yang ketat dan kurangnya komunikasi dua arah. Dalam iklim tertutup ini, suasana kerjanya tidak sempurna dan kepuasan kerja dikalangan guru-gurunya rendah.

2.1.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Iklim Kerja

Iklim kerja yang positif di sekolah tercipta bila terjalinnya hubungan yang baik dan harmonis antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, guru dengan pegawai ataupun guru dengan peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Steers 1975 dalam Rachmawati dan Daryanto 2013: 44 faktor-faktor yang mempengaruhi iklim kerjasama di sekolah. adapun iklim kerja tersebut yaitu: a struktur tugas; b imbalan dan hukuman yang diberikan; c sentralisasi keputusan; d tekanan pada prestasi; e tekanan pada latihan dan pengembangan; f keamanan dan resiko pelaksanaan tugas; g keterbukaan dan ketutupan individu; h status dalam organisasi; i pengakuan dan umpan balik; j kompetensi dan fleksibilitas dalam hubungan pencapaian tujuan organisasi secara fleksibel dan kreatif. Ownes 1991 dalam Rachmawati dan Daryanto 2013: 44 menyatakan bahwa faktor-faktor penentu iklim organisasi sekolah meliputi: 1 ekologi yaitu lingkungan fisik seperti gedung, bangku, kursi, alat, elektronik dan lain-lain; 2 milieu yaitu hubungan sosial; 3 sistem sosial yaitu ketatausahaan, perorganisasian, pengambilan keputusan dan pola komunikasi; 4 budaya yaitu nilai-nilai, kepercayaan, norma dan cara berfikir orang-orang dalam organisasi. Terbentuknya iklim kerja yang kondusif pada tempat kerja dapat menjadi faktor penunjang bagi peningkatan kinerja, sebab kenyamanan dalam bekerja membuat guru berpikir dengan tenang dan terkondisi hanya pada tugas yang sedang dilaksanakan. 42

2.1.3.5 Indikator Iklim Kerja

Iklim kerja adalah suasan yang dirasakan oleh seluruh anggota sekolah di sekolah. Menurut Supardi 2014: 25- 6 iklim kerja meliputi: “ 1 dimensi guru merasa nyaman; 2 dimensi guru merasa tidak tertekan dan memberikan perhatian kepada kemajuan peserta didik; 3 dimensi kepala sekolah memiliki keyakinan akan kinerjanya dan memiliki kepedulian;4 serta dimensi peserta didik merasa nyaman dalam belajar dengan sungguh- sungguh”. Adapun indikator dari dimensi guru merasa nyaman meliputi: 1 hubungan baik guru dengan peserta didik; 2 tanggung jawab; 3 tingkat kehadiran; dan 4 keyakinan. Indikator dimensi guru merasa tidak tertekan dan memberikan perhatian kepada kemajuan peserta didik meliputi: 1 komunikasi guru dengan peserta didik dan kepala sekolah; 2 perhatian guru terhadap pencapaian akademik peserta didik; 3 pemberian motivasi kepada peserta didik; 4 hubungan guru dengan orang tua peserta didik; 5 perlakuan terhadap peserta didik; dan 6 kemauan memajukan peserta didik. Dimensi kepala sekolah memiliki keyakinan akan kinerjanya dan memiliki kepedulian indikatornya meliputi: 1 pengenalan terhadap guru; 2 keyakinan akan kemampuan guru dan peserta didik; 3 kerja sama menyelesaikan masalah; 4 kerja sama dalam pengambilan keputusan; 5 wawasan; 6 perhatian terhadap guru dan peserta didik; serta 7 kerja sama dalam memajukan sekolah. kemudian dimensi peserta didik merasa nyaman dalam belajar dengan sungguh-sungguh indikatornya meliputi: 1 kenyamanan sekitar sekolah; 2 motivasi belajar; 3 pemeliharaan harta benda sekolah; 4 keinginan berjumpa guru untuk 43 mendapatkan nasihat atau bantuan; 5 tingkat kehadiran; 6 disiplin; 7 kebersihan; dan 8 penegakan keadilan.

2.2 Kajian Empiris

Penelitian mengenai supervisi akademik, iklim kerja, dan kinerja guru sebelumnya pernah dilakukan beberapa orang atau peneliti. Penelitian tersebut di antaranya dilakukan oleh Carudin 2011, Margaret 2015, Prapta 2013, Darmada 2013, Devianti 2013. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut. 1 Penelitian yang dilakukan oleh Carudin mahasiswa S2 Sekolah Pascasarjana UPI pada tahun 2011 dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Terhadap Kinerja Guru“.

Dokumen yang terkait

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR SE DABIN I KECAMATAN TEGAL BARAT KOTA TEGAL

3 20 239

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI DABIN IV KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG

7 35 176

PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI DABIN I DAN II KECAMATAN KUWARASAN KABUPATEN KEBUMEN

3 32 228

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENDIDIKAN DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR NEGERI KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENDIDIKAN DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN KEBONAGUNG PACITAN.

0 1 15

Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Kegiatan Kelompok Kerja Guru Terhadap Kinerja Mengajar Guru di SD Negeri Se-Kecamatan Cikupa – Kabupaten Tangerang.

1 3 8

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 73

PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG.

0 3 59

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN SUKARESMI KABUPATEN CIANJUR.

0 10 72

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR SEGUGUS DIPONEGORO KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

0 0 83

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN

1 4 14