59. 3.8.3.2 Analisis Regresi Berganda Analisis Regresi Sederhana

80 independen lalu klik Ok. Output hasil analisis regresi sederhana dapat dilihat pada tabel coefficients. 3.8.3.1.1 Analisis Korelasi Sederhana Analisis korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Analisis korelasi dalam penelitian ini menggunakan korelasi Pearson Product Moment . Nilai korelasi r berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah Priyatno 2010: 16. Penghitungan analisis korelasi sederhana dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 20, dengan langkah-langkah sebagai berikut: Analyze - Correlate - Bivariate. Masukkan variabel ke kotak Variables lalu klik Ok. Hasil korelasi sederhana dapat dilihat pada tabel Correlation. 3.8.3.1.2 Uji Koefisiensi Regresi Sederhana Uji t Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Y. Signifikan artinya berarti atau pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi dapat digeneralisasikan. Dalam perhitungan koefisiensi regresi sederhana peneliti menggunakan program SPSS versi 20. Kriteria pengujian jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel , maka Ho diterima, jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel maka Ho ditolak Priyatno

2010: 59. 3.8.3.2 Analisis Regresi Berganda

Riduwan 2013: 155 menyatakan “analisis regresi berganda adalah pengembangan dari analisis sederhana yang berguna untuk meramalkan nilai variabel terikat Y apabila variabel b ebas minimal dua atau lebih”. Analisis ini 81 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Rumus persamaan regresi berganda untuk dua variabel independen adalah: Dalam perhitungan analisis regresi ganda menggunakan program SPSS versi 20.Menu yang digunakan sebagai berikut: Analyze ˃ Regression ˃ Linear pada kotak dialog linear regression masukan variabel dependen pada kotak dependen dan masukan variabel independen pada kotak independen lalu klik Ok. Output hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel coefficients. 3.8.3.2.1 Analisis Korelasi Ganda R Priyatno 2010: 65 menyatakan “analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen secara serentak”. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen dengan variabel dependen. Nilai R berkisar 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Hasil analisis korelasi ganda dapat dilihat pada output Moddel Sumamary kolom R . Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono 2014: 242, dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut. Tabel 3.4 Pedoman untuk memberikan Interpretasi koefesien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 sangat rendah 0,020-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 sangat kuat Sumber: Sugiyono 2014: 242 82 3.8.3.2.2 Analisis Determinasi R 2 Riduwan 2013: 224 menyatakan “koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai kontribusi atau ikut menentukan variabel Y”. Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi yang dikalikan dengan 100. Dalam penelitian ini koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X 1 supervisi akademik kepala sekolah, X 2 iklim kerja terhadap variabel Y kinerja guru. Dalam menghitung koefisien determinasi, peneliti menggunakan program SPSS versi 20 dan besar koefisien determinasi dapat dilihat pada output Model Summary kolom R Square. Analisis determinasi memiliki fungsi untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel dependen. Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah: 1 Jika R 2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen; 2 R 2 sama dengan 1, maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100 variasi variabel dependen Priyatno, 2010: 66. 3.8.3.2.3 Uji Koefisien Regresi secara Bersama-sama Uji F Priyatno 2012: 137 menyatakan “uji koefisien regresi secara bersama- sama digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama- 83 sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen”. Untuk melakukan uji F dalam penelitian ini dibantu dengan SPSS versi 20 yang dilihat pada tabel ANOVA. Adapun rumus untuk mencari F hitung menurut Priyatno 2010: 67. Jika F hitung F tabel , maka H0 ditolak, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen Priyatno 2012: 138. 84

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi: gambaran umum objek penelitian, analisis deskriptif, uji prasyarat analisis, dan analisis akhir atau uji hipotesis. Uraian selengkapnya yaitu sebagai berikut.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri se-Dabin II Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang yang terdiri dari sepuluh SD dengan jumlah populasi 108 guru yang tersebar di Kecamatan Petarukan. kesepuluh SD tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Objek Penelitian No Nama Sekolah Jumlah Guru Alamat Sekolah 1. SDN 01 Petanjungan 11 guru Desa Petanjungan 2. SDN 03 Petanjungan 11 guru Desa Petanjungan 3. SDN 04 Petanjungan 10 guru Desa Petanjungan 4. SDN 01 Serang 11 guru Desa Serang 5. SDN 02 Serang 12 guru Desa Serang 6. SDN 03 Serang 11 guru Desa Serang 7. SDN 04 Serang 11 guru Desa Serang 8. SDN 01 Kalirandu 10 guru Desa Kalirandu 9. SDN 01 Iser 11 guru Desa Iser 10. SDN 02 Iser 10 guru Desa Iser Sumber: Dinas Pendidikan UPPK

Dokumen yang terkait

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR SE DABIN I KECAMATAN TEGAL BARAT KOTA TEGAL

3 20 239

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI DABIN IV KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG

7 35 176

PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI DABIN I DAN II KECAMATAN KUWARASAN KABUPATEN KEBUMEN

3 32 228

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENDIDIKAN DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR NEGERI KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENDIDIKAN DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN KEBONAGUNG PACITAN.

0 1 15

Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Kegiatan Kelompok Kerja Guru Terhadap Kinerja Mengajar Guru di SD Negeri Se-Kecamatan Cikupa – Kabupaten Tangerang.

1 3 8

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 73

PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG.

0 3 59

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN SUKARESMI KABUPATEN CIANJUR.

0 10 72

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR SEGUGUS DIPONEGORO KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

0 0 83

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN

1 4 14