116 supervisi akademik kepala sekolah dengan kinerja guru, semakin baik
pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah maka semakin baik pula kinerja guru.
Kemudian koefisien regresi iklim kerja X
2
sebesar 0,279, artinya jika iklim kerja X
2
mengalami peningkatan sebesar 1 satuan, maka kinerja guru Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,279 satuan. Koefisien bernilai positif
artinya terjadi hubungan positif antara iklim kerja dengan kinerja guru, semakin baik iklim kerja maka semakin baik pula kinerja guru.
4.1.4.6 Analisis Korelasi Berganda
Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen secara serentak.
Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat. Sebaliknya,
semakin menjauhi 1 berarti hubungan yang terjadi semakin lemah. Untuk mengetahui tingkat hubungan yang terjadi antara dua variabel atau lebih dapat
dilihat pada tabel pedoman interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya.
Hasil analisis korelasi antara X
1
dan X
2
terhadap Y dapat dilihat pada tabel output regression models
berikut.
Tabel 4.19 Hasil Analisis Korelasi X
1
dan X
2
terhadap Y
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
,577
a
,333 ,316
7,218
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS 20
117 Berdasarkan hasil output pada tabel 4.19, diperoleh angka R sebesar 0,577.
Karena nilai korelasi berganda terletak diantara 0,40 – 0,599, dapat dikatakan
bahwa terjadi hubungan yang sedang antara supervisi akademik kepala sekolah dan iklim kerja terhadap kinerja guru.
4.1.4.7 Analisis Determinasi R
2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan antara X
1
dan Y serta antara X
2
dan Y. Hasil koefisien determinasi antara X
1
dan Y dapat dilihat pada output Model Summary sebagai berikut.
Tabel 4.20 Hasil Koefesien Determinasi X
1
terhadap Y
Model Summary
b
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,518
a
,269 ,260
7,510
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS 20
Berdasarkan hasil output pada tabel 4.20, diketahui bahwa koefisien determinasi R
2
adalah 0,269 atau 26,9. Artinya supervisi akademik kepala sekolah sebagai variabel independen 1 memberikan sumbangan pengaruh
terhadap kinerja guru sebesar 26,9.
Selanjutnya adalah hasil koefisien determinasi antara X
2
dan Y yang dapat dilihat pada hasil output Models Summary sebagai berikut.
Tabel 4.21 Hasil Koefisien Determinasi X
2
terhadap Y
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
,401
a
,161 ,150
8,045
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS 20
118 Berdasarkan hasil output pada tabel 4.21, dapat dibaca koefisien
determinasi R
2
adalah 0,161 atau 16,1. Artinya iklim kerja sebagai variabel independen 2 memberikan sumbangan pengaruh terhadap kinerja guru sebesar
16,1. Selanjutnya analisis determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase
sumbangan pengaruh variabel independen X
1
dan X
2
secara serentak terhadap variabel dependen Y. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase
variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Jika R
2
sama dengan 0, maka tidak ada persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel
dependen. Hasil analisis determinasi dapat dilihat pada output Model Summary dari
hasil regresi linier berganda berikut.
Tabel 4.22 Hasil Analisis Determinasi X
1
dan X
2
terhadap Y
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
,577
a
,333 ,316
7,218
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS 20
Berdasarkan output Model Summary pada tabel 4.22, diketahui bahwa R
2
R Square sebesar 0,333 atau 33,3. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen supervisi akademik kepala sekolah dan
iklim kerja terhadap variabel dependen kinerja guru sebesar 33,3. Sedangkan sisanya yaitu 66,7 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini.
119 Faktor yang mempengaruhi kinerja ada dua macam, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri guru yang dapat mempengaruhi kinerjanya, contohnya yaitu, kemampuan, ketrampilan,
kepribadian, persepsi, motivasi, pengalaman lapangan, dan latar belakang. Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar guru yang dapat mempengaruhi
kinerjanya, contohnya gaji, sarana dan prasarana, lingkungan kerja fisik, serta kepemimpinan.
Faktor-faktor yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sikap mental motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja; pendidikan; ketrampilan; manajemen
kepemimpinan dalam hal ini pemberian layanan supervisi; tingkat penghasilan; gaji dan kesehatan; jaminan sosial; iklim kerja; sarana prasarana; teknologi; dan
kesempatan berprestasi. Dengan demikian sumbangan variabel supervisi akademik dan iklim kerja X
1
dan X
2
terhadap kinerja guru Y sebesar 33,3. Sisanya sebesar 66,7 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam
penelitian ini.
4.1.4.8 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama Uji F