c. Pengaturan Staf Staffing
Staffing adalah kegiatan pengaturan staf atau personil sesuai tugas dan tanggung jawab yang diberikan berdasarkan kemampuan yang
dimiliki. d.
Pengarahan Directing Dalam konteks perpustakaan sekolah, pengarahan merupakan
tanggung jawab pimpinan perpustakaan. Peran seorang pimpinan benar-benar diperlukan dalam mendorong staf yang dipimpinnya
sehingga mereka dapat bekerja seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
e. Pengendalian Controlling
Pengendalianpengontrolan adalah kegiatan meneliti dan mengawasi agar semua tugas dan pekerjaan dilakukan sesuai peraturan yang ada.
Hal harus diperhatikan dalam pengontrolan di perpustakaan diantaranya adalah:
1 Selalu menyadari tujuan yang sedang dilaksanakan.
2 Menghindari kegiatan yang tidak efisien.
3 Evaluasi terhadap pelayanan yang telah dilakukan.
13
13
Soelistia, Materi
Pokok Manajemen
Perpustakaan Sekolah,
Jakarta: UniversitasTerbuka, 1995, hal. 26-32.
B. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi
kerja. Namun, sebenernya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan
berlangsung. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen,
dan memberikan kontribusi pada ekonomi Amstrong dan Baron dalam Wibowo. Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan
tersebut. kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.
14
Whitmore dalam Hamzah dan Nina secara sederhana mengemukakan, kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang.
Pengertian yang menurut Whitmore merupakan pengertian yang menuntut kebutuhan paling minim untuk kinerja yang dianggapnya representatif,
maka tergambarnya tanggung jawab yang besar dari pekerjaan seseorang.
15
Pandangan lain dikemukakan oleh McDaniel dalam Hamzah dan Nina, yang memandang kinerja adalah interaksi antara kemampuan
seseorang dengan motivasinya. Berdasarkan pandangan ini dapat
14
Wibowo, Manajemen Kinerja Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007, hal. 7.
15
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teori Kinerja dan Pengukurannya Jakarta: Bumi Aksara, 2012 hal. 59
ditegaskan bahwa kinerja merupakan penjumlah antara kemampuan dan motivasi kerja yang dimiliki seseorang.
16
Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi, organisasi. Kinerja dapat diketahui dan diukur jika individu atau sekelompok karyawan telah
mempunyai kriteria atau standar keberhasilan tolak ukur yang ditetapkan oleh organisasi. Oleh karena itu, jika tanpa tujuan dan target yang
ditetapkan dalam pengukuran, maka kinerja pada seseorang atau kinerja pada seseorang atau kinerja organisasi tidak mungkin dapat diketahui bila
tidak ada tolak ukur keberhasilannya.
17
Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dengan kepuasan kerja karyawan dan tingkat besaran
imbalan yang diberikan, oleh karena itu menurut model partner-lawyer kinerja individu pada dasarnya dapat dipengaruhi oleh beberapa factor,
yaitu : a.
Harapan mengenai imbalan b.
Dorongan c.
Kemampuan d.
Kebutuhan e.
Persepsi terhadap tugas f.
Imbalan internal g.
Eksternal
16
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo , Teori Kinerja…, hal. 62
17
Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012, hal. 95.
h. Persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan kerja
18
Dari beberapa definisi tentang kinerja di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah kerja yang dicapai oleh seseorang dalam suatu
organisasi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Pengukuran Kinerja
Pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui apakah selama pelaksanaan kinerja terdapat deviasi sesuai jadwal waktu
yang telah ditentukan, atau apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
19
Beberapa aspek yang mendasar dari pengukuran kinerja adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan tujuan, sasaran dan strategi organisasi, dengan
menetapkan secara umum apa yang diinginkan oleh organisasi sesuai dengan tujuan, visi dan misinya
b. Merumuskan indikator kinerja dan ukuran kinerja, yang mengacu
pada penilaian kinerja secara tidak langsung, sedangkan indikator kinerja mengacu pada pengukuran kinerja secara langsung yang
berbentuk keberhasilan utama critical success factors dan indikator kinerja kunci key performance indicator.
c. Mengukur tingkat capaian tujuan dan sasaran organisasi,
mengenalisis hasil
pengukuran kinerja
yang dapat
18
Moeheriono, Pengukuran Kinerja..., hal. 96
19
Wibowo , Manajemen…, hal. 319
diimplementasikan dengan membandingkan tingkat capaian tujuan, dan sasaran organisasi.
d. Mengevaluasi kinerja dengan menilai kemajuan organisasi dan
pengambilan keputusan yang berkualitas, memberikan gambaran atau hasil kepada organisasi seberapa besar tingkat keberhasilan
tersebut dan mengevaluasi langkah apa yang diambil organisasi selanjutnya.
20
3. Penilaian Kinerja