CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
227
59. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT lanjutan
Kegiatan wali amanat lanjutan a. Jasa wali amanat agen pemantau trustee untuk penerbitan obligasi MTN
b. Jasa agen pengelola rekening penampungan escrow agent c. Jasa agen pembayaran paying agent
d. Jasa penampungan dana IPOInitial Public Offering receiving bank e. Jasa agen penjaminan security agent
Pada tanggal 31 Desember 2016, Bank Mandiri selaku Wali Amanat mengelola 102 emisi Obligasi dan MTN dengan nilai emisi berdasarkan mata uang sebesar Rp78.379.250 dan USD113.700.000
nilai penuh tidak diaudit dan pada tanggal 31 Desember 2015 mengelola 85 emisi Obligasi dan MTN dengan nilai emisi sebesar Rp50.760.000 dan USD44.100.000 nilai penuh tidak diaudit.
Baik wali amanat maupun kustodian Bank Mandiri telah mendapat sertifikasi standar mutu pelayanan ISO 9001:2008.
Kegiatan penitipan dengan pengelolaan Trust Merupakan layanan penitipan dengan pengelolaan atas harta milik nasabah settlor berdasarkan
perjanjian tertulis antara Bank Mandiri sebagai trustee dan nasabah untuk kepentingan pihak yang menerima manfaat beneficiary.
Bank Mandiri telah mendapatkan ijin prinsip dan surat penegasan layanan trust berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 1530DPB1PB1-1 tanggal 26 April 2013 dan No. 1532DPB1PB1-1 tanggal
28 Agustus 2013.
Fungsi dari Mandiri Trust Service adalah sebagai: a. Agen pembayaran paying agent yaitu kegiatan menerima dan melakukan pemindahan uang
danatau dana, serta mencatat arus kas masuk dan kas keluar untuk dan atas nama nasabah settlor.
b. Agen investasi investment agent yaitu kegiatan menempatkan, mengkonversi dan mengadministrasikan penempatan dana untuk dan atas nama nasabah settlor.
Layanan Trust Bank Mandiri juga mengelola nasabah dari berbagai segmen, mencakup oil gas company, corporate dan commercial, juga nasabah non-profit organization untuk kegiatan
pendistribusian hasil penjualan gas, jual-beliakuisisi perusahaan, penampungan untuk dana bantuan luar negeri dan sebagainya.
60. KREDIT PENERUSAN CHANNELING LOANS
Kredit penerusan berdasarkan sumber dana dan sektor ekonomi adalah sebagai berikut tidak diaudit:
31 Desember 31 Desember 2016
2015
Pemerintah: Pertanian
322.887 415.740
Industri 14.543
14.543
337.430 430.283
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
228
60. KREDIT PENERUSAN CHANNELING LOANS lanjutan
Bank Mandiri telah ditunjuk untuk menatausahakan kredit kelolaan yang diterima oleh Pemerintah Indonesia dalam berbagai mata uang dari beberapa lembaga keuangan bilateral dan multilateral
untuk membiayai proyek-proyek Pemerintah melalui BUMN, BUMD dan Pemda, antara lain: Asian Development Bank, Banque Français Credit National, Barclays, BNP Paribas, BNP Paribas CAI
Belgia, Calyon BNP Paribas, CDC NES, Export Finance and Insurance Corporation EFIC Australia, IDA, International Bank for Reconstruction and Development, Japan Bank for International
Cooperation, Kreditanstalt Fur Wiederaufbau, Nederland Urban Sector Loan De Nederlanse Inveseringsbank voor Ontwikkelingslanden NV, Pemerintah Swiss, RDI - KI, Spanyol, U.B Denmark,
US Export Import Bank dan Overseas Economic Cooperation Fund. Namun berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 40PMK.052015 tanggal 06 Maret 2015 bahwa terhitung mulai tanggal
1 Oktober 2015 pengelolaan penatausahaan pinjaman luar negeri dilakukan oleh Kementerian Keuangan, sehingga seluruh pinjaman luar negeri yang dikelola Bank penata usaha ditarik ke
Kementerian Keuangan. Kredit penerusan tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian karena Bank Mandiri
dan Entitas Anak tidak menanggung risiko atas kredit tersebut. Berdasarkan perjanjian tersebut di atas, Bank Mandiri bertugas melakukan penagihan kepada debitur dan menyetorkan kembali kepada
Pemerintah pembayaran pokok kredit, termasuk bunga dan beban-beban lainnya serta pengelolaan dokumentasi kredit. Sebagai gantinya, Bank Mandiri akan menerima jasa perbankan banking fee
yang berkisar antara 0,05 - 0,50 dari rata-rata saldo baki debet kredit selama satu tahun.
61. MANAJEMEN RISIKO Bank Mandiri menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang
merujuk pada ketentuan Bank Indonesia serta best practices yang diterapkan di perbankan internasional. Bank Mandiri menggunakan konsep Enterprise Risk Management ERM sebagai salah
satu strategi manajemen risiko yang komprehensif dan terintegrasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan operasional Bank. Penerapan ERM akan memberikan nilai tambah value added
bagi Bank dan stakeholders.
ERM adalah sebuah proses pengelolaan risiko yang melekat dalam proses bisnis Bank, artinya pengelolaan risiko menjadi bagian yang menyatu dalam pengambilan keputusan bisnis Bank sehari-
hari. Dengan ERM, Bank akan memiliki kerangka kerja pengelolaan risiko yang sistematis dan menyeluruh risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dengan menghubungkan pengelolaan
modal dan proses bisnis dengan risiko yang dihadapi secara utuh. Selain itu, ERM juga menerapkan pengelolaan risiko secara terintegrasi dengan entitas anak untuk memaksimalkan efektivitas
pengawasan dan nilai perusahaan berdasarkan PBI No. 86PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No. 17POJK.032014 yang mengatur mengenai penerapan
manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan yang memiliki cakupan seluruh industri keuangan.
Kerangka pengelolaan risiko Bank mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No. 18POJK.032016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Kerangka pengelolaan
risiko Bank tercantum dalam Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri KMRBM, dalam kerangka pengelolaan risiko ini, diatur berbagai kebijakan agar manajemen risiko berfungsi sebagai business
enabler sehingga bisnis dapat tetap tumbuh dalam koridor prudential principle dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal identifikasi - pengukuran - pemantauan - pengendalian risiko
pada semua level organisasi.