ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 153

33. PERPAJAKAN lanjutan c. Manfaatbeban pajak lanjutan

Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2ad, pajak penghasilan untuk Bank Mandiri dan Entitas Anak dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah.

d. Beban pajak - kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum bebanmanfaat pajak pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan perhitungan pajak penghasilan dan beban pajak kini untuk Bank Mandiri dan taksiran beban pajak kini Entitas Anak adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Desember 2016 2015 Laba konsolidasian sebelum beban pajak dan kepentingan non pengendali 18.572.965 26.369.430 Dikurangi: Laba sebelum beban pajak Entitas Anak - setelah eliminasi 2.983.934 1.900.221 Dampak perubahan metode pencatatan investasi dari metode ekuitas ke metode biaya 735.377 230.537 Laba sebelum beban pajak dan kepentingan non pengendali - Bank Mandiri saja 16.324.408 24.699.746 Ditambahdikurangi perbedaan permanen: Biaya yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak pendapatan tidak kena pajak 48.829 1.732.048 Lain-lain 9.478 8.880 Ditambahdikurangi perbedaan temporer: Cadangan kerugian penurunan nilai dan penghapusan kredit yang diberikan 5.536.094 799.374 Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan selain kredit yang diberikan 88.974 83.164 Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai dan cadangan atas bonus dan insentif, cuti dan THR pegawai 690.957 816.084 Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi KSO 109.141 7.799 Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum 282.830 33.551 Penyisihan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 177.583 175.580 Penyusutan aset tetap 43.015 228.162 Kerugiankeuntungan yang belum direalisasi dari penurunankenaikan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Pemerintah - diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi 5.765 15.779 Penyisihan kerugian properti terbengkalai 3.535 - Taksiran laba menurut pajak 22.178.539 24.664.149 Taksiran beban pajak - kini Bank Mandiri 4.435.708 4.932.830 Entitas Anak 653.216 615.228 Taksiran beban pajak - kini 5.088.924 5.548.058 Pajak atas laba Bank Mandiri dan Entitas Anak Grup sebelum pajak berbeda dari nilai teoritis yang mungkin muncul apabila menggunakan rata-rata tertimbang tarif pajak terhadap laba pada Grup dalam jumlah sebagai berikut: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 154

33. PERPAJAKAN lanjutan

d. Beban pajak - kini lanjutan 31 Desember 31 Desember 2016 2015 Laba konsolidasian sebelum pajak dan kepentingan nonpengendali 18.572.965 26.369.430 Pajak dihitung dengan tarif pajak berlaku 4.010.865 5.368.896 Dampak pajak penghasilan pada: Bank Mandiri - Penghasilan tidak kena pajak dan pajak final 213.279 503.341 - Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan perpajakan 203.513 156.932 9.766 346.409 Entitas Anak 78.297 194.545 Total dampak penghasilan 88.063 151.864 Beban pajak penghasilan 3.922.802 5.217.032 Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Mandiri dan Entitas Anak menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self-assessment. Kantor pajak berhak memeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 5 lima tahun setelah tanggal pajak terutang. Sejak tahun 2009, Bank Mandiri mengakui kredit yang dihapusbuku sebagai pengurang laba bruto dalam perhitungan Pajak Penghasilan Badan dengan memenuhi tiga ketentuan yang disyaratkan sesuai dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Keuangan No. 105PMK.032009 tanggal 10 Juni 2009 yang telah diubah oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 57PMK.032010 tanggal 9 Maret 2010. Berdasarkan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 tertanggal 28 Desember 2007, yang kemudian dicabut dan digantikan oleh Peraturan Pemerintah PP No. 77 Tahun 2013 tertanggal 21 November 2013 dan terakhir diganti dengan PP No. 56 Tahun 2015 tertanggal 3 Agustus 2015 tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka dan Peraturan Menteri Keuangan No. 238PMK.032008 tanggal 30 Desember 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan dan Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka yang mengatur bahwa perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh fasilitas penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5 lebih rendah dari tarif tertinggi pajak penghasilan yang ada dengan memenuhi beberapa persyaratan tertentu, yaitu paling sedikit 40 empat puluh persen dari jumlah keseluruhan saham yang disetor dicatat untuk diperdagangkan di bursa efek di Indonesia, saham tersebut harus dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, serta masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5 dari keseluruhan saham ditempatkan dan disetor penuh. Ketentuan sebagaimana dimaksud di atas harus dipenuhi dalam waktu paling singkat 183 seratus delapan puluh tiga hari kalender dalam jangka waktu 1 satu tahun pajak. Wajib Pajak harus melampirkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Wajib Pajak Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6 sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam - LK Nomor X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait.