Struktur dan manajemen lanjutan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak “Grup” ini diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 30 Januari 2017. Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam dan LK No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347BL2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak adalah seperti dijabarkan di bawah ini:

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan seluruh instrumen derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar dan aset tanah yang diukur pada nilai wajar sejak 1 April 2016. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Pos-pos dalam penghasilan komprehensif lainnya disajikan terpisah antara akun-akun yang akan direklasifikasikan ke laba rugi dan akun-akun yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. Laporan keuangan Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 101 Revisi 2014 “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 Revisi 2013 “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 104 “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105 “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106 “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107 “Akuntansi Ijarah”, PSAK No. 110 Revisi 2015 “Akuntansi Sukuk” dan PSAK lain selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia PAPSI Revisi 2013. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah “Rp”, kecuali dinyatakan lain.

b. Perubahan kebijakan akuntansi

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak adalah seperti dijabarkan di bawah ini. Pada tanggal 1 Januari 2016, Grup telah menerapkan beberapa standar dan interpretasi baru atau revisi yang relevan dengan operasi Grup yang berlaku efektif sejak tanggal tersebut yaitu sebagai berikut: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan b. Perubahan kebijakan akuntansi lanjutan

- Amandemen PSAK No. 4 tentang Laporan Keuangan Tersendiri, terkait Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri. - Amandemen PSAK No. 15 tentang Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, terkait Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. - Amandemen PSAK No. 16 tentang Aset Tetap, terkait Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. - Amandemen PSAK No. 19 tentang Aset Takberwujud, terkait Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. - Amandemen PSAK No. 24 tentang Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja. - Amandemen PSAK No. 65 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian, terkait Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. - Amandemen PSAK No. 67 tentang Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, terkait Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. - PSAK No. 5 Penyesuaian 2015 tentang Segmen Operasi. - PSAK No. 7 Penyesuaian 2015 tentang Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. - PSAK No. 13 Penyesuaian 2015 tentang Properti Investasi. - PSAK No. 16 Penyesuaian 2015 tentang Aset Tetap. - PSAK No. 19 Penyesuaian 2015 tentang Aset Takberwujud. - PSAK No. 25 Penyesuaian 2015 tentang Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. - PSAK No. 68 Penyesuaian 2015 tentang Pengukuran Nilai Wajar. - PSAK No. 110 Revisi 2015 tentang Akuntansi Sukuk. Tidak terdapat dampak yang material atas standar dan interpretasi yang berlaku efektif pada 1 Januari 2016 terhadap laporan keuangan Bank dan Entitas Anak. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan sesuai dengan ketentuan dalam masing-masing standar dan interpretasi.

c. Instrumen keuangan

A. Aset keuangan

Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori a aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, b pinjaman yang diberikan dan piutang, c aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan d aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. a Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Grup untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek short term profit-taking yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.