MANAJEMEN RISIKO lanjutan Bank Mandiri Tbk Ind 31 Desember 2016 Released

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 232

61. MANAJEMEN RISIKO lanjutan

A. Risiko Kredit lanjutan Sebagai upaya perbaikan pengukuran tingkat risiko transaksional untuk Kantor Luar Negeri, saat ini BMRS telah diimplementasikan di Kantor Luar Negeri. Untuk menunjang pengembangan model Scoring dan Rating, Bank telah memiliki Pedoman Penyusunan dan Pengembangan Model Credit Rating dan Credit Scoring, yang merupakan pedoman lengkap bagi Bank dalam menyusun model credit rating dan credit scoring. Disamping hal tersebut, guna memonitor performance model credit rating dan credit scoring, Bank melakukan review atas hasil scoring dan hasil rating yang dilakukan oleh business unit. Selain itu Bank juga telah memiliki pedoman penyusunan model probability of default PD yang dapat menunjang penerapan internal rating based approach. Sebagai upaya pemantauan kinerja rating and scoring yang dikelola dalam database, disusun laporan credit scoring review dan rating review outlook yang diterbitkan secara triwulan dan semesteran. Laporan tersebut memuat informasi mengenai performance scoring dan rating yang disusun berdasarkan limit Rp5.000 sampai dengan Rp15.000 untuk middle commercial dan di atas Rp15 miliar untuk large commercial corporate. Hal ini bermanfaat bagi business unit khususnya sebagai acuan dalam menetapkan targeted customer dengan klasifikasi baik perform, sehingga proses ekspansi kredit lebih berkualitas. Dalam rangka persiapan komponen IRBA Internal Rating Based Approach, Bank mulai mengembangkan model rating sejalan dengan pengembangan model PD, LGD, dan EAD untuk segmen berdasarkan Basel Asset Class yaitu Corporate, Corporate SME, Project Finance, serta Basel II Risk Paramater untuk segmen Retail. Selain itu untuk pengukuran economic capital untuk risiko kredit agar comply dengan Basel II, Bank telah mengembangkan Long Term PD, melakukan review model internal untuk exposure at default EAD dan lost given default LGD. Model yang telah dikembangkan oleh Bank, divalidasi secara internal oleh Risk Model Validator, yaitu unit yang independen dan terpisah dari unit pengembang model. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kesalahan analis dalam pengukuran risiko kredit, khususnya dalam menetapkan nilai PD dan peringkat rating debitur. Selain credit rating dan scoring, tools lain yang digunakan oleh Bank yaitu loan monitoring system yang digunakan untuk mengidentifikasi debitur-debitur yang berpotensi mengalami kesulitan pembayaran kewajiban kredit. Bank melakukan deteksi dini dengan analisa watch list early warning analysis terhadap seluruh kredit debitur corporate dan commercial dengan kolektibilitas 1 dan 2 yang dilakukan secara periodik setiap triwulan. Berdasarkan hasil analisa tersebut, Bank menetapkan account strategy dan action plan secara dini untuk mencegah terjadinya NPL. Demikian pula untuk meningkatkan upaya monitoring yang lebih ketat terhadap debitur business banking, telah diimplementasikan watchlist business banking dengan metode individual untuk debitur dengan limit di atas Rp2.000 dan metode portofolio untuk debitur dengan limit kredit sampai dengan Rp2.000. Dengan deteksi dini debitur business banking melalui analisa watchlist, pengelolaan tingkat NPL debitur business banking menjadi semakin baik. Pada tingkat portofolio, pengelolaan risiko dilakukan dengan pendekatan active portfolio management yang secara proaktif memelihara diversifikasi portofolio pada tingkat optimal dengan risk exposure yang berada pada risk appetite yang ditetapkan oleh Bank. Dalam pelaksanaannya Bank menggunakan tools Portfolio Guideline PG. PG terdiri dari tiga bagian yaitu industry classification, industry acceptance criteria dan industry limit. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 233

61. MANAJEMEN RISIKO lanjutan