Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan lanjutan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 49

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan

c. Instrumen keuangan lanjutan

G. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan lanjutan

c Kewajiban untuk membentuk penyisihan kerugian aset produktif tidak berlaku bagi aset produktif untuk transaksi sewa dengan perpindahan hak milik berupa akad ijarah atau ijarah muntahiyah bittamlik. Bank wajib membentuk penyusutanamortisasi terhadap aset ijarah muntahiyah bittamlik. Khusus untuk kualitas efek-efek dan penempatan pada bank ditetapkan menjadi 3 tiga golongan yaitu lancar, kurang lancar, dan macet. Sedangkan untuk kualitas penyertaan modal kualitasnya ditetapkan menjadi 4 empat golongan yaitu lancar, kurang lancar, diragukan, dan macet. 2. Untuk Murabahah Entitas Anak Syariah mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, sebagai akibat dari suatu kejadian yang terjadi setelah pengakuan awal yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan yang dapat diestimasi secara andal. Penurunan nilai dicatat pada akun penyisihan yang dibebankan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan. Untuk penurunan nilai kolektif, sebagaimana diperbolehkan dalam PSAK No. 102 Revisi 2013, Surat Edaran Bank Indonesia No. 1526DPbS tertanggal 10 Juli 2013 dan Surat Otoritas Jasa Keuangan OJK No. S-129PB.132014 tanggal 6 November 2014, untuk penerapan pertama kali Entitas Anak menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Ketentuan transisi ini diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2014. Sejak tanggal 1 Januari 2015, cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang murabahah yang dinilai secara kolektif dihitung berdasarkan PSAK No. 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Sesuai dengan ketentuan transisi, pembentukan pembalikan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN kolektif pada saat penerapan awal 1 Januari 2015 dibebankandikreditkan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2015 Catatan 64. 3. Pendapatan dan beban teratribusi diakui dengan suku bunga efektif awal yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dari aset tersebut. b Aset keuangan yang tersedia untuk dijual • Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Lihat Catatan 2c.G.a untuk kriteria bukti obyektif adanya penurunan nilai. • Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen utang dibawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 50

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan