Listrik Uap Panas Bumi Bioetanol

Untuk Kesejahteraan Rakyat AK UNT ABILIT AS KINERJA

b. Gas Bumi

Realisasi produksi pada tahun 2014 periode Desember 2013 – November 2014 sebesar 1.221,11 MBOEPD atau sebesar 99,76 dibandingkan target tahun 2014 sebesar 1.224 MBOEPD. Kendala-kendala dalam mencapai target lifting migas antara lain : • Masalah tumpang tindih lahan dan perijinan • Mundurnya jadwal proyek onstream dan kendala teknis operasi produksi • Keterlambatan pengadaan fasilitas dan peralatan produksi • Unplanned Shutdown

c. Batubara

Target produksi batubara pada tahun 2014 sebesar 421 juta ton. Pada realisasinya, produksi batubara tahun 2013 mencapai 458 juta ton atau 108,79 terhadap target tahun 2014. Kalau dilihat data realisasi produksi batubara periode 5 tahun terakhir 2010-2014 sesuai dengan periode Rencana Strategis DJMB 2010-2014 seperti ditunjukkan pada Gambar 5.2, maka ada kecenderungan adanya trend positif pertumbuhan rata-rata produksi batubara sebesar 12,8tahun, hal ini berimplikasi pada peningkatan perekonomian nasional. Batubara saat ini masih diperlakukan sebagai komoditi, artinya sebagai sumber Pendapatan Negara State Revenue, sehingga peningkatan produksi akan berimbas pada kenaikan besaran Penerimaan Negara

d. Mineral

Produksi mineral tahun 2014 mencapai 825,5 ribu ton, capaian ini berada di bawah target tahun 2014 sebesar 825,5 ribu ton dan lebih rendah dibandingkan dengan capaian tahun 2013 yang sebesar 707,7 ribu ton. Penurunan ini diakibatkan adanya pelarangan ekspor bahan mentah mineral sesuai dengan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara dan PP No 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua PP No. 23 Tahun 2010 tentang Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

e. Listrik

Tambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik pada tahun 2014 yaitu sekitar 1.471 MW sehingga total kapasitas terpasang sebesar 48.274 MW, di mana tambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik tersebut dapat diperoleh dari pelaksanaan Program Percepatan Tahap I dan Program Reguler PLN dan Independent Power Producer-IPP. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian kemajuan proyek-proyek seperti : • • • 62 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah • Pelaksanaan Program Percepatan Tahap I sudah mencapai 74,4 untuk status akhir tahun 2014. • Pemanfaatan energi baru dan terbarukan melalui pelaksanaan Program Percepatan Tahap II dalam Fast Track Program FTP 10.000 MW Tahap I dan dan Tahap II. • Pengembangan PLTU Batubara di lokasi mulut tambang

f. Uap Panas Bumi

Target produksi uap panas bumi tahun 2014 ditetapkan sebesar 80 juta ton dan realisasi hingga triwulan IV sebesar 73.598.026 ton atau capaian sebesar 98. Tambahan produksi uap diperoleh dari PLTP Ulumbu 2 x 2,5 MW dan PLTP Patuha 1X 55 MW. Adapun salah satu kendala tidak tercapainya target produksi uap pada tahun 2014 dikarenakan adanya kerusakan unscheduled maintenance pembangkit pada unit II dan III PLTP Darajat dan Unit I PLTP Kamojang. Disamping itu, COD PLTP Patuha mengalami kemunduran dari target pada bulan April menjadi Oktober 2014, sehingga produksi uap dari PLTP Patuha lebih rendah dari yang di rencanakan.

g. Bioetanol

Target produksi bioethanol tahun 2014 ini ditetapkan sebesar 164.800 Kilo liter. Saat ini tercatat terdapat 3 perusahaan yang mampu mensuplai fuel grade ethanol yang tersebar di wilayah Lampung dan Jawa Timur dengan total kapasitas sebesar 117 ribu kL. Target produksi bioethanol belum dapat terealisasi, dikarenakan sarana dan prasarana Badan Tabel 5.3 Realisasi Produksi Uap Panas Bumi Tahun 2014 No. Area Alamat Realisasi Produksi Uap Panas Bumi Ton 1. PLTP Kamojang Kamojang, Jabar 10.488.889 85 2. PLTP Lahendong Lahendong – Tompaso, Sulut 4.138.172 105 3. PLTP Sibayak Sibayak – Sinabung, Sumut 183.978 51 4. PLTP Ulubelu Tanggamus, Lampung 6.174.098 94 5. PLTP Salak Cibeureum – Parabakti, Jabar 24.306.890 98 6. PLTP Darajat Kamojang – Darajat, Jabar 13.856.258 102 7. PLTP Wayang Windu Pangalengan, Jabar 13.143.323 99 8. PLTP Dieng Dataran Tinggi Dieng, Jateng 205.097 - 9. PLTP Ulumbu Ulumbu, NTT 261.409 94 10. PLTP Mataloko Ngada, Nusa Tenggara Timur 11. PLTP Patuha Patuha, Jawa Barat 839.912 - TOTAL 73.598.026 92 Untuk Kesejahteraan Rakyat AK UNT ABILIT AS KINERJA Usaha Bahan Bakar Minyak BU BBM untuk blending belum selesai dan saat ini sedang tahap penyelesaian. Selain itu, Pemerintah telah melakukan upaya meningkatkan nilai keekonomian bioetanol melalui revisi Harga Indeks Pasar HIP Bioetanol pada Kepmen ESDM Nomor 3784 K12MEM2014. Namun, persetujuan revisi harga HIP bioethanol baru disetujui oleh Kemenkeu pada bulan April 2014. Bioetanol adalah etanol yang diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan bahan baku nabati. Bahan baku yang dapat dimanfaatkan menjadi bioethanol antara lain aren, singkong, sagu, sorrgum, tebu dan jagung. Pertamina mulai menyalurkan bioetanol pada bulan Oktober 2014 untuk sektor non PSO di wilayah distribusi Surabaya. Sehingga, implementasi pemanfaatan bioetanol pada sektor transportasi non PSO oleh Pertamina baru dapat dilaksanakan pada awal triwulan IV tahun 2014. Tabel 5.4. Perbandingan Realisasi Produksi Uap Panas Bumi Tahun 2010-2014 No. Area Alamat Produksi ton 2010 2011 2012 2013 2014 1. PLTP Kamojang Kamojang, Jabar 12.446.133 12.470.000 10.878.385 11.255.702 10.488.889 2. PLTP Lahendong Lahendong – Tompaso, Sulut 2.964.180 2.510.000 3.261.669 3.840.627 4.138.172 3. PLTP Sibayak Sibayak- Sinabung, 548.411 310.000 160.362 259.213 183.978 ren ong bu um ung gu nol Sumut 4. PLTP Ulubelu Tanggamus, Lampung 1.393.111 5.574.848 6.174.098 5. PLTP Salak Cibeureum – Parabakti, Jabar 24.271.622 24.673.075 24.513.426 23.728.305 24.306.890 6. PLTP Darajat Kamojang – Darajat, Jabar 14.264.431 14.131.343 14.282.785 10.678.225 13.856.258 7. PLTP Wayang Windu Pangalengan, Jabar 13.675.168 13.523.002 13.232.806 13.378.140 13.143.323 8. PLTP Dieng Dataran Tinggi Dieng, Jateng 1.221.297 1.106.000 1.047.181 347.934 205.097 9. PLTP Ulumbu Ulumbu, NTT 253.180 261.409 Total 69.391.242 68.723.420 68.769.726 69.316.175 73.598.026 Sumber Ditjen EBTKE Desember 2014 Gambar 5.5 -- bahan Baku Bioetanol tu lah ar . i g 64 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Sedangkan untuk PSO, sarfas ditargetkan selesai pada pertengahan 2015 untuk TBBM Plumpang Jakarta, Surabaya, dan Ujung Berung Jabar dengan pertimbangan volume distribusi yang dapat ditampung oleh ketiga TBBM tersebut mencapai 70 dari total volume pemakaian gasoline di seluruh wilayah Indonesia.

h. Biodiesel