Untuk Kesejahteraan Rakyat
RENCANA KINERJA
untuk: Mencegah kerusakan dan pencemaran lingkungan melalui pembinaan lindungan
lingkungan, keselamatan operasi, dan usaha penunjang bidang migas; mencegah
kerusakan cadangan mineral dan batubara serta mengembangkan wilayah pencadangan
tambang nasional dengan melakukan best mining practices dan menerapkan mekanisme
depletion premium; meningkatkan rehabilitasi kawasan bekas tambang; dan Mitigasi,
pengembangan teknologi, dan fasilitasi dalam rangka penetapan langkah-langkah
penanggulangan krisis energi dan bencana geologi.
4.2. Kebijakan dan Strategi Tahun 2014
Seperti halnya Rencana Kerja Pemerintah yang pada tahun 2014 ini adalah merupakan tahun ketiga dari
rencana pembangunan jangka menengah, begitu pula rencana kerja Kementerian ESDM juga merupakan
tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis KESDM Tahun 2010-2014.
Kebijakan Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral Nasional mempunyai landasan Konstitusional
yaitu UUD 1945 padal 33 ayat 2, ayat 3 dan ayat 5. Landasan kebijakan Nasional yaitu UU Nomor 17
tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Bab III dan Bab IV, landasan
operasional UU Nomor 30 tahun 2007 tentang Energi pasal 4 ayat 3, UU Nomor 22 tahun 2001
tentang Minyak dan Gas Bumi, Undang-Undang Nomor 27 tahun 2003 tentang Panas Bumi, Undang
Undang nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan Undang Undang Nomor
30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Landasan operasional dalam pengelolaan energi lainnya adalah
peraturan perundangan dibawah Undang undang antara lain peraturan pemerintah, Peraturan Presiden
dan Peraturan Menteri sepanjang diamanatkan oleh peraturan yang lebih tinggi dan atau dalam rangka
melaksanakan tugas dan fungsi penyelenggaraan negara hak atribusi.
Kebijakan di sektor energi dan sumber daya mineral berdasarkan UU No. 30 tahun 2007 tentang Energi dan
UU No. 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara diarahkan untuk mewujudkan ketahanan energi dan
mineral di Indonesia. Kebijakan utama Sektor ESDM ada pada gambar 4.1 berikut :
a. Menjamin keamanan pasokan energi
Untuk menjamin pasokan energi, maka upaya eksplorasi dan optimasi produksi energi nasional
terus ditingkatkan sehingga mampu mengimbangi perkembangan permintaan energi di dalam negeri.
Hal ini dilakukan mengingat masih sangat besarnya potensi energi yang terkandung di bumi Indonesia ini.
Dalam rangka meningkatkan produksi, maka eksplorasi
Gambar 4.1 – Kebijakan Energi dan Sumber Daya Mineral
42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
telah dilakukan di 169 wilayah kerja migas. Terdapat 60 cekungan migas di Indonesia yang dikelompokkan
menjadi 4 empat, yaitu 22 cekungan belum dibor, 13 cekungan sudah dibor belum ada penemuan. 8
cekungan dengan penemuan belum berproduksi, dan 16 cekungan produksi. Total sumber daya minyak bumi
terambil sebesar 88.382 milyar barel dan sumber daya gas bumi terambil sebesar 595.289 TCF. Total sumber
daya coal bed methane sebesar 453,3 TSCF, di mana 53-nya berada di Sumatera dan 46,5-nya berada di
Kalimantan.
b. Melakukan pengaturan harga energi