Untuk Kesejahteraan Rakyat
PEND AHULUAN
Milik Negara. Sedangkan terkait aspek regulasi dan kebijakan, PLN berada di bawah Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral.
1.2.3 Lembaga Pengelolaan Sub Sektor Mineral dan Batubara
Berdasarkan UUD 1945 pasal 33 ayat 3 bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar- besarnya untuk kemakmuran rakyat. Dengan demikian
kepemilikan sumber daya alam dikelola oleh negara yang dalam hal ini pemerintah bertindak melakukan
pengelolaan terhadap seluruh sumber daya alam yang ada di bumi Indonesia. Pemerintah cq. Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan penetapan kebijakan dan pengaturan, penetapan
standar dan pedoman, pengelolaan eksisting kontrak pertambangan, tanggung jawab pengelolaan,
pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan pertambangan mineral, batubara dan panas bumi.
Berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, tanggung jawab pengelolaan
sumber daya alam dapat dilakukan melalui Peraturan Daerah Provinsi untuk wilayah lintas kabupaten dan
atau berdampak regional dekonsentrasi dan Peraturan Daerah KabupatenKota di wilayah kabupaten
kota desentralisasi, sedangkan hak pengusahaan dilakukan oleh pelaku usaha seperti BUMN, BUMD
maupun pelaku usaha lainnya.
1.3 Tugas dan Fungsi KESDM 1.3.1 Tugas dan Fungsi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dibentuk berdasarkan Surat Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian
Negara. Sesuai Peraturan Presiden tersebut, tugas pokok dan fungsi kementerian ESDM seperti dibawah
ini.
Dalam menyelenggarakan fungsinya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai
kewenangan: 1. Penetapan kebijakan untuk mendukung
pembangunan secara makro di bidangnya; 2. Penyusunan rencana nasional secara makro di
bidangnya; 3. Penetapan persyaratan akreditasi lembaga
pendidikan dan sertiikasi tenaga profesionalahli serta persyaratan jabatan di bidangnya;
4. Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEMENTERIAN ESDM
Tugas: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di
bidang energi dan sumber daya mineral dalam Pemerintah untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan Pemerintah Negara
Fungsi: Dalam melaksanakan tugas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan
fungsi: 1.
Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang energi dan sumber daya mineral;
2. Pengelolaan barang milikkekayaan Negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral; 3.
Pengawasan dan pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
4. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral di Daerah; dan 5.
Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala Nasional
6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
otonomi daerah yang meliputi pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, dan
supervisi di bidangnya; 5. Penetapan pedoman pengelolaan dan
perlindungan sumber daya alam di bidangnya; 6. Pengaturan penerapan perjanjian atau persetujuan
internasional yang disahkan atas nama negara di bidangnya;
7. Penetapan standar pemberian izin oleh daerah di bidangnya;
8. Penanggulangan bencana berskala nasional di bidangnya;
9. Penetapan kebijakan sistem informasi nasional di bidangnya;
10. Penetapan persyaratan kualiikasi usaha jasa di bidangnya;
11. Penyelesaian perselisihan antarprovinsi di bidangnya;
12. Pengaturan sistem lembaga perekonomian negara di bidangnya;
13. Pelancaran kegiatan distribusi bahan-bahan pokok di bidangnya;
14. Pengaturan survei dasar geologi dan air bawah tanah skala lebih kecil atau sama dengan 1
: 250.000, penyusunan peta tematis, dan inventarisasi sumber daya mineral dan energi serta
mitigasi bencana geologi;
15. Pengaturan pembangkit, transmisi, dan distribusi ketenagalistrikan yang masuk dalam jaringan
transmisi grid nasional dan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga nukLir, serta pengaturan
pemanfaatan bahan tambang radio aktif;
16. Penetapan kebijakan intensiikasi, diversiikasi, konservasi, dan harga energi, serta kebijakan
jaringan transmisi grid nasionalregional listrik dan gas bumi;
17. Penetapan kriteria wilayah kerja usaha termasuk distribusi ketenagalistrikan dan pertambangan;
18. Penetapan penyediaan dan tarif dasar listrik, bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan gas bumi di
dalam negeri; 19. Pemberian izin usaha inti minyak dan gas bumi,
mulai dari eksplorasi sampai dengan pengangkutan minyak dan gas bumi dengan pipa lintas provinsi,
izin usaha inti listrik yang meliputi pembangkitan lintas provinsi, transmisi dan distribusi, serta izin
usaha non-inti yang meliputi depot lintas provinsi dan pipa transmisi minyak dan gas bumi;
20. Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yaitu: •
Pengelolaan dan penyelenggaraan perlindungan sumber daya alam di wilayah
laut di luar 12 dua belas mil dan wilayah lintas propinsi di bidangnya,
• Penetapan standar penyelidikan umum dan
standar pengelolaan sumber daya mineral dan energi, air bawah tanah dan mineral radio
aktif, serta pemantauan dan penyelidikan bencana alam geologi.
• Pengaturan dan penetapan standar serta
norma keselamatan di bidang energi, sumber daya mineral, dan geologi
Dalam menjalankan tugas yang telah dibebankan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memiliki
susunan organisasi sebagai berikut : 1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;
2. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; 3. Sekretariat Jenderal;
4. Inspektorat Jenderal; 5. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi;
6. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan; 7. Direktorat Jenderal Mineral dab Batubara
8. Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan
Konservasi Energi 9. Badan Geologi;
10. Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral;
11. Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral;
12. Badan Pelaksana Hilir Migas; 13. Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
14. Staf Ahli Bidang Kelembagaan dan Perencanaan Strategis;
15. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan; 16. Staf Ahli Bidang Investasi dan Produksi;
17. Staf Ahli Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup; dan
18. Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Sosial Kemasyarakatan.
Untuk Kesejahteraan Rakyat
PEND AHULUAN
1.3.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral adalah seperti gambar 1.8.
1.3.3 Sumber Daya Manusia KESDM Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terhitung tahun 2014 memiliki jumlah pegawai sebanyak 5.620
pegawai yang tersebar di 10 unit Eselon I.
Gambar 1.7
Struktur Organisasi KESDM
Gambar 1.8 Diagram Pegawai Negeri Sipil Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2014
Jum;lah Pegawai : 5.620
8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Tabel 1.2
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kementerian ESDM Tahun 2014 Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel 1.1
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kementerian ESDM Tahun 2014
Gambar 1.9
Diagram Jumlah PNS KESDM Menurut Tingkat Pendidikan
Jum;lah Pegawai : 5.620
Untuk Kesejahteraan Rakyat
RP JM 2010 - 2014
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
KESDM 2014
RPJM 2010-2014
02
10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
merebak. Tatanan politik berubah secara fundamental dengan pelaksanaan demokrasi, desentralisasi dan
amandemen konstitusi. Tatanan hidup masyarakat berubah secara drastis. Sebagian lembaga publik,
menjadi tidak berfungsi. Bangsa Indonesia mengalami euforia reformasi dan kebebasan. Proses transisi yang
tiba-tiba itu, begitu sulit dikelola karena heterogenitas dan kompleksitas persoalan yang dihadapi.
Namun, bangsa Indonesia bertekad teguh melangkah pasti secara strategis pada periode 2010 – 2014
untuk bersama-sama mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi serta memanfaatkan semua
potensi dan peluang yang ada. Semua ini dilakukan bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita luhurnya,
yaitu i terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat, melalui pembangunan ekonomi berlandaskan
pada keuanggulan daya saing, kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya bangsa, yang
didukung sepenuhnya oleh kemajuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, ii terwujudnya
masyarakat, bangsa, dan negara yang demokratis, berbudayam bermartabat dan menjunjung tinggi
kebebasan yang bertanggung jawab serta hak asasi manusia, dan III terwujudnya pembangunan yang adil
dan merata, yang dilakukan oleh seluruh masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh
bangsa Indonesia. Terkait dengan sumber daya alam yang melimpah di
Indonesia, khususnya Minyak bumi, gas bumi, dan batubara, mempunyai peranan besar sebagai sumber
energi untuk mendukung berbagai kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat. Selain sebagai pendukung
pembangunan ekonomi, ketiga komoditas energi tersebut juga berperan sebagai sumber penerimaan
devisa negara yang sangat penting. Pada kurun waktu tahun 2004-2008 kontribusi dalam penerimaan
APBN berkisar antara 25- 32 persen. Pada tahun 2008, pendapatan dari minyak dan gas bumi mencapai
Rp. 304,4 trilyun atau sekitar 31,6 dari pendapatan pemerintah, dan dari pertambangan umum sebesar Rp.
41,7 trilyun 4,4. Sehingga secara total, sektor energi dan pertambangan umum memberikan kontribusi
sebesar Rp. 349,5 trilyun terhadap penerimaan negara, atau sekitar 36,3.
RPJM 2010 – 2014
2.1. Kondisi Umum