20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Keuangan Negara dan UU No. 252004 tentang Sistem Perencanaan Nasional, maka penyusunan Renstra ke
depan perlu dilaksanakan secara akurat, realistik, dan mengikuti acuan-acuan yang telah ditentukan.
Bertolak dari kondisi ini, maka Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sebagai pemegang “hak”
pengelolaan sektor ESDM berdasarkan undang- undang, dituntut untuk merumuskan kebijakan dan
program, serta mengimplementasikan dan mengawasi pelaksanaannya, sehingga sektor ESDM benar-benar
mampu menjadi motor penggerak prime mover bagi sektor riil dalam kerangka tatanan ekonomi nasional.
3.1. Visi dan Misi Pernyataan Visi: “Terwujudnya Ketahanan dan
Kemandirian Energi Serta Peningkatan Nilai Tambah Energi dan Mineral yang Berwawasan
Lingkungan untuk Memberikan Manfaat yang Sebesar-Besarnya Bagi Kemakmuran Rakyat”
Penjelasan ringkas tentang makna dari pernyataan visi di atas adalah sebagai berikut:
Ketahanan dan kemandirian energi – merupakan
keinginan untuk menciptakan keamanan ketersediaan
Gambar 3.1 – Isu Strategis Terkait Sektor ESDM
Perencanaan Strategis
Sektor energi dan sumber daya mineral ESDM merupakan salah satu sektor ekonomi yang dapat
diunggulkan untuk dapat mendukung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi nasional. Hal ini mengingat
kontribusi dan perannya yang signiikan dalam meningkatkan ke sejahteraan rakyat Indonesia sejak
pembangunan nasional dirancang dan dilaksanakan secara terprogram dan sistematis, mulai dari Pelita I
sampai sekarang, serta potensinya yang cukup besar dalam mendukung program pembangunan di masa-
masa mendatang. Sementara itu dalam sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah, perencanaan strategis Renstra merupakan langkah awal yang harus dilakukan
oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan dan perubahan lingkungan strategis. Dengan
pendekatan Renstra yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya
dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Mengingat Renstra merupakan salah satu subsistem dari sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
dan terkait dengan sistem lainnya seperti Undang- undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan
RPJM
Bauran energi energy mix belum optimal sehungga masih adanya ketergantungan pada energi fosil
• Bauran energi nasional masih didominasi oleh BBM • Belum optimalnya investasi untuk pengembangan
Sektor ESDM Pasokan energi terbatas
• Impor BBM • Penurunan produksi Migas Nasional
Kondisi sistem transmisi interkoneksi masih belum memadai dengan tingkat susut losses masih di atas
Akses masyarakat Indonesia terhadap energi komersial masih terbatas
Kebijakan harga masih belum tepat Kepastian hukum
Regulasi perlu disempurnakan sejalan dengan konsistensi kebijakan
KESDM
Harga energi belum mencapai nilai keekonomian Efisiensi dan konservasi energi masih belum berjalan
dengan baik Teknologi dan pendanaan didominasi asing mengingat
keterbatasan dana Belum optimalnya partisipasi Pemerintah Daerah dan
Swasta dalam pemenuhan kebutuhan energi, iklim investasi dan iklim usaha
• Pemanfaatan energi belum efisien • Belum optimalnya pemanfaatan gas bumi dalam Negeri
• Masih rendahnya local content • Struktur Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara
APBN masih tergantung penerimaan Migas
Untuk Kesejahteraan Rakyat
PERENCANAAN STRA TEGIS
pasokan energi energy security guna mendukung pelaksanaan pembangunan nasional yang didasarkan
pada berbagai sumber energi yang berasal dari dalam negeri dan tidak bergantung pada impor.
Peningkatan nilai tambah energi dan mineral –
mengandung makna bahwa berbagai sumber energi termasuk energi alternatif dan terbarukan harus
memberi nilai tambah, baik dalam pemanfaatan maupun dalam memberi kontribusi ekonomi
khususnya inansial yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Berwawasan lingkungan – bahwa seluruh proses
pengelolaan energi, mulai dari eksplorasi, eksploitasi, transportasi sampai pada penggunaanya harus
memperhatikan aspek lingkungan guna mendukung terciptanya pembangunan yang berkesinambungan
sustainable development. Selanjutnya pernyataan Misi KESDM sebagai rumusan
umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi KESDM adalah:
1. Meningkatkan keamanan pasokan energi dan mineral
2. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap energi
3. Mendorong keekonomian harga energi dan
mineral denga mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat
4. Mendorong peningkatan kemampuan dalam
Negeri dalam penglolaan energi, mineral dan kegeologian
5. Meningkatkan nilai tambah energi dan mineral 6.
Meningkatkan pembinaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan usaha energi dan mineral
secara berdaya guna, berdaya saing, berkelenjutan dan berwawasan lingkungan
7. Meningkatkan kemampuan kelitbangan dan
kediklatan ESDM 8. Meningkatkan kualitas SDM sektor ESDM
9. Melaksanakan good governance
3.2. Tujuan dan Sasaran Strategis 3.2.1. Tujuan Strategis