Capaian Kinerja Tujuan Strategis
80
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Salah satu peran dominan sektor ESDM dalam pembangunan nasional adalah menjamin pasokan
energi dan mineral dalam negeri, baik untuk bahan bakar maupun bahan baku. Untuk mewujudkan hal
tersebut, pada dasarnya Indonesia memiliki sumber energi yang beranekaragam dan jumlahnya memadai.
Hingga saat ini, minyak bumi masih merupakan tulang punggung energi Indonesia, meskipun cadangannya
terbatas dan terdapat beraneka ragam sumber energi non-BBM yang penggunaannya semakin digalakan
oleh Pemerintah. Dalam menjamin penyediaan energi domestik, telah
dilakukan optimasi produksi energi fosil yaitu minyak bumi, gas bumi dan batubara. Produksi minyak bumi,
sebagai energi tidak terbarukan, cenderung menurun dari tahun ke tahun. Mulai tahun 2008, produksi
minyak berada di bawah level 1 juta barel per hari. Namun, dengan adanya temuan cadangan baru seperti
Blok Cepu, maka dalam jangka pendek akan terjadi kenaikan produksi minyak Indonesia yang tidak akan
bertahan lama karena terjadi natural decline rate yang cukup tinggi sekitar 12per tahun.
Sebagaimana diketahui, sekitar 60 produksi minyak Indonesia dipasok untuk kebutuhan dalam negeri
dan sisanya sebesar 40 untuk ekspor. Selanjutnya, terkait pasokan bahan baku domestik, sektor ESDM
memberikan kontribusi utamanya pada pasokan gas dan bahan mineral. Pemakaian gas domestik
dimanfaatkan untuk industri pupuk, kilang petrokimia, kondensasi, LPG, PGN, PLN, Krakatau steel, industri
lainnya. Selanjutnya pasca diterbitkan UU Migas Nomor 22 tahun 2001, alokasi gas bumi domestik mencapai
63,5, sedangkan alokasi gas bumi ekspor sebesar 36,5.
Hal ini menunjukkan bahwa pada tataran kebijakan dan perencanaan, upaya pengutamaan pasokan
gas bumi domestik sudah berjalan sangat baik. Meskipun saat ini kebijakan alokasi gas untuk domestik
sudah diprioritaskan, namun ekspor gas juga tetap diperlukan untuk mencapai skala keekonomian dari
suatu lapangan gas bumi, mengingat harga gas bumi domestik pada umumnya lebih rendah dibandingkan
untuk ekspor. Disamping gas bumi, bahan mineral juga berperan penting sebagai pemasok bahan baku
industri. Bahan mineral tersebut antara lain tembaga, emas, perak, bauksit, nikel, timah, intan dan besi.
Dalam rangka mewujudkan tujuan di atas, ditetapkan lima sasaran sebagai berikut.
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 9 indikator kinerja sasaran yang
dikembangkan dari indikator kinerja program kegiatan rencana kinerja tahun 2014. Indikator kinerja sasaran
beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel 5.9 berikut.
Dilihat dari sumbernya, pasokan energi untuk domestik dapat dipenuhi dari 9 sembilan jenis energi
seperti yang terlihat dari tabel di atas. Dari 9 sumber tersebut, unit kerja yang bertugas mengelola pasokan
energi adalah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.
Uraian indikator kinerja untuk mencapai sasaran meningkatnya kemampuan pasokan energi untuk
domestik yang dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut.