Untuk Kesejahteraan Rakyat
kebijakan energi perlu dikembangkan secara nasional maupun koordinasi kebijakan dan
strategi secara global agar dunia terhindar dari konlik terbuka dan peperangan akibat perebutan
sumber energi. Persoalan geopolitik dan faktor-faktor lain di
luar faktor ekonomi seperti perubahan iklim dan pemanasan global ikut berpengaruh pada
keadaan energi di tingkat global terutama terkait permintaan dan penawaran serta harga energi.
•
Dalam konteks nasional: Beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan
permintaan energi di dalam negeri. Untuk memenuhinya maka pemerintah harus mengukur
potensi energi, kapasitas riil, dan peluang ke depan yang dapat dikembangkan, baik minyak,
gas, batubara, dan energi terbarukan. Selain itu, pemerintah perlu memiliki kebijakan nasional
tentang energi dan implementasi kebijakan yang tepat yaitu menumbuhkan gaya hidup
masyarakat dan bangsa yang eisien, intervensi teknologi untuk mengatasi masalah, dan policy
atau kebijakan.
•
Konteks khusus yang bersifat situasional: Meningkatnya harga minyak dunia berpengaruh
dan berdampak penting terhadap APBN, subsidi, iskal, dan lain-lain. Masalah ini tidak hanya terkait
dengan sisi ekonomi dan sisi iskal dari dampak kenaikan harga minyak dunia crude oil tetapi
juga terkait dengan aspek politik, aspek sosial, dan aspek keamanan nasional.
a. Paradigma Pengelolaan Energi
Paradigma kebijakan pengelolaan energi perlu diubah dengan menjadikan energi sebagai modal
pembangunan nasional. Untuk mewujudkan hal tersebut, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
• pemanfaatan sumber daya energi diutamakan
untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri, baik kebutuhan jangka menengah maupun
jangka panjang; •
pemanfaatan sumber daya energi sebagai sumber devisa atau ekspor dilakukan jika kebutuhan dan
keamanan pasokan energi di dalam negeri dalam jangka panjang sudah terpenuhi;
• menetapkan besaran pertumbuhan energi yang
rasional dan memastikan Pemerintah Pusat Daerah menyediakan alokasi anggaran yang
cukup untuk pengembangan dan penguatan pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.
Sektor ESDM tetap menjadi andalan dan berpengaruh dalam mendukung pembangunan dan perekonomian
nasional, baik melalui sisi iskal, moneter maupun sektor riil. Disamping itu sektor ESDM juga memiliki peranan
penting yaitu sebagai penjamin sumber pasokan energi dan minerba yang didukung oleh harga energi
yang terjangkau dan kemampuan meningkatkan nilai tambah.
Dari sisi iskal, sektor ESDM berkontribusi terhadap penerimaan negara revenue tapi di sisi lain
menimbulkan konsekuensi subsidi energi. Dari moneter, komoditas ESDM yang bersifat adminestered
price akan berperan terhadap besaran dinamika inlasi nasional. Sedangkan dari sektor riil, secara timbal balik,
sektor ESDM berperan terhadap tumbuhnya investasi dan di saat bersamaan juga membutuhkan investasi
untuk berkembang.
I.2. Kebijakan Energi Nasional
Kebijakan Enegi Nasional jangka panjang sampai dengan tahun 2050 dirumuskan oleh Dewan
Energi Nasional yang diketuai oleh Presiden RI yang merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2007 tentang Energi. Kebijakan Energi Nasional dirumuskan melalui mekanisme Persidangan Dewan
Energi Nasional Sidang Anggota dan Sidang Paripurna yang dipimpin oleh Presiden RI selaku Ketua Dewan
Energi Nasional. Kebijakan Energi Nasional tersebut telah mendapatkan persetujuan DPR-RI melalui Rapat
Paripurna DPR-RI pada tanggal 28 Januari 2014. Presiden RI selaku Ketua Dewan Energi Nasional,
dalam Sidang Paripurna Dewan Energi Nasional yang dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2012 menekankan
tiga permasalahan sektor energi yang dihadapi saat ini, yaitu:
•
Dalam konteks global: Pada tahun 2045, penduduk dunia yang akan
mencapai 9 miliar jiwa menyebabkan peningkatan permintaan bangsa-bangsa di dunia terhadap
energi sehingga memerlukan tambahan energi sebesar 60-70 dari energi yang dihasilkan dunia
saat ini. Di sisi lain, energi akan menjadi sumber
pertentangan dan sumber konlik yang dapat menimbulkan krisis di dunia. Oleh karena itu,
RINGKASAN EK SEK
UTIF
viii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
• pemanfaatan energi secara eisien di semua sektor;
• akses masyarakat terhadap energi secara adil dan
merata; •
pengembangan kemampuan teknologi, industri dan jasa energi dalam negeri agar mandiri dan
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia; •
terciptanya lapangan kerja; dan •
terjaganya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
d. Sasaran Kebijakan Energi Nasional