Subsidiary - ABN PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING SIGNIFICANT

329 PT TOBA BARA SEJAHTRA TBK 2016 ANNUAL REPORT PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For Year then ended Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 114

41. PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING lanjutan

41. SIGNIFICANT AGREEMENTS

AND COMMITMENTS continued d. Entitas anak - GLP lanjutan d. Subsidiary - GLP continued Sehubungan dengan perjanjian tersebut di atas GLP memberikan bank garansi yang tidak dapat dicabut kembali dengan jumlah maksimal sebesar US1.340.000 sebagai penjaminan untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban GLP berdasarkan perjanjian untuk mencapai tanggal pembiayaan sebagaimana yang disepakati dalam Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik dengan PLN. In relation to above agreement, GLP provides irrevocable bank guarantee for the maximum amount of US1,340,000 as guarantor for the performance of GLP obligations under agreement in relation to achievment of the financing date as agreed in the Power Purchase Agrement with PLN. 42. INFORMASI PENTING LAINNYA 42. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION a. Royalti dan Iuran tetap a. Royalty and Dead rent Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 1997 tentang pendapatan Negara non-pajak dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 2012 tentang tarif pendapatan Negara non-pajak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral “KESDM”, entitas anak diharuskan untuk membayar royalti dari penjualan hasil produksi batubara dan diwajibkan untuk membayar iuran tetap per hektar atas hak pertambangan yang dieksplorasi, dikembangkan dan diekstraksi yang dibayarkan kepada KESDM. Jumlah royalti produksi didasarkan pada jenis mineral dan kuantitas batubara yang dijual. Based on Act No. 20 Year 1997 regarding state non-tax revenue and based on the Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 9 Year 2012 regarding the rate of state non-tax revenue for the Ministry of Energy and Mineral Resources “KESDM”, the subsidiares are required to pay royalty for the sales of coal production and to pay dead rent fees per hectare of mining rights explored, developed and extracted which are payable to the KESDM. The amount of production royalty is based on the type of mineral and the quantity of coal sold. Royalti yang dibayarkan kepada Pemerintah dihitung berdasarkan kalori yang terkandung di dalam batubara dengan tarif 5 dan 7, kuantitas yang terjual dikalikan dengan basis harga dan tarif royalti tersebut. Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 17 tahun 2010 mengenai tata cara penetapan harga patokan penjualan mineral dan batubara, basis harga adalah yang lebih tinggi antara harga patokan batubara atau harga jual batubara. Royalty paid to the Government was calculated based on the calories contained in the coal with rates of 5 and 7, the quantity sold was multiplied by the base price and the royalty rate. Based on the regulation from the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia No. 17 Tahun 2010 regarding procedures for stipulating benchmark prices of mineral and coal sales, the base price is the higher of the coal benchmark price or coal sales price. Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Mineral dan Batubara No. 04 E84DJB2013 mengenai optimalisasi penerimaan negara bukan pajak, pemegang IUP-OP wajib menyetorkan pembayaran royalti ke Kas Negara di muka sebelum pengapalan. Based on the letter from the Directorate General of Mineral and Coal No. 04 E84DJB2013 regarding optimalization of non-tax revenue of the state, IUP-OP holder has to pay royalty to the State Treasury in advance before shipment. Iuran tetap yang ditagih dihitung dengan dasar tarif AS4hektar dikalikan dengan luasan konsesi yang dimiliki ABN, IM dan TMU. Dead rent charged was calculated at a rate of US4hectare multiplied by the total concession area owned by ABN, IM and TMU. 330 PT TOBA BARA SEJAHTRA TBK LAPORAN TAHUNAN 2016 PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For Year then ended Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 115 42. INFORMASI PENTING LAINNYA lanjutan 42. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION continued

b. Pengutamaan Pemasokan Kebutuhan Mineral dan Batubara Untuk Kepentingan Dalam Negeri

b. Priority to Fulfill Domestic Requirement on Mineral and Coal

Dalam bulan Desember 2009, KESDM mengeluarkan Permen 34 2009 yang antara lain mewajibkan perusahaan pertambangan batubara “Badan usaha” untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada Pemakai batubara dalam negeri “Domestic Market Obligation” atau “DMO”. Badan usaha yang tidak dapat mematuhi ketentuan tersebut, akan dikenakan sanksi berupa peringatan tertulis paling banyak 3 kali dan pemotongan produksi batubara paling banyak 50 dari produksi tahun berikutnya. In December 2009, the KESDM issued Permen 342009, which requires coal mining companies “Entities” to sell a portion of their productions to domestic coal users “Domestic Market Obligation” or “DMO”. Entites which do not fulfill such requirement will be given written notice maximum 3 times of and reduction of the production in the next year up to 50. Sesuai dengan ketentuan dalam Permen 342009 tersebut, badan usaha yang penjualan dalam negeri melebihi kewajiban DMO-nya dapat mengalihkan kelebihan penjualan DMO-nya kepada badan usaha yang tidak dapat memenuhi kewajiban DMO-nya. Under the provision of the Permen 342009, entities - that have domestic sales in excess of their DMO requirement, may transfer the excess to entities which cannot fulfill their DMO requirement. Kelebihan DMO yang dialihkan tersebut dianggap sebagai pemenuhan kewajiban DMO suatu badan usaha, dengan syarat pengalihan tersebut mendapat persetujuan dari Menteri. The transferring of excess DMO will be deemed as the fulfillment of an entity’s DMO, provided such transfer were approved by the Ministry. Sampai tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, entitas anak tidak menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara mengenai kewajiban entitas anak sehubungan dengan Permen 342009 ini. Until the completion date of these consolidated financial statements, the subsidiaries have not received any letter from Directorate General of Minerals and Coal pertaining the subsidiaries obligation under the Permen 342009. c. Pelaksanaan reklamasi dan pascatambang c. Mine reclamation and post-mining activities Pada tanggal 28 Februari 2014, Kementerian ESDM mengeluarkan Peraturan Menteri No. 072014 “Permen 072014” mengenai pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara. Pada saat Permen 072014 berlaku, Permen No. 182008 tentang reklamasi dan penutupan tambang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Permen 072014 menetapkan bahwa suatu perusahaan disyaratkan untuk menyediakan jaminan untuk reklamasi tambang dan penutupan tambang yang dapat berupa deposito berjangka, jaminan bank, atau asuransi, yang jangka waktunya sesuai dengan jadwal reklamasi. Jaminan reklamasi dapat juga diberikan dalam bentuk cadangan akuntansi, apabila perusahaan yang bersangkutan merupakan Perseroan Terbuka atau perusahaan dengan modal disetor tidak kurang dari AS25.000.000 sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan yang diaudit. Jika berupa deposito berjangka, jaminan penutupan tambang harus ditempatkan dalam mata uang Rupiah atau AS di bank milik negara di Indonesia atas nama KESDM, Gubernur atau Walikota qq perusahaan yang bersangkutan, dengan jangka waktu sesuai dengan jadwal penutupan tambang. On February 28, 2014, the Ministery of ESDM issued Ministerial Regulation No. 072014 “Permen 072014” regarding mine reclamation and post- mining activities in the mineral and coal mining activities. As at the effective date of Permen 072014, the Permen No. 182008 regarding reclamation and mine closure was revoked and no longer valid. It is stated that a company is required to provide mine reclamation and mine closure guarantees which may be in the form of a time deposit, bank guarantee or insurance, all of which with a duration according to the reclamation schedule. The mine reclamation guarantee may also be in the form of an accounting reserve, if the company is either a publicly listed company or the company has paid up capital of at least US25,000,000 as stated in the audited financial statements. If a time deposit, the mine closure guarantee may be placed in Rupiah or US funds, with a state owned bank in Indonesia on behalf of the KESDM, Governor or Mayor qq the relevant company with a duration according to the mine closure schedule.