Subjek Penelitian dan Tempat Penelitian Indikator Keberhasilan

46 kemudian dievaluasi untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari tindakan yang diterapkan dalam pembelajaran. Tindakan dalam PTK merupakan alternatif untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas PTK Partisipatory Collaborative, karena penelitian dilakukan dengan melibatkan beberapa pihak. Kunandar 2008: 61 menjelaskan bahwa PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain seperti teman sejawat. Jenis penelitian tindakan kelas ini akan berpartisipasi atau berkolaborasi antara peneliti dan guru. Peneliti dan guru akan bekerja sama dalam melakukan penelitian melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan dikelas dimana siswa menjadi objek penelitian. Peneliti dan guru terlibat secara langsung pada proses penelitian. Proses penelitian yang dilakukan dimulai dari menemukan masalah, perencanaan kegiatan atau tindakan yang akan dilakukan, memantau kegiatan pembelajaran, mencatat informasi penting dalam kegiatan, mengumpulkan data, menganalisis data, menyusun dalam bentuk laporan jadi.

B. Subjek Penelitian dan Tempat Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dan tempat penelitian akan dilakukan di SD Negeri Serang, Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo yang berjumlah 22 siswadengan perincian 7 siswa laki-laki dan 15 siswa Perempuan. Tabel 1. Profil Kelas Pratindakan Kelas Jumlah Siswa Kelas Keseluruhan Nilai Rata-rata Keterampilan Membaca Laki-laki Perempuan V SD Negeri Serang 7 15 60,72 47

C. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di dalam kelas V SD Negeri Serang. SD tersebut beralamat di Pedukuhan Serang, Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. 2. Waktu Penelitian Penelitian direncanakan akan dilakukan pada bulan Maret-April 2017.

3. Deskripsi Tempat Penelitian

SD Negeri Serang berada di Pedukuhan Serang, Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. SD Negeri Serang terletak tidak terlalu jauh dari pusat kota atau pemerintahan yaitu sekitar 3-4 km. Meskipun sekolah masih berada di daerah pedesaan, akses atau jalan menuju sekolah tersebut cukup mudah. Namun, kondisi jalan kurang baik karena banyak lubang akibat aspal yang rusak serta berada tepat di pinggir jalan yang cukup ramai. Bangunan dan fasilitas sekolah sudah cukup baik dan masih dalam tahap perkembangan. Setting dalam penelitian kelas ini dilaksanakan didalam kelas maupun di luar kelas yaitu perpustakaan. Kegiatan dilakukan saat siswa sudah masuk sekolah dan dilakukan saat pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung di SD Negeri Serang. Kelas V dipilih sebagai tempat penelitian karena berdasarkan data yang diperoleh melalui kegiatan observasi yang berupa pengamatan awal serta wawancara guru, bahwa keterampilan membaca siswa masih sangat rendah terutama dalam memahami bacaan. Hal tersebut diperkuat dengan hasilnilai rata- 48 rata kelas yang baru mencapai 60,72. Nilai rata-rata tersebut lebih rendah dibandingkan keterampilan lain seperti menulis yang mencapai 75,59; menyimak 66,09; dan berbicara 72,63. Berdasarkan hal tersebut diperlukan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran serta menambah kegiatan membaca menggunakan Sustained Silent Reading SSR.

D. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart. Pardjono 2007: 23 komponen tindakan dan observasi pada model Kemmis dan Mc Taggart menjadi satu komponen karena kedua kegiatan ini dilakukan secara simultan. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. Gambar 2. Desain Penelitian Kemmis dan Mc Taggart Keterangan: Siklus I: 1. Perencanaan 2. Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi Siklus II: 1. Revisi Rencana 2. Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi 49 Penelitian ini dilakukan dalam bentuk siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, sebagai berikut.

1. Perancanaan

Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK. Perencanaan merupakan tindakan yang dibangun dan akan dilaksanakan, sehingga harus mampu melihat jauh ke depan. Perencanaan meliputi perencanaan umum dan perencanaan tindakan atau Action Plan. Perencanaan umum meliputi penentuan tempat penelitian, kolaborator, metode dan strategi mengajar, instrumen monitoring, alat-alat perekam data, dan lain-lain. Rencana tindakan Action Plan adalah prosedur, strategi yang akan dilakukan oleh guru dalam rangka melakukan tindakan atau perlakuan terhadap siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan pelaksanaan tindakan dalam konteks proses belajar mengajar yang sebenarnya. Pelaksanaan tindakan bisa dilakukan oleh peneliti ataupun kolaborator. Setiap tindakan minimal ada dua peneliti, yaitu yang melakukan pembelajaran dan kolaborator yang akan memantau terjadinya perubahan akibat suatu tindakan.

3. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan atau observasi yaitu prosedur perekaman data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan yang dirancang. Pengamatan berfungsi sebagai proses pendokumentasian dampak dari tindakan dan menyediakan informasi untuk tahap refleksi. Pengamatan harus dilakukan secara cermat dan dirancang sebelumya dengan baik. 50

4. Analisis dan Refleksi

Analisis dan refleksi berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan, serta kriteria dan rencana bagi tindakan siklus berikutnya. Refleksi dilakukan pada akhir setiap siklus dan berdasarkan refleksi ini lalu dilakukan revisi pada rencana tindakan action plan dan dibuat kembali rencana tindakan yang baru replanning untuk diimplementasikan pada siklus berikutnya. Peneliti menguraikan rincian rencana kegiatan yang akan dilaksanakan mulai dari kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi sebagai berikut. Tabel 2. Rencana Pelaksanaan PTK Siklus I 1. Perencanaan Peneliti dan guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan Sustained Silent Reading SSR. Peneliti dan guru menentukan materi yang akan disampaikan. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Peneliti melakukan konsultasi RPP. Peneliti menyiapkan lembar observasi pelaksanaan SSR. Peneliti menyiapkan skala atau lembar penilaian keterampilan membaca pemahaman. 2. Tindakan Guru menrapkan kegiatan yang mengacu pada RPP yang telah dibuat. Membagikan skala kretifitas membaca pemahaman serta melakukan penilaian. 3. Pengamatan Observasi Peneliti melakukan observasi menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. 4. Refleksi Peneliti dibantu guru serta observer melakukan evaluasi tindakan siklus I yang telah dilakukan. Memperbaiki pelaksanaan tindakan berdasarkan hasil evaluasi yang akan digunakan untuk siklus berikutnya. Siklus II 1. Perencanaan Penetapan alternatif pemecahan masalah berdasarkan hasil refleksai siklus I. Pengembangan program tindakan siklus II. 2. Tindakan Pelaksanaan program tindakan siklus II. 3. Pengamatan Observasi Pengumpulan data tindakan siklus II. 4. Refleksi Peneliti dibantu guru dan observer melakukan evaluasi tindakan siklus II yang telah diimplementasikan. apabila siklus II belum memenuhi tujuan penelitian, maka kan ditambah siklus berikutnya berdasarkan hasil siklus II. 51

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi menurut Wina Sanjaya 2009: 86 merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. Pengamatan atau observasi dilakukan selama kegiatan atau proses pembelajaran berlangsung. Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK bisa dilakukan untuk memantau guru dan siswa. Pengamatan dilakukan dengan melihat atau memperhatikan keaktifan siswa, perilaku siswa, motivasi siswa, perhatian siswa, semangat siswa, respon siswa, dan lain-lain. Menurut Kunandar 2008: 143 pengamatan digunakan untuk memperoleh data kualitatif misalnya perilaku, aktivitas, dan proses lainnya. Sehingga dalam penelitian ini hal-hal yang akan diobservasi misalnya keaktifan siswa, motivasi siswa, dan respon siswa terhadap tugas. Pedoman observasi berisi daftar jenis kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Pedoman tersebut digunakan untuk mengamati keaktifan, motivasi, dan respon siswa selama proses pembelajaran. Pedoman observasi digunakan peneliti untuk memperoleh data peningkatan aktivitas siswa serta guru dalam proses pembelajaran membaca pemahaman menggunakan Sustained Silent Reading SSR.

2. Tes

Kunandar 2008: 186 berpendapat tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan 52 atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya. Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama 2010: 78 berpendapat tes adalah seperangkat rangsangan stimuli yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor atau angka. Sedangkan, menurut Wina Sanjaya 2009: 99 sebagai alat ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki dua kriteria yaitu validitas dan reliabilitas. Tes ini dilakukan untuk mengukur keterampilan pemahaman membaca siswa pada aspek kognitif atau pengetahuan. Uji validitas dilakukan melalui expert judgement. Ketepatan memahami bacaan terdiri dari kemampuan memahami makna arti kata dalam kalimat atau bacaan, kemampuan memahami paragraf, kemampuan memahami ide atau gagasan, kemampuan menentukan ide pokok, dan kemampuan memahami isi bacaan. Wina Sanjaya 2009: 100 membedakan tes berdasarkan cara pelaksanaannya yaitu tes lisan, tes tulisan, dan tes perbuatan. Tes tulisan atau tes tertulis adalah tes yang dilakukan dengan cara siswa menjawab sejumlah item soal dengan cara tertulis. Ada dua jenis tes tertulis yaitu tes esai dan tes objektif. Tes esai adalah bentuk tes dengan cara siswa diminta untuk menjawab pertanyaan secara terbuka, yaitu menjelaskan atau menguraikan melalui kalimat yang disusunnya sendiri. Sedangkan, tes objektif adalah bentuk tes yang mengharapkan siswa memilih jawaban yang sudah ditentukan.

3. Studi Dokumenter documentary study

Nana Syaodih Adyvian Prihandika, 2013: 62 menyatakan studi dokumenter merupakan suatu metode atau teknik pengumpulan data dengan 53 menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Data yang diperoleh melalui dokumentasi yaitu berupa foto ketika proses pembelajaran sedang berlangsung yaitu siklus I dan siklus II.

F. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Menurut Emory Sugiyono, 2011: 102 meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat jika dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian. Instrumen penilaian harus disesuaikan dengan metode pengumpulan data yang digunakan. Instrumen yang digunakan untuk observasi adalah lembar panduan observasi. Sedangkan untuk tes, instrumen yang digunakan adalah soal tes objektif.

1. Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Adapun kisi-kisi yang digunakan sebagai berikut. 54 Tabel 3. Kisi-kisi Observasi Guru No. Aspek Indikator Ya Tidak Keterangan 1. Pembelajaran Mengkoordinasikan siswa. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Menjelaskan Menjelaskan tentang membaca pemahaman Menjelaskan tentang Sustained Silent Reading SSR atau membaca dalam hati. 3. Penggunaan teknik pembelajaran Mempersiapkan siswa melakukan Sustained Silent Reading SSR atau membaca dalam hati. Membimbing siswa melakukan Sustained Silent Reading SSR atau membaca dalam hati. 4. Memeriksa pemahaman siswa Memberikan soal-soal maupun pertanyaan secara lisan. 5. Refleksi Membimbing siswa dalam menyimpulkan. Melakukan tindak lanjut. 6. Penilaian Melakukan tes evaluasi. Kisi-kisi observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran keterampilan membaca pemahaman disesuaikan dengan teori tentang strategi pengajaran membaca pemahaman menggunakan Sustained Silent Reading SSR serta aspek aspek yang dapat diamati peneliti menurut teori Andri Wicaksono dan Ahmad Subhan Roza pada kajian teori. 55 Tabel 4. Kisi-kisi Observasi Siswa No. Aspek Indikator Ya skor 1 Tidak skor 0 Keterangan 1. Keterampilan membaca pemahaman. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang isi bacaan. Siswa menyampaikan isi bacaan secara lisan. Siswa mengerjakan soal tentang bacaan dengan cepat dan benar. Siswa berani menyimpulakan isi bacaan. 2. Pelaksanaan Sustained Silent Reading SSR atau membaca dalam hati. Siswa membaca dengan tenang dan tanpa suara. Siswa menggunakan alat bantu untuk menunjuk bacaan. Siswa menggerakan mata saat membaca. Siswa tidak menggerakan kepala saat membaca. Siswa tidak menggerakan bibir saat membaca. Siswa sungguh-sungguh mengikuti pembelajaran. Jumlah Skor Kisi-kisi dan rubrik penilaian observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran keterampilan membaca pemahaman tersebut disesuaikan dengan teori tentang pembelajaran membaca menggunakan Sustained Silent Reading SSR dan aspek-aspek yang dapat diamati peneliti. Kisi-kisi observasi tersebut disesuaikan dengan teori tentang karakteristik Sustained Silent Reading SSR menurut Dalman dalam kajian teori. Rumus untuk menghitung persentase aktivitas siswa adalah sebagai berikut. Persentase = 56 Data yang telah terkumpul dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran keterampilan membaca pemahaman berdasarkan pendapat Acep Yonny, dkk. 2010: 175: 176 sebagai berikut. Tabel 5. Persentase Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siswa Persentase Kategori 75 – 100 Sangat Tinggi 50 – 74,99 Tinggi 25 – 49,99 Rendah 24,99 Sangat Rendah

2. Tes

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif pilihan ganda. Sukardi 2010: 40 berpendapat bahwa instrumen sebagai alat pengumpul data penelitian perlu memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, dan kebermanfaatan. Validitas suatu instrumen menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen penelitian keterampilan membaca pemahaman disusun berdasarkan pada teori aspek kognitif dan standar kompetensi atau kompetensi inti serta kompetensi dasar khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia. Aspek kognitif yang digunakan di sekolah dasar meliputi ingatan C1, pemahaman C2, dan penerapan C3. Berdasarkan aspek-aspek yang digunakan dalam penilaian keterampilan membaca pemahaman dapat disusun kisi-kisi instrumen sebagai berikut. 57 Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Membaca Pemahaman Pratindakan No Indikator Deskriptor Nomor Butir Aspek Kognitif Jumlah Soal C1 C2 C3 1. Pemahaman Literal Memahami arti kata sulit dalam bacaan. 15 20 17 3 Memahami setting latar pada bacaan. 10 2, 24 18 4 Memahami gagasan pokok pokok pikiran pada bacaan. 16 1 19 3 Memahami tokoh dan karakter dalam bacaan. 13, 23 12 21 4 Penggunaan kata kalimat tanya. 7 4 8 3 5. Pemahaman Interpretatif Menentukan amanat pesan dan saran berdasarkan isi bacaan. 9, 11 5 6 4 Menyimpulkan isi bacaan. 14 3, 25 22 4 Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Membaca Pemahaman Siklus I No Indikator Deskriptor Nomor Butir Aspek Kognitif Jumlah Soal C1 C2 C3 1. Pemahaman Literal Memahami arti kata sulit dalam bacaan. 18 12 19 3 Memahami setting latar pada bacaan. 3 8, 20 17 4 Memahami gagasan pokok pokok pikiran pada bacaan. 1, 25 15 16 4 Memahami tokoh dan karakter dalam bacaan. 10 11, 24 21 4 Penggunaan kata kalimat tanya. 5 4 6 3 5. Pemahaman Interpretatif Menyimpulkan isi bacaan. 22 2, 23 9 4 Menentukan amanat pesan dan saran berdasarkan isi bacaan. 7 13 14 3 Sebelum digunakan untuk penelitian, instrumen tes objektif terlebih dahulu dilakukan uji validitas melalui validasi expert judgement. Validator instrumen penelitian sebagai expert judgement dalam penelitian ini adalah H. Sujati, M. Pd. yang merupakan salah satu dosen penelitian Fakultas Ilmu 58 Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Berikut ini hasil validasi instrumen tes yang telah dilakukan validasi. Tabel 8. Hasil Pelaksanaan Validasi Instrumen Expert Judgement No. Hari Tanggal Materi Saran Tanggapan 1. Senin 6 Februari 2017 Bab II dan Instrumen Penelitian Merevisi Bab II sebagai pedoman pembuatan instrumen. 2. Senin 13 Februari 2017 Bab II Membatasi jenis membaca pemahaman yang digunakan untuk membuat instrumen. 3. Selasa 14 Februari 2017 Instrumen Penelitian Instrumen dikelompokan berdasarkan jenis membaca pemahaman yang digunakan dan aspek kognitif C1, C2, dan C3. 4. Jumat 17 Februari 2017 Instrumen Penelitian a. Proporsi penyebaran soal pada kisi-kisi kurang proporsional sehingga perlu diseimbangkan dan disesuaikan. b. Menambahkan tes kompetensi membaca pada bab II sebagai pedoman evaluasi. 5. Jumat 24 Februari 2017 Instrumen Penelitian Kisi-kisi soal tes instrumen penelitian sudah disesuaikan dengan indikator dan aspek kognitif C1, C2, dan C3 serta sudah proporsional. Berdasarkan hal di atas, instrumen penelitian berupa tes objektif pilihan ganda sudah dapat digunakan untuk pengambilan data berupa nilai pada penelitian. Apabila sudah diketahui nilai yang diperolah, nilai tersebut kemudian diartikan atau dimasukkan dalam bentuk data kualitatif yang dimasukkan rentang hubungan antara skala angka dengan huruf sesuai pendapat Suharsimi Arikunto 2007: 245, seperti tabel berikut. 59 Tabel 9. Rentang Nilai Siswa Rentang Angka Huruf Keterangan 80 – 100 A Baik Sekali 66 – 79 B Baik 56 – 65 C Cukup 40 – 55 D Kurang – 39 E Gagal Tabel rentang nilai siswa akan menjadi pedoman untuk memasukkan nilai siswa kedalam kualitatif serta digunakan dalam analisis data. Indikator ketercapaian keterampilan membaca pemahaman yang ditentukan adalah apabila nilai rata-rata tiap siklus meningkat. Indikator ketercapaian keterampilan membaca pemahaman tidak menggunakan nilai tertentu seperti Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, karena penelitian ini hanya meneliti tentang peningkatan salah satu aspek bahasa yaitu keterampilan membaca pemahaman dan bukan meneliti satu mata pelajaran.

3. Studi Dokumenter

Penelitian dilakukan dengan menggunakan hasil observasi, nilai tes pratindakan, nilai tes setiap siklus, serta foto yang diambil saat proses pembelajaran berlangsung.

G. Teknik Analisis Data

Wina Sanjaya 2009: 106 berpendapat menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk mendudukakan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Pardjono 2007: 53 mengatakan bahwa analisis data pada dasarnya bertujuan untuk mengolah informasi kuantitatif dan 60 kualitatif sedemikian rupa sampai informasi itu menjadi lebih bermakna. Analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru. Sedangkan, analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan guru. Hasil refleksi dari siklus I menjadi dasar pelaksanaan siklus II dan seterusnya.

1. Analisis Hasil Observasi

Analisis hasil observasi diperoleh berdasarkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan setiap siklus. Lembar observasi digunakan untuk mengukur proses pelaksanaan pembelajaran yang di ikuti siswa. Selain itu, lembar observasi juga digunakan untuk mengamati kesesuaian pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dengan RPP. Hasil dari lembar observasi tersebut kemudian di deskripsikan.

2. Analisis Hasil Tes

Tes individu dilakukan untuk mengukur keterampilan membaca pemahaman siswa yang dilakukan dengan Sustained Silent Reading SSR. Selanjutnya, hasil tersebut dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V melalui SSR. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan hasil tes setiap siklus. Nilai tes akan dibandingkan antara siklus I dan siklus II, apabila mengalami peningkatan maka dapat disimpulkan bahwa SSR dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V. 61

H. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri Serang. Indikator keberhasilan penelitian ini dilihat dari peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa setelah menggunakan Sustained Silent Reading SSR. Indikator keberhasilan keterampilan membaca pemahaman didasarkan pada hasil penilaian tes yang dilakukan siswa. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila nilai rata-rata kelas hasil tes siswa dalam keterampilan membaca pemahaman mengalami kenaikan pada tiap siklus serta sudah mencapai nilai ≥75 kategori baik. Penilaian tes akhir yang diperoleh siswa pada tes tiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut. Nilai : Peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa diketahui dengan menghitung nilai rata-rata, maka tiap siklus dihitung menggunakan rumus sebagai berikut. Mean = Keterangan: ∑x = jumlah semua skor yang diperoleh N = jumlah skor keseluruhan 62 Apabila hasil mean post test pada akhir siklus mengalami kenaikan dan mencapai nilai ≥75 setelah menggunakan Sustained Silent Reading SSR maka siklus akan dihentikan karena udah memenuhi kriteria. 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah perencanaan. Tahap perencanaan dilakukan oleh guru dan peneliti melalui beberapa kegiatan. Kegiatan yang dilakukan guru dan peneliti dalam tahap perencanaan yaitu sebagai berikut. 1 Peneliti dan guru menentukan waktu penelitian yang berupa penelitian tindakan kelas. Penelitian akan dilaksanakan pada jadwal mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD Negeri Serang yaitu setiap hari Senin dan Kamis. Setiap pertemuan dilakukan selama dua jam pelajaran atau dua kali 35 menit. 2 Peneliti dan guru menentukan materi yang akan disampaikan pada pelaksanaan penelitian yaitu tentang tema transportasi. 3 Peneliti dan guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, menentukan teks bacaan disertai LKS, dan soal tes evaluasi membaca pemahaman. RPP yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP 4 Menentukan teks bacaan serta pertanyaan-partanyaan berkaitan dengan kalimat utama, ide pokok paragraf, kata-kata sukar belum dimengerti, isi bacaan, serta kesimpulan isi bacaan.