Karakteristik Sustained Silent Reading SSR Tahapan Pembelajaran Membaca Pemahaman melalui Sustained Silent

26 e. Siswa memilih bahan bacaan yang mereka sukai. Rothlein dan Meinbach Farida Rahim, 2005: 131 mengungkapkan program SSR harus dijadwalkan pada waktu yang sama setiap hari. Dengan program SSR, siswa diharapkan membaca sebagai suatu kegiatan yang tetap dilakukan setiap hari. Kegiatan ini dimaksudkan agar siswa menjadikan membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan.Selanjutnya, Kasihani K.E. Suyanto 2007: 65 berpendapat bahwa Sustained Silent Reading merupakan teknik membaca yang perlu diterapkan di kelas yang lebih tinggi, yaitu kelas 5 dan 6.

3. Karakteristik Sustained Silent Reading SSR

Dalman 2013: 67 berpendapat bahwa membaca dalam hati atau Sustained Silent Reading mempunyai karakteristik sebagai berikut. a. Membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun. b. Membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala. c. Membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring. d. Membaca tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk. e. Mengerti dan memahami bahan bacaan. f. Dituntut kecepatan mata dalam membaca. g. Membaca dengan pemahaman yang baik. h. Menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan. 27

4. Tahapan Pembelajaran Membaca Pemahaman melalui Sustained Silent

Reading SSR Menurut Fitria Nurhidayati 2014: 46 pembelajaran membaca pemahaman melalui Sustained Silent Reading SSR dilakukan dengan memberi kesempatan siswa untuk memilih sendiri buku atau materi yang akan dibaca. Biarkan siswa untuk memilih bacaan yang sesuai dengan kemampuannya sehingga siswa dapat menyelesaikan membaca bacaan tersebut. Guru dapat memberi contoh sikap membaca dalam hati yang baik sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca dalam hati untuk waktu yang cukup lama. Kasihani K.E. Suyanto 2007: 65 berpendapat bahwa dalam pelaksanaan Sustained Silent Reading SSR diawali dengan guru melakukan observasi ketika siswa melakukan silent reading membaca diam. Guru mengingatkan siswa supaya tidak menggerakan bibir atau mengeluarkan suara ketika melakukan silent reading. Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap isi bacaan, setelah waktu yang diberikan habis misalnya 5-10 menit, guru dapat memberikan pertanyaan tentang isi bacaan. Siswa dapat menjawab secara lisan atau diminta menunjukkan dan membaca kalimat yang tertulis sebagai jawaban. Berdasarkan pendapat tersebut, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tahapan atau langkah-langkah pelaksanaan Sustained Silent Reading SSR menurut teori Kasihani K.E. Suyanto.Langkah-langkah pembelajaran keterampilan membaca pemahaman melalui SSR dilakukan sebagai berikut. 28 a. Guru dan peneliti merencanakan pelaksanaan SSR dengan mengamati pelaksanaan membaca dalam hati yang dilakukan oleh siswa. b. Siswa diberi arahan atau penjelasan tentang pelaksanaan SSR. c. Siswa memilih bacaan yang sudah ditentukan tema atau siswa diberi teks bacaan yang telah disediakan oleh guru. d. Siswa membaca dalam hati teks bacaan yang diperoleh baik secara individu maupun secara berkelompok, namun siswa tetap membaca teks bacaan masing- masing. e. Guru ikut melakukan kegiatan membaca saat siswa sedang membaca dan tidak memberikan perintah atau kegiatan apapun yang dapat menggangu siswa. f. Siswa menjawab pertanyaan secara lisan yang diberikan oleh guru tentang isi bacaan. g. Siswa dan guru berdiskusi untuk menyimpulkan isi bacaan. h. Siswa menyampaikan hasil pemahaman terhadap teks bacaan yang telah dibaca.

C. Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar

1. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Menurut Zulkifli L 2005: 52 siswa sekolah dasar adalah siswa yang berusia sekitar 6-12 tahun yang sedang menjalani tahap perkembangan masa kanak-kanak dan memasuki masa remaja awal. Setelah siswa memasuki usia enam atau tujuh tahun, perkembangan jasmani dan rohaninya mulai sempurna