Refleksi Tindakan Siklus II

90 siklus II.Nilai rata-rata keterampilan membaca siklus II meningkat sebanyak 16,12 dari nilai rata-rata pratindakan 60,72 menjadi 76,84 pada siklus II dan meningkat sebanyak 10,15 dari nilai rata-rata siklus I 66,69 menjadi 76,84 pada siklus II.

e. Refleksi Tindakan Siklus II

Tahap refleksi peneliti melakukan analisis hasil pelaksanaan tindakan siklus II. Pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan sustained silent reading yang dilakukan sesuai dengan rancangan yang telah disusun, peneliti menemukan adanya peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Serang dengan hasil semakin baik. Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran, masih terdapat permasalahan yang dihasilkan. Namun, permasalahan tersebut sudah berkurang jika dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Permasalahan yang dihasilkan yaitu: 1 masih terdapat siswa yang belum memahami materi tentang kalimat utama dan ide pokok pragraf, 2 masih ada siswa yang tidak langsung melaksanakan tugas yang diberikan guru, 3 masih terdapat siswa yang mendapatkan nilai dibawah kriteria yang ditentukan. Namun, siklus II sudah mengalami peningkatan dibandingkan siklus sebelumnya yang sudah dilakukan perbaikan. Berdasarkan 2 pertemuan padapelaksanaan siklus II, secara keseluruhan keterampilan membaca pemahaman siswa semakin baik, hal tersebut ditunjukkan dengan keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat dan keberanian siswa saat menyampaikan kesimpulan isi bacaan yang telah dibaca. Selain itu, hasil penilaian keterampilan membaca pemahaman siswa pada siklus II semakin meningkat. 91 Hasil proses pembelajaran dan penilaian keterampilan membaca pemahaman siswa dapat disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 16. Perbandingan Skor Hasil Observasi Proses Pembelajaran Setiap Siklus Siswa Kelas V SD Negeri Serang No Nama Pratindakan Siklus I Siklus II Rata-rata mean 1. Ra 3 4 6 4,33 2. Ri 3 4 5 4 3. DR 5 5 6 5,33 4. IM 4 8 8 6,66 5. SWA 4 6 9 6,33 6. WVR 4 7 8 6,33 7. RFA 5 6 9 6,66 8. IF 4 7 8 6,33 9. RAN 4 7 8 6,33 10. BFY 3 6 8 5,66 11. AWA 4 4 6 4,66 12. NAL 5 6 7 6 13. AK 4 5 5 4,66 14. Sh 6 6 8 6,66 15. ZOS 4 5 7 5,33 16. AR 6 6 8 6,66 17. LMP 6 6 8 6,66 18. MW 5 6 8 6,33 19. ARP 4 6 8 6 20. Al 7 7 9 7,66 21. DNS 8 8 9 8,33 22. MZZ 4 6 7 5,66 Jumlah Skor 102 131 165 132,66 Persentase 46,36 59,54 75 60,3 92 Tabel 17. Nilai Rata-rata Keterampilan Membaca Pemahaman Setiap Siklus Siswa Kelas V SD Negeri Serang No Nama Nilai Keberhasila n 75 Pratindakan Siklus I Siklus II Naik Tidak 1. Ra 36 45,66 60 1 2. Ri 44 42,66 66,5 1 3. DR 36 50,33 55,5 1 4. IM 60 73,66 80 1 5. SWA 64 61,33 75,5 1 6. WVR 76 76,66 82 1 7. RFA 60 72 84,5 1 8. IF 60 75,33 80 1 9. RAN 76 80 82,5 1 10. BFY 64 66 80 1 11. AWA 56 70,33 69 1 12. NAL 56 60,66 80 1 13. AK 64 60 62 1 14. Sh 68 70,66 82 1 15. ZOS 60 75,33 84,5 1 16. AR 40 52,33 73 1 17. LMP 72 78,33 80 1 18. MW 72 78,33 84,5 1 19. ARP 60 62,66 80 1 20. Al 80 78,33 89 1 21. DNS 68 66 80 1 22. MZZ 64 70,66 80 1 Jumlah 1336 1467,25 1690,5 16 6 Rata-rata mean 60,72 66,69 76,84 Nilai Tertinggi 80 80 89 Nilai Terendah 36 42,66 55,5 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa penggunaan Sustained Silent Reading SSR dalam pembelajaran keterampilan membaca pemahaman cukup berpengaruh terhadap aktivitas siswa. Terjadi peningkatan persentase aktivitas 93 siswa pada proses pembelajaran keterampilan membaca pemahaman setelah menggunakan SSR. Peningkatan aktivitas tersebut yaitu siklus II meningkat sebanyak 28,64 dari persentase 46,36 kategori rendah pada pratindakan menjadi 75 kategori sangat tinggi pada siklus II dan peningkatan sebanyak 15,46 dari persentase 59,54 kategori tinggi pada siklus Imenjadi 75 kategori sangat tinggi pada siklus II. Pembelajaran keterampilan membaca menggunakan Sustained Silent Reading SSR pada siklus II dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa. Peningkatan keterampilan membaca pemahaman pada siklus II sebesar 16,12 dari nilai rata-rata pratindakan 60,72 meningkat menjadi 76,84 pada siklus II dan meningkat 10,15 dari nilai rata-rata siklus I 66,69 meningkat menjadi 76,84 pada siklus II. Berdasarkan dua tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang aktivitas pembelajaran menggunakan Sustained Silent Reading SSR rendah menjadi salah satu penyebab rendahnya nilai keterampilan membaca pemahaman. Hal tersebut dibuktikan dengan siswa yang memiliki skor aktivitas proses pembelajaran rendah mempunyai nilai hasil tes keterampilan membaca pemahaman rendah. Sehingga, penggunaan Sustained Silent Reading SSR secara benar dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Serang. 94

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Peningkatan Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran membaca pemahaman menggunakan Sustained Silent Reading SSR membuat siswa lebih terbiasa untuk membaca. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Zulkifli 2005: 53 bahwa siswa sekolah dasar diharapkan dapat menguasai tiga kemampuan supaya pembelajaran dapat berlangsung dengan baik yaitu matang menulis, membaca, dan berhitung. Berdasarkan pendapat tersebut, membaca merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa dalam pembelajaran, sehingga membaca perlu dipelajari secara mendalam khususnya membaca pemahaman salah satunya melalui Sustained Silent Reading SSR. Selain itu, membaca pemahaman dengan cara tersebut membuat siswa lebih memahami isi bacaan diantaranya kalimat utama, ide pokok paragraf, serta kesimpulan isi bacaan. Siswa lebih aktif dalam berpendapat dikarenakan sudah tahu dan memahami isi bacaan. Peningkatan proses pembelajaran membaca pemahaman pada siswa juga disebabkan oleh adanya motivasi siswa untuk belajar. Hal tersebut sesua dengan pendapat Pearson dan Johnson Darmiyati Zuchdi, 2007: 23-24 yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi membaca pemahaman siswa salah satunya adalah motivasi yaitu seberapa besar kepedulian siswa sebagai pembaca terhadap tugas membaca atau perasaan umum mengenai tugas membaca dan sekolah. Berdasarkan uraian tersebut, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam membaca salah satunya dilakukan dengan melakukan permainan atau game serta reward untuk menarik minat siswa dalam membaca.