Definisi Operasional Variabel METODE PENELITIAN

2. Kepuasan kerja Y 1 adalah reaksi apektif pegawai para medis yang bertugas di Puskesmas terhadap pekerjaannya yang tergantung pada taraf pemenuhan kebuthan-kebutuhan fisik dan psikologis dari tenaga para medis tersebut dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini m engacu pada : Mas’ud 2004, Ahmed et. al . 2010 dan Blaauw et. al . 2013. Dimensi atas kepuasan kerja di kaji dari jawaban responden terhadap: 1 Aspek intrinsik kepuasan para medis Y 11 dengan indikator : 1 tantangan, 2 prestasi, 3 otonomi, 4 pekerjaan itu sendiri. 2 Aspek ekstrinsik kepuasan para medis Y 12 dengan indikator: 1 hubungan dengan atasan, 2 hubungan dengan rekan kerja, 3 gaji dan 4 kondisi kerja. 3. Intention to quit Keinginan berpindah kerja dari para medis Y 2 adalah derajat kecendrungan atau niat pegawai para medis untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela menurut pilihannya sendiri. Hal ini mengacu pada : Ali 2010, Bonenberger et. al . 2014, Gamage et. al . 2013 dan Mas’ud 2004. Dimensi atas Intention to quit ini dikaji dari : 1 Keinginan berpindah dari tempat semula Y 21 . Indikator dari keinginan berpindah diukur dari jawaban responden terhadap: 1 saya sering berpikir untuk pindah kerja ke Kabupaten laintempat lain, 2 saya sering berpikir untuk tidak bekerja disini dalam 5 tahun kedepan, 3 saya yakin tidak lama lagi saya akan meninggalkan tempat saya berkerja, 4 jika ada tawaran untuk pindah ke tempat yang lebih baik saya akan mempertimbangkannya dan 5 Saya tidak bisa bekerja disini sampai kapanpunselamanya. 2 Keinginan tetap berkerja di tempat semula Y 22 . Indikator dari keinginan tetap bekerja ditempat semula diukur dari jawaban responden terhadap: 1 Saya tidak berniat untuk keluar dari pekerjaan saya dan 2 interaksi saya dengan masyarakat sangat baik, sehingga saya tidak ingin pindah 4. Kualitas pelayanan kesehatan Y 3 adalah totalitas tampilankarakteristik dalam hal pelayanan yang dihasilkan oleh pegawai para medis di Puskesmas dalam upaya untuk memberikan rasa puas dan nyaman kepada pasien. Hal ini mengacu pada : Mas’ud 2004, Parmithi 2008 dan Wijaya 2010. Dimensi dan Indikator yang digunakan adalah :

1 Keandalan

reliability , yang terdiri dari kemampuan para medis dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat. Indikator atas dimensi ini diukur dari jawaban responden terhadap: 1 kemampuan dalam memberikan pelayanan yang tepat, 2 pelayanan yang adil kepada semua pasien.

2 Daya tanggap

responsiveness, yaitu kemauan dari paramedis untuk selalu siap dan bertanggung jawab terhadap mutu pelayanan yang diberikan. Indikator atas dimensi ini diukur dari jawaban responden terhadap: 1 kesiapan dalam memberikan pelayanan, 2 tanggap dalam melayani pasien. 3 Perilakucourtesy, yang meliputi sikap atau perilaku ramah, bersahabat, tanggap terhadap keinginan pasien, serta mau menjalin hubungan akrab dengan pasien. Indikator atas dimensi ini diukur dari jawaban responden terhadap: 1 sikap ramah, sopan dan bersahabat dalam menjalin hubungan dengan pasien. 4 Kejujuran credibility , yaitu mencakup sikap jujur yang dimiliki pegawai para medis dalam upaya untuk menarik kepercayaan masyarakat. Indikator atas dimensi ini diukur dari jawaban responden terhadap: 1 kejujuran dan mau memberikan keterangan secara jelas, 2 dapat dipercaya dalam melaksanakan tugas. 5 Keamanan security, yaitu pelayanan yang diberikan oleh pegawai para medis harus dijamin bebas dari berbagai bahaya dan resiko. Indikator atas dimensi ini diukur dari jawaban responden terhadap: 1 mampu dalam menjami keamanan dan ketenangan pasien, 2 jaminan tuntutan hukum bila terjadi kesalahan prosedur. 6 Kemudahan hubungan acces , yaitu para medis dalam memberikan pelayanan mengadakan kontak dan pendekatan dengan pasie. Indikator atas dimensi ini diukur dari jawaban responden terhadap: 1 mengadakan pendekatan dengan semua pasien, 2 mendengaarkan pengaduan pasien. 7 Komunikasi communication, yaitu kemauan pegawai para medis didalam mengadakan komunikasi dengan pasien dan kesediaannya untuk menerima informasi baru. Indikator atas dimensi ini diukur dari jawaban responden terhadap: 1 berkomunikasi langsung dengan pasien, 2 mau menerima informasi baru yang berhubungan dengan tugas. 8 Mengerti kebutuhan pasien understanding the customer, yaitu para medis melakukan segala usaha untuk mengetahui kebutuhan pasien. Indikator atas dimensi ini diukur dari jawaban responden terhadap: 1 memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien, 2 mengetahui dan memahami kebutuhan pasien.

4.4. Jenis dan Sumber Data

4.4.1 Jenis Data

1 Data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka yang meliputi : usia, masa kerja, jumlah sampel pegawai para medis, jumlah pegawai Puskesma, jumlah Puskesmas yang menjadi obyek penelitian di Kabupaten Klungkung tahun 2015. 2 Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka-angka melainkan berupa informasi-informasi akurat yang sesuai dengan tujuan penelitian, dalam hal ini informasi tentang : jenis kelamin, pendidikan, nama dan lokasi puskesmas, dan kursus-kursus yang pernah diikuti oleh para medis

4.4.2 Sumber Data

1 Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, mencakup persepsi pegawai para medis tentang lingkungan, kepuasan, intention to quit dan kualitas pelayanan para medis pada Puskesmas di Kabupaten Klungkung. 2 Data sekunder, yaitu data yang pengumpulan dan pengolahannya bukan dari usaha sendiri, melainkan dilakukan oleh pihak lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder tentang lingkungan dan kepuasan, intention to quit dan kualitas layanan para medis tersebut di dapatkan melalui berbagai sumber informasi media cetak, media sosial dll

4.5. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga paramedis yang ada di Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas yang ada di Kabupaten Klungkung. Berdasarkan data statistik Klungkung Dalam Angka 2013 jumlah Puskesmas yang ada di Kabupaten Klungkung sebanyak 9 Unit yang tersebar di 4 empat Kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung, sehingga populasi dalam hal ini adalah seluruh tenaga paramedis yang ada di 9 unit Puskesmas yakni sebanyak 308 orang. Penetapan besarnya sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin Umar, 2007, yaitu sampel minimal ditentukan dengan menggunakan rumus seperti berikut. N n = ----------- ……………………………………………..…. 1 1 + Ne 2 Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persentase kelonggaran kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir. Berdasarkan perhitungan yang menggunakan rumus Slovin, dengan prosentase kelonggaran kesalahan pengambilan sampel sebesar 10, maka jumlah sampel minimum yang harus diambil dalam penelitian ini adalah : N 308 n = --------- n = ------------------- n = 75 1 + Ne 2 1 + 3080,1 2 Untuk menjamin representasi tenaga para medis maka, jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 78 orang. Rincian jumlah populasi dan sampel per kecamatan seperti terlihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Jumlah Populasi dan Sampel Tenaga Para Medis Per Kecamatan di Kabupaten Klungkung, Tahun 2015 No Kecamatan Populasi Cara Menghitung Sampel 1 Klungkung 72 72308 x 78 18 2 Banjarankang 79 79308 x 78 20 3 Dawan 53 53308 x 78 14 4 Nusa Penida 104 104308 x 78 26 Jumlah 308 78 Sumber : Data diolah

4.6. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah. 1 Observasi, adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara langsung ke lokasi penelitian, untuk mengetahui secara jelas tentang aktivitas para medis pada Puskesmas di Kabupaten Klungkung. 2 Wawancara terstruktur adalah, pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung dengan sumber informasi yang dianggap berkompeten. Wawancara dilakukan kepada para medis. Instrumen yang dipergunakan adalah panduan wawancara berupa daftar pertanyaan terstruktur, melalui metode focus Group Discussion FGD. Isi dari daftar pertanyaan tersebut menyangkut tentang persepsi para medis terhadap lingkungannya, kepuasan, intention to quit dan kualitas pelayanan para medis pada Puskesmas.

4.7. Instrumen dan Skala Pengukuran

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah intrumen terstruktur, dimana setiap pertanyaan sudah disediakan alternatif jawabannya. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert, yaitu dari 1 sampai 5. Skala pengukuran untuk variabel yang diteliti diukur melalui modifikasi poin yang disesuaikan dengan materi penelitian yang dikembangkan. Penggunaan skala 1 - 5 untuk setiap jawaban responden dibagi kedalam 5 lima kategori yakni: i Sangat Setuju SS diberi skor 5; ii Setuju S diberi skor 4; iii Netral N diberi skor 3; iv Tidak Setuju TS diberi skor 2; dan v Sangat Tidak Setuju STS diberi skor 1.

4.8. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

4.8.1 Uji validitas instrumen

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya intrumen pengukuran. Validitas adalah taraf sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Prinsip validitas mengandung dua unsure yang tidak dapat dipisahkan yaitu kecermatan dan ketelitian. Alat ukur yang valid tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat akan tetapi juga harus