Pengaruh Lingkungan Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Intention to Quit

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, dengan objek penelitian: lingkungan kerja, kepuasan kerja, intention to quit dan kualitas pelayanan kesehatan pada tenaga Para Medis di Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas, Kabupaten Klungkung pada Tahun 2015.

4.2 Identifikasi Variabel

Berdasarkan pokok masalah, maka variabel dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut ; 1. Lingkungan X 1 2. Kepuasan kerja Y 1 3. Keinginan keluar Intention to quit Y 2 4 Kualitas Pelayanan Kesehatan Y 3

4.3. Definisi Operasional Variabel

Dalam definisi operasional variabel ini dijelaskan tentang : lingkungan fisik, non fisik dan sosial masyarakat, kepuasan kerja para medis, keinginan keluar intention to quit tenaga para medis serta kualitas pelayanan kesehatan oleh para medis pada Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas di Kabupaten Klungkung. Data yang dianalisis adalah fakta yang ada dalam periode pengamatan yakni tahun 2015, untuk masing-masing sampel Puskesmas di Kabupaten Klungkung. Secara lebih rinci, definisi operasional variabel tersebut diuraikan sebagai berikut : 1. Lingkungan X 1 adalah lingkungan makro dan mikro yang mempengaruhi pegawai para medis. Yang termasuk dalam lingkungan makro, adalah lingkungan sosial, budaya, ekonomi dan kebijakan Pemerintah, sedangkan lingkungan mikro adalah lingkungan keluarga inti dan keluarga besar para medis itu sendiri. Hal ini mengacu pada : Suana 2014, De Silva 2010, Paul and Smith 2011 dan Supartha 2006. Dimensi ini dikaji dari jawaban responden terhadap: 41 1 Dukungan keluarga X 11 yaitu, dukungan yang diberikan baik oleh keluarga inti maupun keluarga besar, yang diukur dengan indikator sebagai berikut: 1 Bapak atau Ibu mendukung profesi saya sebagai para medis, 2 Istri atau suami sangat mendukung profesi saya sebagai para medis, 3 Keluarga memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk menjalankan profesi saya sebagai para medis 2 Jaringan Sosial X 12 , yaitu, interaksi sosial pegawai para medis dengan masyarakat sekitar, yang diukur dengan indikator: 1 Teman pergaulan saya sebagian besar dari kalangan para medis, 2 Saya sangat aktif dalam melakukan aktivitas sosial. 3 Jaringan Kesehatan X 13 , yaitu interaksi dengan pelaku dibidang kesehatan seperti; pasien, rekan para medis, dan saingan competitor , dengan indikator: 1 Saya memberikan pelayanan prima kepada pasien, 2 Saya berinteraksi dengan rekan para medis secara jujur, 3 Para medis memegang prinsip bersaing secara fair . 4 Pendidikan dan pelatihan formal X 14 , yaitu pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti oleh para medis, dengan indikator: 1 Pendidikan formal yang saya ikuti berkaitan dengan kesehatan dan 2 Pelatihan yang saya ikuti berkaitan dengan kesehatan 5 Kebijakan pemerintah X25, yaitu keputusan atau sejumlah pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. diukur dengan indikator: 1 Keputusan Pemerintah Kabupaten Kota dalam alokasi dana operasional dan pemberian jasa pelayanan medik kepada pegawai paramedis, 2 Jumlah pengadaan peralatan medik dan non medik serta obat-obatan untuk operasional Pusat Kesehatan Masyarakat serta sistem pengadaannya, 3 Jumlah penempatan pegawai dan jenjang karir serta kompetensi pegawai di masing-masing Pusat Kesehatan Masyarakat, 4 Pemilihan lokasi Pusat Kesehatan Masyarakat atau aksesibilitas dari pemukiman pasien dan jumlah desa yang menjadi wilayah pelayanan dari masing – masing Pusat Kesehatan Masyarakat.