Pengaruh keinginan berpindah kerja terhadap kualitas pelayanan

No Nama Penulis Tahun Judul Variabel Yang dikaji Pendekatan Hasil Penelitian 10 Setiawan dan Zain 2009 Hubungan antara role conflict , Kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan intense keluar di kantor akuntan publik Role conflict , Kepuasan kerja, komitmen organisasi, intense keluar Path Analisis dengan variabel moderating  Lingkungn Role conflict, kepuasan kerja, komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap intense keluar 11 Raza 2007 Beberapa faktor yang mempengaruhi keinginan berpindah pekerja Kepuasan kerja, komitmen organisasi dan keinginan berpindah Analisis Regresi linier berganda  Lingkungan Kepuasan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap keinginan berpindah kerja 12 Mertadiani 2006 Pengaruh karakteristik individu, pekerjaan dan organisasi terhadap kinerja dan kepuasan kerja. Karakteristik individu, pekerjaan, organisasi, kinerja dan kepuasan kerja Analisis Faktor dengan SEM  Lingkungan karakteristik individu, jenis pekerjaan, organisasi berpengaruh langsung terhadap kinerja kualitas pelayanan 13 Wijaya 2005 Pengaruh karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan hotel puri bagis Karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik lingkungan kerja kinerja karyawan Analisis Regresi linier berganda  Lingkungan karakteristik individu, jenis pekerjaan, lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja kualitas pelayanan 14 Lagas 2005 Pengaruh kepemimpinan dan mitivasi kerja perawat terhadap kualitas pelayanan kesehatan pada rumah sakit santo borromeus Bandung Kepemim pinan, motivasi kerja, kualitas pelayanan Regresi linier berganda  Kepemimpinan lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan 15 Bonenberge r et. al. 2014 The effect of health woker motivation and job satisfaction on turnover intention in Ghana Motivasi, kepuasan kerja dan niat keluar Analisis Regresi linier berganda  Kepuasan kerja berpengaruh terhadap niat berpindah kerja 16 Gamage 2013 Job satisfaction and intention to leave of it professionals in Sri Lanka. Kepuasan kerja dan keinginan untuk keluar Analisis Regresi linier berganda  Kepuasan kerja berpengaruh terhadap keinginan untuk keluar Intention to leave 17 Ali 2010 Job satisfaction and Employees Turnover Intention Case study of NWFP Pakistan Base Banking Sector Kepuasan kerja, keinginan pindah Analisis regresi linier berganda  Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap keinginan keluar turnover 18 Foon et. al . 2010 An Exploratory Study on Turnover Intention Among Private Sector Employees. Komitmen organisasi, stress kerja, kepuasan kerja, turnover intention, Analisis Regresi linier berganda  Kepuasan kerja berhubungan negatif dengan turnover keinginan berpindah kerja No Nama Penulis Tahun Judul Variabel Yang dikaji Pendekatan Hasil Penelitian 19 Yahaya et. al . 2010 The effect of various Models if Occupational Stress, Job Satisfaction, Intention and Absentism Companies Commission of Malaysia. Kepuasan kerja, ketisak hadiran, keinginan keluar dan Analisis Regresi linier berganda  Kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap keinginan keluar dan ketidak hadiran 20 Alam dan Mohammad 2010 Leave of job satisfaction and inten to leave among Malaysian Nurses Kepuasan kerja, supervisor, job variety, closure, kompensasi, co- worker dan kebijakan SDM Analisis Faktor  Kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap intensi keluar. 21 Lee et. al . 2009 The effect of participatory management on internal stress, overall job satisfaction, and turnover intention among Federal Probation Officer Kepuasan kerja, internal stress, participatory management dan intense keluar Analisis Faktor  Kepuasan kerja berpengaruh dominan terhadap intensi keluar. 22 Halkos dan Bousinakis 2009 The effect of stress and satisfaction on productivity Stress, kepuasan dan produktivitas Analisis regresi linier berganda  Ketidak puasan kerja berpengaruh signifikan terhadap keinginan keluar turnover 23 Setiawan dan Zain 2009 Hubungan antara role conflict , Kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan intense keluar di kantor akuntan publik Role conflict, Kepuasan kerja, komitmen organisasi, intense keluar Path Analisis dengan variabel moderating  Kepuasan berpengaruh tidak langsung terhadap keinginan keluar melaui komitmen organisasi. 24 Rahman et. al . 2008 Measuring turnover intention: A study of IT Profesionalis in Pakistan . Kepuasan kerja, komitmen organisasi, intense keluar Analisis Regresi linier berganda  Kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap keinginan keluar intensi keluar 25 Raza 2007 Beberapa faktor yang mempengaruhi keinginan berpindah pekerja Kepuasan kerja, komitmen organisasi dan keinginan berpindah Analisis Regresi linier berganda  Kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasi.  Kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap keinginan berpindah kerja 26 Triastuti et. al . 2007 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap turnover intention auditor dengan locus of contro sebagai variabel moderating. Kepuasan kerja, keinginan berpindah, locus of control Path Analisis dengan variabel moderating  Kepuasan kerja berhubungan negatif dengan keinginan berpindah kerja. 27 Andini 2006 Analisis pengaruh kepuasan gaji, kepuasan kerja, komitmen organisasi terhadap turnover intention. Kepuasan gaji, kepuasan kerja, komitmen organisasi dan turnover intention. Analisis Jalur Path Analisis  Kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap intensi keluar No Nama Penulis Tahun Judul Variabel Yang dikaji Pendekatan Hasil Penelitian 28 Daniels 2004 A survey of intent to leave, job satisfaction, job stress and burnout. Kepuasan kerja, job stress, emosional, dan intense keluar Structural Equation Modeling SEM  Kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap keinginan keluar intensi keluar dan job stress 29 David and Wuk 2011 Effect of campus foodservice attributes on perceived value, satisfaction and consumer attitude Kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, perilaku Analisis jalur path analysis  Kepuasan berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan rumah makan 30 Cerdric and Rong 2009 Effect of experiential value on customer satisfaction with service encounters in luxury-hotel restaurants. Kepuasan pelanggan, Kulitas layanan Regresi linier berganda  Kepuasan pelangggan berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan hotelrestoran 31 Lagas 2005 Pengaruh kepemimpinan dan mitivasi kerja perawat terhadap kualitas pelayanan kesehatan pada rumah sakit santo borromeus Bandung Kepemim pinan, motivasi kerja, kualitas pelayanan Regresi linier berganda  Motivasi kepuasan berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan 32 Kim et. al. 2005 Effect of service orientation on job satisfaction, organizational commitment and intention of leaving in a casual dining chain restouran. Kualitas pelayanan, kepuasan kerja, komitmen organisasi dan keinginan keluar Regresi linier berganda  Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan restoran 33 Ali 2014 Stimuli and effect of the intention to leave the organization Keinginan keluar, kinerjapelayan an organisasi Analisis regresi linier berganda  Keinginan keluar berpengaruh signifikan terhadap kinerjakualitas pelayanan organisasi 34 Kim et. al. 2005 Effect of service orientation on job satisfaction, organizational commitment and intention of leaving in a casual dining chain restouran. Kualitas pelayanan, kepuasan kerja, komitmen organisasi dan keinginan keluar Regresi linier berganda  Keinginan keluar berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan restoran

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

3.1. Kerangka Berpikir dan Konseptual

Pelayanan kesehatan adalah merupakan kewajiban bagi pemerintah, dengan demikian organisasi publik yang dibiayai oleh pemerintah wajib memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat agar derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat. Ini berarti, kebijakan pemerintah berpengaruh terhadap derajat kualitas pelayanan oleh para medis di Pusat Kesehatan Masyarakat. Pengkajian peranan Pemerintah terhadap eksistensi organisasi publik dilakukan oleh George and Jay 2002. Dalam pengkajian ini dinyatakan bahwa kebijakan pemerintah berpengaruh terhadap pergantian pimpinan organisasi publik, serta pergantian pimpinan organisasi publik berpengaruh terhadap kualitas pelayanan organisasi publik. Kualitas pelayanan organisasi publik dapat ditingkatkan melalui perbaikan lingkungan sekitar dengan cara; memperbaiki lingkungan fisiknya, lingkungan non fisiknya dan kondisi sosialnya. Ini berarti lingkungan berpengaruh tidak langsung terhadap kualitas pelayanan para medis di Puskesmas. Berdasarkan beberapa hasil penelitian ditemukan bahwa kondisi lingkungan dapat mempengaruhi pegawai untuk berpindah kerja. Setiawan dan Zain 2009 menyatakan bahwa lingkungan Role conflict , kepuasan kerja, komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap intense keluar. Bonenberger et. al. 2014 menyatakan lingkungan motivasi berpengaruh terhadap niat berpindah kerja. Selain lingkungan, faktor lain yang menyebabkan keinginan seseorang pegawai untuk pindah kerja adalah kepuasan kerja. Bonenberger et. al. 2014 menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap niat berpindah kerja. Gamage 2013 juga menyatakan kepuasan kerja berpengaruh terhadap keinginan untuk keluar Intention to leave . Dwipasari 2006 menjelaskan bahwa keinginan untuk keluar meninggalkan organisasi berhubungan negatif dengan 36 kepuasan kerja. Tzeng 2002 menemukan ada hubungan kausal yang signifikan antara niat keluar dan kepuasan kerja. Coomber et. al . 2007 juga menyatakan bahwa ketidak puasan perawat di rumah sakit yang disebabkan oleh faktor stress dan gaya kepemimpinan akan mempengaruhi intention to quit . Kualitas pelayanan adalah hal utama dalam operasional sebuah jasa pelayanan seperti puskesmas. Kulitas pelayanan dihasilkan oleh kualitas tenaga medis dan para medisnya. Dari efektifitas penempatan tenaga kesehatan, maka mereka yang ditempatkan di tempat-tempat yang sulit akan terlihat kurangnya minat dan motivasinya. Hal ini dapat dilihat dari tinginya permintaan pindah tugas ke daerah perkotaan. Bila perpindahan itu terjadi maka hal ini akan menyisakan beban kerja dan waktu kerja yang berlebihan pada rekan kerja yang ditinggalkan sehingga terjadi penurunan kualitas pelayanan Martin, 2011. Kivimaki et. al. 2007 menyatakan bahwa keinginan yang besar untuk pindah akan berpengaruh secara tidak langsung terhadap performa karyawan itu di tempat kerja, seperti misalnya : sering lambat, sering tidak masuk dan bekerja tidak sepenuh hati. Bila hal tersebut terjadi pada organisasi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti puskesmas maka akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh para medis. Secara ringkas kerangka konseptual penelitian dapat digambarkan seperti pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian H6 H5 H4 H3 H2 H1 Lingkungan X1 Kepuasan Kerja Y1 Intention to Quit Y2 Kualitas Pelayanan Kesehatan Y3 3.2 Hipotesis Penelitian 3.2.1 Pengaruh Lingkungan Terhadap Kepuasan Kerja Beberapa hasil penelitian yang menyatakan lingkungan berpengaruh terhadap kepuasan kerja adalah; Mei 2013 menyatakan bahawa lingkungan iklim organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Ahmed 2010 mengatakan lingkungn faktor-faktor motivasi berpengaruh signifikan terhadap kepusan kerja. Borzago 2006 dinyatakan bahwa faktor intrinsik dan sikap terhadap hubungan kerja lingkungan berpengaruh kuat terhadap kepuasan. Duserick et. al. 2006 menyatakan Work emvironment lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Mertadiani 2006 juga menyatakan bahwa lingkungan karakteristik individu, jenis pekerjaan, organisasi berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja. Demikian juga Ayana 2004 menyebutkan bahwa lingkungan psikologis, sosial, fisik, imbalan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dam imbalan memiliki pengaruh yang dominan terhadap kepuasan kerja. Mengacu pada uraian tersebut, dapat dikemukakan hipotesis. H1 : Lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja para medis.

3.2.2 Pengaruh Lingkungan Terhadap Intention to Quit

Beberapa hasil penelitian yang menyatakan lingkungan berpengaruh terhadap intention to quit adalah; Bonenberger et. al. 2014 yang menyatakan bahwa lingkungan motivasi berpengaruh terhadap niat berpindah kerja. Mei 2013 menyatakan kondisi iklim organisasi lingkungan berpengaruh signifikan terhadap keinginan keluar intention to quit . Foon et. al . 2010 menyebutkan terdapat hubungan signifikan negatif antara lingkungan komitmen organisasi dengan turnover intension. Setiawan dan Zain 2009 menyataakan bahwa lingkungan role conflict , kepuasan kerja, komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap intense keluar. Demikian pula Raza 2007 menyebutkan lingkungan kepuasan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap keinginan berpindah kerja intention to quit . Mengacu pada uraian tersebut, dapat dikemukakan hipotesis. H2 : Lingkungan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap intention to quit para medis.