kepuasan kerja berpengaruh terhadap keinginan untuk keluar
intention to leave
. Ali 2010 menyatakan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap
keinginan keluar
turnover
. Foon
et. al
. 2010 menyebutkan bahwa kepuasan kerja berhubungan negatif dengan
turnover
keinginan berpindah kerja. Yahaya
et. al
. 2010 mengatakan kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap keinginan keluar dan ketidak hadiran. Alam dan Mohammad 2010 menyatakan bahwa
kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap intensi keluar. Demikianpula Lee
et. al
. 2009 menyebutkan kepuasan kerja berpengaruh dominan terhadap intensi keluar.
5.2.5 Pengaruh kepuasan kerja terhadap kualitas pelayanan kesehatan Mengacu pada hasil uji hipotesis terbukti bahwa variabel kepuasan kerja
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kualitas pelayanan kesehatan. Hal tersebut berarti bahwa semakin meningkatbaik kepuasan kerja
para medis maka kualitas pelayanan kesehatan ditempat mereka bekerja akan semakin meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh : David and Wuk 2011 yang menyatakan bahwan kepuasan berpengaruh
signifikan terhadap kualitas pelayanan rumah makan. Cerdric and Rong 2009 menyebutkan kepuasan pelangggan berpengaruh signifikan terhadap kualitas
pelayanan hotel dan restoran. Lagas 2005 menyatakan bahwa motivasi kepuasan berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan rumah
sakit. Sedangkan Kim
et. al.
2005 juga menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan restoran.
5.2.6 Pengaruh intention to quit terhadap kualitas pelayanan kesehtan Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa variabel
intention to quit
memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap variabel kualitas pelayanan kesehatan. Ini berarti bahwa semakin meningkat
intention to quit
akan menurunkan kualitas pelayanan kesehatan. Namun demikian pengaruh
intention to quit
terhadap kualitas pelayanan tidak berpengaruh besar atau tidak signifikan terhadap kualitas pelayanan. Kondisi ini membuktikan adanya hubungan terbalik
antara variabel
intention to quit dengan kualitas pelayanan
.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh : Ali 2014 menyatakan bahwa keinginan keluar berpengaruh signifikan
terhadap kinerjakualitas pelayanan organisasi. Kim
et. al.
2005 menyebutkan bahwa keinginan keluar berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan
restoran.
5.3 Implikasi Penelitian
Implikasi teoritis dan implikasi praktis dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Implikasi teoritis Untuk menurunkan
intention to quit
maka lingkungan dan kepuasan kerja harus ditingkatkan.
Intention to quit
yang menurun diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Klungkung
2. Implikasi praktis Dari hasil penelitian terhadap tenaga para medis di puskesmas di Kabupaten
Klungkung didapatkan bahwa lingkungan tenaga para medis sangat dipengaruhi oleh dukungan keluarga, jaringan sosial, jaringan kesehatan
yang ada, pendidikan dan pelatihan formal serta kebijakandukungan pemerintah. Kepuasan kerja sangat dipengaruhi oleh aspek intrinsik
tantangan, prestasi, otonomi dan pekerjaan itu sendiri dan aspek ekstrinsik hubungan dengan atasan, rekan kerja, gaji dan kondisi kerja.
Intention to quit
dipengaruhi oleh keinginan dari tenaga para medis untuk pindah dari tempat kerjanya. Sedangkan kualitas pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi
oleh keandalan pata tenaga medis, daya tanggap, perilaku, kejujuran, keamanan yang diberikan kepada pasien, kemudahanaccess, kelancaran
komunikasi dengan pasien dan mengerti kebutuhan pasien. Dengan demikian diharapkan Pemerintah Kabupaten Klungkung
lebih fokus lagi dalam usaha peningkatan pelayanan kesehatan di wilayahnya.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Berdasarkan tujuan penelitian, rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut : 1. Lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal
ini berarti bahwa semakin meningkat kondisi lingkungan para medis akan meningkat pula kepuasan kerja para medis pada puskesmas di Kabupaten
Klungkung.. 2. Lingkungan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
intention to quit
. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat kondisi lingkungan para medis akan
menurunkan
intention to quit
para medis pada puskesmas di Kabupaten Klungkung..
3. Lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat kondisi lingkungan para
medis akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada puskesmas di Kabupaten Klungkung.
4. Kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
intention to quit
. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat kepuasan kerja para medis akan
menurunkan
intention to quit
para medis pada puskesmas di Kabupaten Klungkung.
5. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat kepuasan
kerja para medis akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan para medis pada puskesmas di Kabupaten Klungkung.
6.
Intention to quit
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat
intention to quit
para medis akan menurunkan kualitas pelayanan kesehatan para medis pada puskesmas di Kabupaten Klungkung. Namun demikian pengaruh
intention to quit
terhadap kualitas pelayanan tidak berpengaruh besar atau 77
tidak signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Kondisi ini membuktikan adanya hubungan terbalik antara variabel
intention to quit
dengan kualitas pelayanan
.
6.2 Saran
Mengacu pada hasil penelitian dan kesimpulan yang disampaikan, maka dapat sarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan kondisi lingkungan para medis hendaknya jaringan sosial aktivitas sosial perlu diaktifkan dan pergaulan antar para medis perlu
di tingkatkan. 2. Untuk meningkatkan kepuasan kerja para medis hendaknya aspek ektrinsik
kepuasan para medis gajijasa pelayanan perlu diperhatikanditingkatkan dan kondisi kerja perlu diperbaiki
3. Untuk menurunkan
intention to quit
para medis hendaknya keinginan pindah dari tempat kerja keyakinan untuk segera pindah tempat kerja, keinginan
untuk tidak bekerja lagi dan pertimbangan untuk pindah ke tempat lain dapat di atasi dengan meningkatkan keinginan untuk tetap bekerja di tempat
kerja sekarang. 4. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan para medis hendaknya
kejujuran
credibility
kejujuran dan mau memberikan keterangan secara jelas dan kepercayaan dalam melaksanakan tugas perlu diperhatikan dan
ditingkatkan.