Dimensi keinginan berpindah kerja

b. Komitmen organisasi Selain kepuasan dengan pekerjaan, komitmen seseorang terhadap organisasi dan tujuannya merupakan salah satu alasan seseorang untuk tetap bertahan. Beberapa teori menempatkan komitmen sebagai faktor kuat yang menghambat terjadinya turnover dibandingkan factor kepuasan. 3. Kejadian-kejadian kritis critical events Menurut Beachs 1990 dalam Mueller 2003, menyatakan bahwa kebanyakan orang jarang memutuskan apakah mereka tetap bertahan di pekerjaan yang ada atau pun tidak, dan tetap mempertahankan pekerjaan yang sama sebagai fungsi dari suatu pilihan disbanding suatu kebiasaan. Kejadian-kejadian kritis memberikan kejutan yang cukup kuat bagi system kognitif individu untuk menilai ulang ulang kembali situasi yang dihadapi dan melakukan tindakan nyata.Conto dari kejadian-kejadian kritis ini diantaraanya adalah; perkawinan, perceraian, sakit atau kematian dari pasangan, kelahiran anak, kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan seperti; diabaikan dalam hal promosi, meneerima tawaran yang lebih menjanjikan, atau mendengan tentang kesempatan kerja yang lain. Semua kejadian-kejadian tersebut bias meningkatkan atau menurunkan kecendrungan seseorang untuk turnover , karena setiap kejadian bias disikapi secara berbeda antara individu yang satu dengan yang lain. Hal-hal yang tercaku dalam kejadian-kejadian kriitis adalah : a. Kejadian yang berulang continuation events b. Kejadian yang bersifat netral neutral events c. Kejadian yang tidak berulang discontinuation events Kejadian-kejadian ini merupakan anteseden dari proses penarikan diri dari organisasi organizational withdra wal , yang diikuti oleh penarikan diri dari pekerjaan work withdra wal serta usaha mencari pekerjaan lain search for alternatives dan pada akhirnya diakhiri dengan keputusan keluar dari pekerjaan. organizational withdra wal adalah suatu konstruk yang menjelasklan berbagai variasi perilaku yang berkaitan dengan proses penarikan diri yang merupakan substitusi atau pertanda akan adanya keputusan melakukan turnover . Ada dua macam model penarikan diri yakni: 1 Model pertama adalah work withdra wal atau mengurangi jangka waktu dalam bekerja. Menurut Hanisch dan Hulin 1990 dalam Mueller 2003, karyawan yang merasa tidak puas dalam bekerja akan melakukan beberapa kombinasi perilaku seperti tidak menghadiri rapat, tidak masuk kerja, menampilkan kinerja yang rendah dan mengurangi keterlibatannya secara psikologis dari pekerjaan yang dihadapi. 2 Model kedua adalah mencari alternative pekerjaan baru sea rch for alternatives. Perbedaan utama dari kedua model tersebut adalah jika pada model pertama individu melakukan penaliran sementara dari situasi kerja yang sedang dihadapi, sementara pada model yang kedua ada keinginan dari individu yang bersangkutan untuk meninggalkan tempat berkerja secara permanen. Model turnover umumnya menyebut proses pencarian kerja sebagai variable antara mediating variable antara pemikiran untuk berhenti bekerja dan keputusan aktual untuk meninggalkan pekerjaan Hom dan Griffeth, 1995 dalam Mueller, 2003. Jika turnover adalah proses rasional, individu akan mencari banyak kesempatan alternatif sebanyak mungkin dan kemudian membandingkan masing-masing alternatif untuk mencari yang paling baik. Work withdra wal dan search alternatives mencerminkan rencana individu untuk meninggalkan organisasi, baik secara temporer maupun secara permanen. Hubungan antara konteks misalnya, esternal alternatives, internal alternatives dan perceived costs dan turnover juga dimediasioleh perilaku penarikan diri.

2.4.3 Pengaruh keinginan berpindah kerja terhadap kualitas pelayanan

Beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa keinginan berpindah kerja mempengaruhi kualitas pelayanan disampaikan oleh: Ali 2014 menyatakan bahwa keinginan keluar berpengaruh signifikan terhadap kinerjakualitas pelayanan organisasi. Kim et. al. 2005 menyebutkan bahwa keinginan keluar berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan restoran. 2.5. Road Map Penelitian Penelitian tentang lingkungan kerja, kepuasan kerja, keinginan untuk keluar dan kualitas cukup banyak dilakukan. Namun dalam penelitian ini akan fokus pada penelitian tentang peran kepuasan dalam memediasi pengaruh lingkungan terhadap intention to quit dan kualitas pelayanan para medis pada Pusat Kesehatan masyarakat Puskesmas di Kabupaten Klungkung. Berikut ini disajikan road map penelitian tentang lingkungan, kepuasan, intention to quit dan kualitas pelayanan yang sudah pernah dilakukan. Tabel 2.1. Road Map Penelitian No Nama Penulis Tahun Judul Variabel Yang dikaji Pendekatan Hasil Penelitian 1 Mei 2013 Impact of organizational climate on intention to leave and job satisfaction Iklim organisasi, keinginan keluar dan kepuasan kerja Analisis Jalur Path Analysis  Iklim organisasi lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja 2 Ahmed 2010 Effect of Motivation Faktor on Employees Job Satisfaction Faktor motivasi, kepuasan kerja, Analisis Faktor  Lingkungn faktor-faktor motivasi berpengaruh signifikan terhadap kepusan kerja 3 Borzago 2006 Worker motivations, job satisfaction, and loyality in public and nonprofit social service. Motivations, job satisfaction, loyality. social service Analisis Structural Equation Modeling SEM  Faktor intrinsik dan sikap terhadap hubungan kerja lingkungan berpengaruh kuat terhadap kepuasan 4 Duserick et. al. 2006 Structural Equation Modeling for Evaluatiing Employee Satisfaction. Kepuasan kerja, lingkungan kerja, dukungan kurikulum Analisis Structural Equation Modeling SEM  Work emvironment lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. 5 Mertadiani 2006 Pengaruh karakteristik individu, pekerjaan dan organisasi terhadap kinerja dan kepuasan kerja. Karakteristik individu, pekerjaan, organisasi, kinerja dan kepuasan kerja Analisis Faktor dengan SEM  Lingkungan karakteristik individu, jenis pekerjaan, organisasi berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja 6 Ayana 2004 Analisis beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai di Pemerintah Provinsi Bali Psikoloogis, sosial, fisik, imbalan, kepuasan kerja Analisis Regresi Linier Berganda  Lingkungan psikologis, sosial, fisik, imbalan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja  Imbalan memiliki pengaruh yang dominan terhadap kepuasan kerja 7 Bonenberge r et. al. 2014 The effect of health woker motivation and job satisfaction on turnover intention in Ghana Motivasi, kepuasan kerja dan niat keluar Analisis Regresi linier berganda  Lingkungan motivasi berpengaruh terhadap niat berpindah kerja 8 Mei 2013 Impact of organizational climate on intention to leave and job satisfaction Iklim organisasi, keinginan keluar dan kepuasan kerja Analisis Jalur Pth Analysis  Iklim organisasi lingkungan berpengaruh signifikan terhadap keinginan keluar. 9 Foon et. al . 2010 An Exploratory Study on Turnover Intention Among Private Sector Employees. Komitmen organisasi, stress kerja, kepuasan kerja, turnover intention, Analisis Regresi linier berganda  Terdapat hubungan signifikan negatif antara Lingkungan Komitmen organisasi dengan turnover intension. No Nama Penulis Tahun Judul Variabel Yang dikaji Pendekatan Hasil Penelitian 10 Setiawan dan Zain 2009 Hubungan antara role conflict , Kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan intense keluar di kantor akuntan publik Role conflict , Kepuasan kerja, komitmen organisasi, intense keluar Path Analisis dengan variabel moderating  Lingkungn Role conflict, kepuasan kerja, komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap intense keluar 11 Raza 2007 Beberapa faktor yang mempengaruhi keinginan berpindah pekerja Kepuasan kerja, komitmen organisasi dan keinginan berpindah Analisis Regresi linier berganda  Lingkungan Kepuasan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap keinginan berpindah kerja 12 Mertadiani 2006 Pengaruh karakteristik individu, pekerjaan dan organisasi terhadap kinerja dan kepuasan kerja. Karakteristik individu, pekerjaan, organisasi, kinerja dan kepuasan kerja Analisis Faktor dengan SEM  Lingkungan karakteristik individu, jenis pekerjaan, organisasi berpengaruh langsung terhadap kinerja kualitas pelayanan 13 Wijaya 2005 Pengaruh karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan hotel puri bagis Karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik lingkungan kerja kinerja karyawan Analisis Regresi linier berganda  Lingkungan karakteristik individu, jenis pekerjaan, lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja kualitas pelayanan 14 Lagas 2005 Pengaruh kepemimpinan dan mitivasi kerja perawat terhadap kualitas pelayanan kesehatan pada rumah sakit santo borromeus Bandung Kepemim pinan, motivasi kerja, kualitas pelayanan Regresi linier berganda  Kepemimpinan lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan 15 Bonenberge r et. al. 2014 The effect of health woker motivation and job satisfaction on turnover intention in Ghana Motivasi, kepuasan kerja dan niat keluar Analisis Regresi linier berganda  Kepuasan kerja berpengaruh terhadap niat berpindah kerja 16 Gamage 2013 Job satisfaction and intention to leave of it professionals in Sri Lanka. Kepuasan kerja dan keinginan untuk keluar Analisis Regresi linier berganda  Kepuasan kerja berpengaruh terhadap keinginan untuk keluar Intention to leave 17 Ali 2010 Job satisfaction and Employees Turnover Intention Case study of NWFP Pakistan Base Banking Sector Kepuasan kerja, keinginan pindah Analisis regresi linier berganda  Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap keinginan keluar turnover 18 Foon et. al . 2010 An Exploratory Study on Turnover Intention Among Private Sector Employees. Komitmen organisasi, stress kerja, kepuasan kerja, turnover intention, Analisis Regresi linier berganda  Kepuasan kerja berhubungan negatif dengan turnover keinginan berpindah kerja