Potensi dan masalah Penjelasan Proses Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran

hari Selasa tanggal 5 Mei 2015 dan Kamis tanggal 7 Mei 2015. Peneliti melihat jika siswa mengalami kesulitan memahami macam dan unsur bangun datar sederhana. Adapun hasil observasinya dapat dilihat pada lampiran 1.2 dan 1.3. Berikut ini adalah hasil rekapan observasi pembelajaran I dan II: Tabel 4.1 Rekapan Hasil Observasi Pembelajaran Sekolah Kelas : SD Negeri Sendangadi 2 Hari Tanggal : Selasa, 5 Mei 2015 dan Kamis, 7 Mei 2015 Materi : - Mengenal bangun datar segitiga - Mengenal bangun datar segi empat dan lingkaran No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan 1. Penggunaan media dalam pembelajaran Pembelajaran I: tidak menggunakan media Pembelajaran II: benda-benda di dalam kelas. 2. Penerapan metode pembelajaran tertentu untuk membantu siswa dalam memahami materi. Pembelajaran I: ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Pembelajaran II: ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. 3. Penerapan model pembelajaran tertentu untuk membantu siswa dalam memahami materi. Pembelajaran I: konvensional Pembelajaran II: kontekstual namun belum begitu maksimal. 4. Kesulitan yang muncul pada siswa. Pembelajaran I: siswa masih kesulitan membedakan macam-macam bentuk segitiga dan namanya. Pembelajaran II: siswa masih kesulitan membedakan dan memahami sudut dan sisi persegi dan persegi panjang. Berdasarkan tabel 4.1 tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa guru kurang memaksimalkan penggunaan media dalam menjelaskan materi dan siswa kurang diberi kesempatan untuk mengeksplorasi media tersebut. Pengajaran yang dilakukan guru kelas II tersebut hanya dominan menjelaskan materi melalui metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Guru kurang menggali pengetahuan siswa dan guru hanya dominan menjelaskan materi sedangkan siswa hanya banyak mendengarkan. Tugas yang diberikan kepada siswa hanya berupa soal-soal latihan dan kemudian membahasnya bersama-sama. Guru juga tidak menerapkan model pembelajaran tertentu dalam mengajarkan materi, guru hanya menerapkan pembelajaran yang konvensional dan saat pembelajaran yang tampak seperti menerapkan model pembelajaran kontekstual, penerapannya tersebut pun kurang maksimal. Masalah tampak pada beberapa siswa yang mengalami kesulitan memahami macam-macam bentuk bangun datar dan unsur-unsur bangun datar. Siswa masih bingung dalam membedakan macam-macam bentuk segitiga dan namanya saat mempelajari materi segitiga. Siswa juga masih kesulitan membedakan dan memahami sudut dan sisi persegi dan persegi panjang saat mempelajari materi segi empat.

4.1.1.2 Pengumpulan data

Instrumen pra-penelitian untuk guru dan siswa divalidasi oleh 1 validator dengan latar belakang seorang dosen matematika. Hasil skor rata-rata validasi angket pra-penelitian untuk guru adalah 2,90 dengan kategori baik. Hasil skor rata-rata validasi angket pra-penelitian untuk siswa adalah 3,00 dengan kategori baik. Berdasakan hasil hasil skor rata-rata validasi angket pra-penelitian yang menunjukkan kategori baik tersebut maka instrumen tersebut layak untuk dibagikan kepada guru dan siswa. Angket pra-penelitian tersebut peneliti susun untuk memperkuat pengamatan peneliti pada saat kegiatan Probaling yakni pengamatan pembelajaran matematika tentang materi mengenal macam dan unsur bangun datar sederhana. Kisi-kisi untuk pertanyaan angket untuk guru berkaitan dengan cara guru mengajarkan materi bangun datar sederhana di kelas II berupa 10 pertanyaan, sedangkan kisi-kisi untuk pernyataan angket untuk siswa berkaitan dengan materi macam dan unsur bangun datar sederhana di kelas II berupa 13 pernyataan. 4.1.1.2.1 Hasil angket pra-penelitian untuk guru Angket pra-penelitian untuk guru diberikan kepada 2 orang guru kelas II di SD Negeri Sendangadi 2 dan di SD Negeri Gunungpring 3 pada tanggal 28 Juli 2015. Hasil angket pra-penelitian untuk guru dapat dilihat pada lampiran 2.2. Berikut ini adalah rekapan hasil angket pra-penelitian: Tabel 4.2 Rekapan Hasil Angket oleh Guru No. Pertanyaan Jawaban 1. Bagaimana Bapak Ibu menerapkan metode pembelajaran tertentu untuk membantu anak dalam memahami macam- macam bentuk bangun datar? Guru 1: metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi. Guru 2: ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. 2. Bagaimana BapakIbu menerapkan model pembelajaran tertentu untuk membantu anak dalam memahami macam-macam bentuk bangun datar? Guru 1: kontekstual Guru 2: kontekstual 3. Bagaimana cara BapakIbu menggunakan media pembelajaran pada saat mengajarkan macam-macam bentuk bangun datar? Guru 1: benda-benda berbentuk bangun datar di sekitar siswa. Guru 2: gambar dan alat peraga berbentuk bangun datar. 4. Bagaimana ketercapaian nilai KKM siswa pada materi macam-macam bentuk bangun datar? Guru 1: 70 Guru 2: 75. 5. Kesulitan apa yang sering muncul pada siswa saat pembelajaran macam-macam bentuk bangun datar? Guru 1: Jika disuruh menggambarkannya, masih ada yang belum bisa menggambarkannya dengan rapi. Guru 2: Cara membentuk bangun datar belum simetris. 6. Bagaimana BapakIbu menerapkan metode pembelajaran tertentu untuk membantu anak dalam memahami unsur-unsur bangun datar? Guru 1: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi. Guru 2: demonstrasi dan tanya jawab. 7. Bagaimana BapakIbu menerapkan model pembelajaran tertentu untuk membantu anak dalam memahami unsur-unsur bangun datar? Guru 1: kontekstual Guru 2: kontekstual 8. Bagaimana cara BapakIbu menggunakan media pembelajaran pada saat mengajarkan unsur-unsur bangun datar? Guru 1: gambar atau benda konkret Guru 2: benda-benda konkret berbentuk bangun datar di sekitar anak.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENYAJIAN PEMBELAJARAN MATERI GEOMETRI PADA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) SD BERDASARKAN TEORI VAN HIELE

0 5 16

ANALISIS PROSES BERPIKIR GEOMETRI SISWA TUNANETRA PADA MATERI BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN TEORI VAN HIELE(Sebuah Studi Kasus).

0 1 27

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS TEORI VAN HIELE.

0 1 25

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS TEORI VAN HIELE.

0 1 31

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana berdasarkan teori van hiele untuk siswa kelas I sekolah dasar.

7 54 174

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana berdasarkan teori van hiele untuk siswa kelas III sekolah dasar.

0 1 194

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar berdasarkan teori van hiele untuk siswa kelas V sekolah dasar.

6 25 224

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun ruang berdasarkan model van Hiele untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 207

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun ruang sederhana berdasarkan teori van Hiele untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 0 158

Penerapan Fase-fase Pembelajaran Geometri Berdasarkan Teori Van Hiele untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Materi Bangun Datar Sederhana Siswa Kelas II SDN Dabasah 1 Bondowoso

0 0 5