Gambar 4.4 Siswa mempresentasikan hasil observasinya. Gambar 4.4 menunjukkan bahwa siswa sudah melalui kegiatan penjelasan
tentang benda-benda berbentuk persegi dan persegi panjang yang ada di dalam kelas. Berdasarkan pengamatan guru, masing-masing kelompok telah melakukan
presentasi dengan menyampaikan benda-benda berbentuk persegi dan persegi panjang dari hasil pengamatan bersama kelompoknya dengan baik dan benar.
Maka, hal tersebut berarti keseluruhan tujuan dari fase penjelasan telah
“tercapai” oleh seluruh siswa.
4.1.2.4 Fase Orientasi Bebas
Kegiatan selanjutnya setelah siswa melalui fase penjelasan adalah kegiatan yang menunjukkan fase orientasi bebas. Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk menyusun 3 puzzle persegi dan 3 puzzle persegi panjang dari batang korek
api, lidi, dan sedotan. Sebelumnya, guru memberikan contoh cara menyusun
puzzle segi empat tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk bereksplorasi sehingga dapat membantu memperkuat
pemahaman siswa tentang perbedaan bentuk persegi dan persegi panjang dari jumlah sisi yang disusun dari batang korek api, lidi, dan sedotan.
Gambar 4.5 Siswa menyusun puzzle persegi dan persegi panjang
Tugas selanjutnya yang diberikan kepada siswa adalah menggambar rumah impian secara individu. Kegiatan menggambar dilakukan sebagai integrasi
materi matematika dengan SBK. Kegiatan menggambar rumah impian bertujuan untuk memberikan contoh penerapan bentuk persegi dan persegi panjang pada
bangunan rumah, seperti pintu rumah yang berbentuk persegi panjang, jendela yang berbentuk persegi.
Gambar 4.6 Siswa menggambar rumah impian dan salah satu hasil gambaran siswa.
Gambar 4.6 menunjukkan bahwa siswa sudah melaksanakan kegiatan orientasi bebas dengan menyusun puzzle persegi dan persegi panjang.
Berdasarkan pengamatan guru, siswa dalam kelompok sudah mampu menyusun 6 buah puzzle dengan tepat, cukup rapi dan bervariasi sesuai dengan yang
diharapkan, walau pada pengerjaannya siswa masih sedikit membutuhkan bimbingan dan bantuan guru. Siswa juga sudah mampu menggambar dan
mewarnai rumah impian masing-masing dengan rapi dan cukup menarik. Saat kegiatan menggambar, masing-masing siswa sudah mampu menggambar sesuai
kreativitas masing-masing tanpa bantuan guru. Seluruh hal tersebut menunjukkan bahwa tujuan dari fase penjelasan
telah “tercapai” oleh seluruh siswa.
4.1.2.5 Fase Integrasi
Fase terakhir dalam kegiatan pembelaran adalah fase integrasi. Kegiatan pada fase integrasi ditunjukkan dengan siswa
mengerjakan soal evaluasi, merangkum dan meringkas materi persegi dan persegi panjang yang telah
dipelajari serta melakukan refleksi tentang pembelajaran hari itu. Kegiatan mengerjakan soal evaluasi bertujuan untuk mengetahui atau mengukur
pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu.
Gambar 4.7 Siswa mengerjakan soal evaluasi. Semua siswa sudah mengerjakan soal evaluasi secara individu. Siswa juga
mampu mengerjakan soal dengan tenang dan cukup kondusif. Hanya ada beberapa siswa yang bertanya tentang maksud beberapa soal yang kurang
dipahaminya. Berdasarkan pengerjaan soal evaluasi, persentase siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 28 4 siswa, persentase siswa yang mendapat nilai
70 sebanyak 50 7 siswa, persentase siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 14 2 siswa, dan persentase siswa yang mendapat nilai 93 sebanyak 7 1
siswa. Sedangkan hasil rata-rata nilai kelas II yang berjumlah 14 siswa adalah
69,9 melampaui KKM nilai rata-rata kelas II SD Negeri Sendangadi 2 pada mata pelajaran matematika yaitu
≥ 60 dengan nilai tertinggi 93,3 dan nilai terendah 53,3. Hasil nilai rata-rata kelas tersebut menunjukan bahwa tujuan fase integrasi
telah “tercapai”, yaitu siswa mampu mengintegrasikan materi yang dipelajari.
Kegiatan selanjutnya yaitu guru membimbing siswa untuk membimbing siswa untuk merangkum materi pembelajaran yang sudah dipelajari dari awal sampai
akhir.
Gambar 4.8 Siswa merangkum materi pembelajaran. Kegiatan fase integrasi yang terakhir yaitu siswa menuliskan refleksi
pembelajaran secara individu. Berdasarkan pengamatan guru, sebagian besar siswa sudah mampu menjawab pertanyaan refleksi dengan lancar, hanya ada
beberapa yang bertanya kepada guru karena kesulitan memahami maksud beberapa pertanyaan refleksi, sehingga guru membimbingnya dengan menjelaskan
maksud pertanyaan refleksi yang sulit dipahami beberapa siswa tersebut.