Masing-masing siswa juga mampu menggambar rumah impian yang terdiri dari bentuk persegi dan persegi panjang dengan rapi, menarik, dan
bervariasi. 5.
Fase Integrasi Siswa mendapatkan nilai yang cukup memuaskan dari hasil pengerjaan
soal evaluasi, siswa mampu merangkum materi yang telah dipelajari dengan kata-kata mereka sendiri, berdasarkan hasil refleksi siswa, siswa
juga mampu memahami materi dan manfaat dari materi yang dipelajari. Seluruh kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan membuat siswa cukup
antusias dan cukup membantu pemahaman siswa akan materi persegi dan persegi panjang. Dengan demikian, model pembelajaran van Hiele ini dapat membantu
siswa dalam memahami macam dan unsur bangun datar yang merupakan salah satu bagian dari konsep geometri. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam
pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana berdasarkan teori van Hiele untuk siswa kelas II sekolah dasar, peneliti
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Prototipe perangkat pembelajaran geometri untuk siswa kelas II
tersebut disesuaikan dengan pemahaman ide-ide ruang siswa kelas II berdasarkan lima tahapan berpikir geometri menurut van Hiele.
Tahapan berpikir geometri siswa kelas II termasuk ke dalam level 0 yakni visualisasi. Terbukti siswa terbantu untuk mengenal dan menamakan
bentuk-bentuk berdasarkan pada karakteristik luas dan tampilan dari bentuk-bentuk tersebut. Berdasarkan hasil rubrik penilaian, masih ada 14
siswa yang belum mampu mengidentifikasi 5 benda berbentuk segi empat
di dalam dan luar kelas melalui kegiatan pengamatan karena siswa mengalami kesulitan untuk menyebutkan 5 benda berbentuk segi empat
persegi dan persegi panjang. Buktinya siswa masih salah dalam menyebutkan 2 benda berbentuk persegi dan benda berbentuk persegi
panjang yang bentuk bendanya memiliki sedikit perbedaan antara bentuk persegi dan persegi panjang pada tabel pengamatan, dengan demikian
siswa mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi bentuk benda tersebut. Maka guru perlu melatih kebiasaan siswa tersebut agar lebih cermat dalam
mengamati benda-benda berbentuk persegi dan persegi panjang disekitarnya sehingga siswa lebih tepat dalam menentukan benda yang
diamati termasuk ke dalam bentuk persegi atau persegi panjang. Dengan demikian, hal tersebut juga dapat mengasah kecerdasan ruang-visual
siswa.
2. Perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana
berdasarkan teori van Hiele dapat mengasah kecerdasan ruang-visual pada siswa.
Kecerdasan ruang-visual
merupakan kemampuan
untuk memvisualisasikan
gambar di
dalam kepala
seseorang atau
menciptakannya dalam bentuk dua atau tiga dimensi Armstrong, 2002: 20. Prototipe tentang perangkat pembelajaran geometri berdasarkan teori
van Hiele terbukti dapat membantu siswa memiliki kemampuan untuk memahami berbagai bentuk yang berkaitan dengan bangun datar persegi
dan persegi panjang. Terbukti dari hasil rubrik penilaian, yaitu: 1 21 siswa mampu mencapai skor 25 pada indikator 1, 2 36 siswa mampu
mampu mencapai skor 25 pada indikator 2, 3 43 siswa mampu mampu mencapai skor 25 pada indikator 3, dan 4 29 siswa mampu mampu
mencapai skor 25 pada indikator 4. Namun persentase siswa yang mencapai skor 25 pada tiap indikator belum mencapai 100, maka
pembelajaran dengan model van Hiele perlu diterapkan terus-menerus sehingga dapat mengasah kecerdasan ruang-visual. Pembelajaran juga
dapat dikemas dengan pembelajaran yang lebih menarik dengan penggunaan media benda-benda konkret berbentuk bangun datar yang ada
di dalam kelas dan media permainan puzzle. Kegiatan pembelajaran juga diantaranya dapat dilakukan dengan mengajak siswa untuk melakukan
kegiatan observasi di dalam dan di luar kelas, mengeksplorasi contoh benda konkret berbentuk bangun datar, melakukan permainan yang
berkaitan dengan materi bangun datar, dll.
3. Perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana
berdasarkan teori van Hiele dapat mengasah kecerdasan matematis- logis pada siswa.
Kecerdasan matematis-logis merupakan kemampuan untuk menangani bilangan dan perhitungan, pola, pemikiran logis dan ilmiah Lwin,dkk,
2008: 43. Siswa pada fase integrasi diberi soal evaluasi yang berupa soal isian singkat. Soal isian singkat dapat dilihat pada lampiran lihat lampiran
6.4. Soal evaluasi isian singkat tersebut bertujuan untuk melatih siswa untuk: 1 membiasakan problem solving dalam pengerjaan soal tentang
pengertian persegi dan persegi panjang, 2 membuat kesimpulan dari konkret ke abstrak dalam pengerjaan soal tentang mengidentifikasi nama
dari gambar bangun persegi dan persegi panjang, dan 3 berhitung dalam pengerjaan soal tentang penghitungan jumlah sisi dan jumlah gambar
persegi. Dengan demikian, prototipe tersebut dapat membantu siswa dalam mengasah kecerdasan matematis-logis.
Produk berupa prototipe perangkat pembelajaran geometri untuk siswa kelas II yang dikembangkan juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
dan kekurangan tersebut adalah:
a. Kelebihan produk:
1 Perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana untuk
siswa kelas II sekolah dasar dikemas dengan menggunakan fase van Hiele disertai dengan gambar dan desain perangkat pembelajaran yang menarik
bagi siswa.
2 Perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana
berdasarkan teori van Hiele untuk siswa kelas II sekolah dasar disertai dengan media pembelajaran yang berkaitan dengan materi bangun datar
sederhana sehingga dapat membantu pemahaman siswa tentang bentuk
dan unsur bangun datar melalui benda konkret.
3 Pemahaman setiap fase van Hiele terlihat dari hasil deskripsi jawaban
siswa pada instrumen yang tersedia. b.
Kekurangan produk:
1 Produk berupa perangkat pembelajaran geometri berdasarkan teori van
Hiele hanya bisa dibuat oleh seseorang yang sungguh mengerti tentang
teori van Hiele.
2 Penyusunan produk berupa perangkat pembelajaran geometri berdasarkan
teori van Hiele membutuhkan waktu yang lama karena harus mengintegrasikan lima fase van Hiele ke dalam langkah-langkah kegiatan
pembelajaran.